Amar Suteja

Aku sering membayangkan aku mati Tiba-tiba saja ketika aku sakit ku lansung teringat dengan tuhan kemudian Merajuk mohon pengertian "han (maksudku Tuhan) ampuni dosa-dosaku ya kalau aku mati Hati tenang (sebenarnya takut juga) Walau yang diminta belum memberi Nyawa emakku direnggut paru2 basah (ya kerjaan Tuhan juga sih) Aku nggak ada saat-saat akhir hidupnya "ia nggak mengeluh sama sekali," kata bapak aku tahu bapak sedang berbohong menyenangkan aku Lalu??? aku memabayangkan akan mati dalam keadaan sama dengan emak paru2 basah? bukan dulu dia sering mengeluh sakit di dada (ya itu paru2 basahnya, cuma dia nggak tahu) Kemarin aku tersenyum simpul (sambil menjerit sakit juga) ketika maag akut menyerangku rasanya mungkin sama dengan sakit ibu punggung sakit, pegel dan susah nafas "jangan-jangan aku mati beneran nih," pikirku Aku sering ingin mati ketika otakku berpikir cabul "aku lebih baik mati bunuh diri ketimbang setan menguasaiku," pikirku lho mat...

Ketika mentari tak lagi menyinari bumi waktu itu akupun beranjak dari tempatku duduk yg semakin gelap. Seperti biasa aku berpindah menuju tempat dimana aku temukan seberkas cahaya yang mampu menerangi keberadaanku. Aku duduk kembali, ku taruh kedua tanganku di atas lutut yg aku tekuk keatas, ku letakan daguku diantara kedua tanganku yang terlentang di atas lututku. Ku ingat kembali semua kenangan yang pernah aku lalui hingga terlintas bayangan semu yang menyakitkan dalam ingatanku. Aku raih kedua mataku dengan jemariku yang telah gemetar tuk mengusap tetes airmata yg semakin beku di sudut kelopak mataku. Kadangkala aku tutup kedua bola mataku yang telah tenggelam dalam kesedihan, kucoba menahan air mata kesedihan yang berusaha mengalir membasahi kedua belah pipiku. Ku usap kembali dengan lengan baju yang aku kenakan. Sekarang logika ini sudah rapuh, kesedihan terus mengalir seiring deraian airmata. Kutatap kembali disekelilingku yang gelap , aku takut jika cahaya yang aku lihat akan h...