Existensialisme
"god is dead" begitulah pernyataan Nietser untuk menuju
existensialisme, begitupulah menurut Soreh sastrawan yang mengaku
sebagai sang absurt. bahwah existensiaisme merupakan usaha manusia
menuju pembebasan diri serta upaya keluar dan mengembalikan filsafat
pada asalnya. menurut martin pada asalnya filsafat merupakan proses
kesadaran dan penyadaran.
Exixtensialisme berkembang
pada ambang post modern yaitu masa mulainya kehancuran filasafat modern,
setelah munculnya teori rasionalisme-renedescrates,positivisme-august
comt. dari sanalah existensialisme muncul kepermukaan dengan membawa
ajaran kesadaran manusia untuk menuju kebebasan sebebas bebasnya. sampai
pada manusia memahami dan melepaskan segala bentuk hal yang dapat
mengendalkannya dan mempengaruhinya, termasuk dengan ketidak
percayaannya terhadap adanya tuhan.
namun syarat untuk dapat
mencapai sang absurt adalah pengetahuan, karena sesuatu dapat dikatakan
absurt karena keberadaannya menjadi nihil oleh ketahuan itu sendiri.
manusia akan bebas dari sesuatu ketika ia telah mengetahui apa sesuatu
itu, dan manusia yang tidak tahu sesuatu itu namun ia telah membebaskan
dirinya hanyalah merupakan bentuk lain dari pembodohan. yang menjadi
ciri khas dari terori existensialisme adalah kebebasan berfikir,
pemberontakan, menolak metode sains atau anti positivism.
pada
dasarnya manusia selalu memiliki rasa ingin tahu dan haus sekali akan
ilmu pengetahuan, karenaitulah manusia menamakan dirinya sebagai homo
sapiens, yaitu makhluk yang berfikir.
meskipun manusia memliki
fikiran bukan jaminan manusia dapat memiliki pengetahuan secara
otomatis, karena manusia tidak lain hanyalah merupakan wadah dari
pengetahuan itu sendiri. pengalaman yang berulang-ulang akan membentuk
pengetahuan -pengetahuan baru dalam diri manusia. seperti ketika manusia
tidak pernah mengerti bahwa api adalah panas, namun setelah
menyentuhnya manusia mengakui bahwa api adalah panas, kemudian
pengetahuan itu berkembang menjadipengetahuan -pengetahuan baru, sampai
pada akhirnya manusia tahu kegunaan api untuk kehidupan mereka sampai
pada bahayanya api yang dapat memusnakan manusia itu sendiri.
dari sanalah dapat disimpulkan bahwa, ilmu pengetahuan bukanlah
satu-satunya jalan manusia untuk mengenal dan menuju kebenaran itu
sendiri. karena yang menjadi isi dari manusia sendiri sebagian besar
adalah pengalaman. tuhan memang menciptakan manusia sebagai makhluk homo
sapiens, namun dengan memiliki akal saja tidak cukup bagi manusia untuk
mengenal kebenaran. salah satu contoh pengalaman gagal dari seorang
tokoh teoritikus besar dalam dunia ilmu Albert Einsten yang mengatakan
"ilmu tanpa agama adalah buta" sedangkan "agama tanpa ilmu adalah
pincang". artinya untuk mencapai sang absurt hakikatnya manusia harus
tahu dulu segala hal yang tidak absurt. untuk mencapai kebebasan seorang
existensialisme tentunya manusia harus tahu dan faham betul apa itu
segalanya yang mencegahnya menuju kebebasan existensialsm.
dalam existensialism tradisional manusa membentuk dirinya sebagaimana
seperti bentuk cara berfikirnya, kebebasan bertindak. kalo ga salah
nietser juga yang mengatakan " Will to the power" manusia selalu ingin
menguasai, artinya kebebasan manusia selalu terhalang kebebasan manusia
lain. kemudian munculah aliran kritisme.
Comments