Public Speaking : Mengenalkan pembicara tamu




PENDAHULUAN

Banyak moderator, MC, atau presenter kurang begitu memperhatikan pentingnya memperkenalkan pembicara tamu dengan baik. Padahal mengenalkan pembicara tamu merupakan salah satu sesi penting bagi seorang moderator ataupun MC, sebelum pembicara tersebut tampil.
Pengenalan pembicara tamu merupakan bagian dari tugas sekaligus fungsi dari seorang moderator maupun MC itu sendiri, yaitu utamanya sebagai jembatan yang menghubungkan batin pembicara dengan para audiensnya. Tujuan pengenalan ini agar audiens merasa lebih familiar dengan pembicara tamu, sekaligus merasa yakin dengan kompetensi, kapabilitas, atau kapasitas pembicara tamu tersebut. Selain itu sesi pengenalan pembicara tamu juga bertujuan agar acara berlangsung sukses.
Moderator dalam sebuah presentasi lisan ternyata cukup penting bahkan menjadi orang kedua dalam sebuah presentasi. Lancar tidaknya jalannya sebuah presentasi yang diikuti dengan diskusi sangat tergantung pada pengaturan sang moderator, mulai dari mengatur waktu presentasi, waktu tanya jawab, serta menarik tidaknya sebuah presentasi. Oleh karena itu antara presenter dan moderator sebisa mungkin harus menjalin komunikasi terlebih dahulu sebelum memulai jalannya diskusi guna merancang skenario presentasi.






PEMBAHASAN
1.     Pengertian Moderator dan Tugasnya
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), moderator berarti orang yang bertindak sebagai penengah (hakim, wasit) , pemimpin sidang (rapat, diskusi)  yang menjadi pengarah acara pembicaraan/pendiskusian masalah.[1]
Penyampaian moderator dalam suatu seminar merupakan salah satu jenis pembicaraan didepan umum. Pembicaraan ini dilakukan oleh moderator dalam satu seminar atau diskusi yang bersifat sebagai halnya tindakan seorang wasit. Ia yang mengarahkan jalannya seminar atau diskusi, termasuk yang memperkenalkan para pembicara. Moderator juga bertugas sebagai penyimpul dari semua pembicaraan. Sehingga kelancaran jalannya pembicaraan dalam seminar atau diskusi tersebut lebih tergantung kepada kepiawaian moderator.[2] Berbagai acara yang diperlukan adanya jasa moderator yaitu rapat, diskusi, presentasi, seminar, simposium, lokakarya, dan sebagainya.
Moderator adalah orang yang mengetuai persidangan dalam suatu seminar dengan fungsi sebagai pengatur berlangsungnya komunikasi antar pemrasaran (main komunikator/narasumber) dengan para peserta. Dalam komunikasi, ia sebagai seorang komunikator yang mengatur, sebagai penghubung antara pemrasaran dengan peserta seminar. Supaya jalannya acara tetap hidup, maka moderator adakalanya menyemangati jalannya pertemuan, merangsang agar peserta seminar kemudian mengajukan pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan keterangan narasumber dari suatu topik. Bahan tersebut untuk kepentingan tanya jawab, selanjutnya akan berguna juga untuk para peserta seminar, pada saat membahas materi.
Seorang moderator yang memimpin acara persidangan “seminar”, sebagai seorang pembicara yang mewakili panitia pelaksana, dia aktif berpartisipasi dan berbicara. Namun moderator tidak perlu, berbicara banyak, ia harus berbicara dengan baik dan menguasai segala tekhnik berbicara.
Moderator bertugas membuka, memperkenalkan pemrasaran dan penulis, mengumumkan masalah yang akan dibahas, membacakan tata tertib seminar, mengarahkan untuk mengatur lalu lintas pembicaraan, dan membacakan kesimpulan sementara, serta menutup diskusi.[3]

2.      Teknik Memperkenalkan Pembicara Tamu
Pengenalan pembicara merupakan bagian dari tugas sekaligus fungsi moderator, yaitu utamanya sebagai “jembatan” yang “menyambungkan batin” pembicara dengan hadirin. Pada kesempatan ini juga moderator mengungkapkan keahlian, keilmuan, dan pengalaman sang pembicara yang terkait dengan tema yang ia bawakan Tujuan pengenalan ini agar hadirin merasa lebih familiar dengan pembicara, sekaligus merasa yakin dengan kompetensi, kapabilitas, atau kapasitas pembicara.  Sehingga mencapai tujuan akhirnya yaitu penampilan pembicara “dinikmati” hadirin dan acara berlangsung sukses.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memperkenalkan pembicara dalam forum resmi adalah[4] :
·         Menyebutkan identitas dengan lengkap meliputi nama, alamat, pekerjaan, riwayat pendidikan dan sebagainya.
·         Menggunakan bahasa resmi atau baku
·         Menghindari pernyataan-pernyataan yang bersifat pribadi sehingga dapat menyinggung perasaan atau menimbulkan rasa malu pada orang yang sedang diperkenalkan
·         Menggunakan kata gantin sapaan seperti bapak, ibu, saudara, anda, beliau, hadirin.
Pengenalan pembicara adalah “pembicaraan pendek”, small speech. Durasi waktunya kurang lebih satu menit.  Walaupun singkat, pengenalan itu harus memberikan gambaran materi atau hal-hal yang akan disampaikan pembicara. Berikut adalah teknik saat memperkenalkan pembicara tamu[5]:

·         An opening.
Saat mulai, misalnya setelah mengatakan, “baiklah hadirin, kini saatnya kita mendengarkan paparan pembicara berikutnya…”, pengenalan harus mempu menarik perhatian hadirin dan membuat mereka menyadari pentingnya “subjek” yang akan datang.
·         A body.
Setelah itu, jelaskan tema pembicaraan, jelaskan mengapa tema itu disampaikan oleh pembicara, mengapa sang pembicara “qualified” atau kompeten untuk memaparkannya, mengapa tema ini sesuai dengan acara.
·         A conclusion.
Akhiri dengan mempersilakan pembicara tampil, memulai presentasinya.

Contoh kalimat untuk memperkenalkan pembicara dalam suatu forum:
“...Selanjutnya, narasumber yang telah hadir di samping saya adalah Bapak Hasan Sudiro. Beliau adalah seorang sastrawan yang banyak menuliskan puisi yang bertema nasionalisme. Beliau lahir di Surabaya 47 tahun yang lalu. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian tahun 1998-2002. Aktivitas sehari-hari beliau saat ini adalah sebagai penggiat sastra di Bengkel Sastra Matahari, Surabaya. Karya-karya beliau telah dipublikasikan di berbagai media massa, baik lokal maupun nasional. Buku kumpulan puisi beliau yang telah terbit adalah “Menjaring Rembulan” dan “Tanahku Indonesia”. Pada kesempatan ini beliau akan menyampaikan makalahnya yang berjudul “Pemanfaatan Puisi Sebagai Wahana Menumbuhkan Nasionalisme Generasi Muda...”.[6]

3.      Riset
Menjadi moderator bukan hanya bermodal “wajah” dan “lancar ngoceh” saja, moderator harus profesional dan intelligent.. Untuk menunjang salah satu tugas moderator sebagai “introducer”, Moderator yang baik sebelum acara dimulai haruslah melakukan (preparation) persiapan-persiapan terlebih dahulu, salah satunya yaitu melakukan riset. Riset disini berfokus kepada Narasumber/main komunikator yang akan mempresentasikan makalahnya. Moderator sebelum acara akan melakukan pendekatan pada narasumber dengan melakukan wawancara informal untuk mengetahui lebih dalam biografi dan kualifikasinya. Ini di lakukan dengan harapan moderator pada saat mengenalkan pembicara terlihat anggun, cerdas, menyenangkan dan yang terpenting bisa membawa suasana acara. Selain itu agar sang pembicara juga lebih percaya diri karena internalisasi dari moderator bahwa narasumber adalah pembicara spesial, brilian, orang sukses, berpengalaman, dan “good speaker”.
Riset yang dilakukan oleh moderator sebelum acara antara lain: Wawancara secara informal kepada narasumber mengenai profil bahkan biografinya, Obrolan-obrolan ringan dan hangat antara moderator dan narasumber bisa menciptakan proximity (kedekatan) sehingga pada saat acara berlangsung moderator maupun narasumber tidak merasa canggung serta mencegah misperseption atau misunderstanding. Namun sesekali waktu biasanya narasumber sudah memberikan CV dan makalahnya kepada panitia. Dan panitia pun membuat TOR (Term of References) yang menjelaskan tentang seluk beluk acara. Hal-hal seperti itu bisa dijadikan bahan bacaan agar dipahamai oleh moderator untuk mendukung performanya saat acara.
Selain itu seorang moderator dituntut untuk memiliki wawasan yang luas. Apabila tidak ia akan terkesan ragu dalam memimpin suatu forum. [7] Apabila hal itu terjadi, maka keseluruhan acara akan terlihat kurang menarik. Seorang moderator dikatakan berwawasan luas, apabila memenuhi beberapa hal di bawah ini:
a)      Memiliki latar belakang sosial dan pendidikan yang memadai.
b)      Mau menerima kritik dan saran yang selanjutnya dijadikan sebagai pemacu diri dalam menambah ilmu pengetahuannya.
c)      Wawasan yang diberikan tidak bermaksud menggurui.
d)     Mampu mengemas acara sedemikian rupa sehingga tidak terlalu vulgar.
e)      Wawasan yang diberikan bukan merupakan sesuatu yang klasik tetapi lebih bersifat aktual serta merupakan informasi yang baru bagi audiens.

4.      Durasi Acara
Moderator dalam tugasnya mengatur jalannya diskusi salah satunya juga harus memanage durasi acara yang sudah ditetapkan panitia penyelenggara. Dengan persiapan sebelumnya berupa catatan kecil atau Q-Card yang dibawa moderator saat acara berlangsung akan membantu modertor untuk mencatat poin-poin acara juga hal-hal yang penting untuk moderator sampaikan saat acara berlangsung.
Berkaitan dengan durasi acara, Moderator bertugas mengatur waktu meliputi waktu presentasi oleh narasumber dan pengaturan sesi tanya jawab, termasuk alokasi waktu serta jumlah sesi yang akan direncanakan jangan sampai berlangsung nya acara menjadi molor dan membuang waktu atau bahkan sebaliknya menjadi sangat singkat ini akan mempengaruh suasana acara yang akan menjadi tidak kondusif lagi. Poinnya jika acara diputuskan oleh panitia penyelenggara berdurasi tiga jam, maka tugas moderatorlah untuk mengolah waktu selama tiga jam itu menjadi sebuah forum diskusi yang sistematis dan kondusif sehingga hasil akhir dari pelaksanaan acara pun tidak mengecewakan.
Durasi acara juga tak lepas dengan faktor waktu. Pada pagi hari, para audiens masih sangat bersemangat . Berbeda ketika kita berbicara pada jam-jam 12.00 atau setelah makan siang. Perut yang penuh dan udara sekitar yang sejuk akan membuat audiens merasa mengantuk, bahan  dan  metode yang digunakan moderator haruslah yang menyenangkan dan menarik sehingga kekhawatiran akan acara menjadi membosankan bisa terminimalisir.[8]
5.      Contoh Teks Moderator
Berikut akan dibeikan contoh teks moderator pada sebuah acara lokakarya[9]:
Pembukaan
Tugas pertama Moderator adalah membuka jalannya presentasi, diskusi, seminar, lokakarya. Sebagai contoh saya sajikan kalimat pembuka sebagai berikut :
Ass. Wr. Wb…..
Baiklah Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, marilah kita buka pertemuan pagi ini dengan terlebih dahulu mengucap puji syukur kehadlirat Tuhan YME…..
Ucapan Selamat Datang Peserta
Tugas berikut adalah mengucapkan selamat datang pada peserta. Disini upayakan agar peserta mendapat kesan yang menyenangkan terhadap acara presentasi sekaligus sedikit memberi kesan bahwa Anda adalah seorang moderator yang baik. Contoh kalimatnya adalah
Selamat datang bagi para eksekutif muda yang hadir dalam acara Diskusi yang menarik ini dan dilaksanakan di gedung yang juga ekslusif, yaitu…..
Uraian singkat latar belakang dan tujuan diskusi
Diskusi yang menarik ini dilatarbelakangi oleh adanya keprihatinan kita pada……..Oleh karena itu, diskusi kita hari ini akan bertujuan untuk…..
Perkenalan Penyaji dan Tema Presentasi
Untuk menyemarakkan acara diskusi, sengaja kami undang seorang pakar…….bernama…….beliau lahir di…….jabatan yang pernah disandangnya adalah…..Dan hari ini Beliau telah siap dengan makalahnya yang bertajuk…………..Untuk memperlancar kegiatan presentasi kali ini, saya (nama modertor) akan berusaha memandu acara sampai selesai….
Penentuan waktu dan mekanisme tanya jawab
Waktu yang diatur meliputi waktu presentasi dan pengaturan sesi tanya jawab, termasuk alokasi waktu serta jumlah sesi yang akan direncanakan. Contohnya
Agar diskusi kita berjalan dengan lancar, maka penyaji akan kita persilakan untuk menyajikan makalahnya selama…..menit. Sedangkan untuk sesi tanya jawab akan kita beri waktu selama……menit, setelah Bapak…….menyajikan makalahnya.
Mengundang Pembicara menyajikan presentasi
Contohnya….Saya persilakan pakar kita, Bapak…..menyajikan makalahnya……
Rangkuman umum inti presentasi penyaji
Rangkuman presentasi yang mungkin sering Anda lihat di televisi adalah pada akhir kegiatan…tetapi ada manfaat khusus jika moderator menyampaikan kesimpulan setelah presenter menyajikan makalah, yakni untuk menarik peserta buat memberikan pertanyaan…terutama jika presenternya monoton, terlalu teks book atau secara umum kurang baik dalam menampilkan makalah. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut.
Demikianlah sajian yang menarik dari Bapak……Sajian tadi saya yakin akan merangsang kita untuk berfikir arti pentingnya…… Jalan keluar yang ditawarkan antara lain adalah………….
Mengundang pendengar untuk bertanya
Untuk memperjelas makalah yang telah disajikan, kami undang Bapak dan Ibu untuk memberikan pertanyaan. Untuk kesempatan pertama, kami akan buka termin pertama dengan 3 penanya…..Mohon Bapak – Ibu menyebutkan nama dan asal instansi sebelum mulai bertanya…..serta mohon agar pertanyaan yang diberikan singkat, tepat sasaran. Kami persilakan…..
Ucapan terimakasih kepada penyaji dan pendengar
Terima kasih atas Bapak…..yang telah sudi membagi sedikit pengalamannya pada acara diskusi hari ini…..Rasa terimakasih juga saya sampaikan kepada para hadirin sekalian, utamanya atas partisipasi aktif selama diskusi berlangsung….
Moderator menutup presentasi
Tutup dengan ucapan yang bersemangat atau kalimat-kalimat yang bernada optimis atas pemecahan masalah yang telah didiskusikan. Contohnya….
Kita tutup diskusi kita hari ini dengan ucapan Semoga Indonesia tetap maju…..serta tepuk tangan untuk kita semua……
6.      Moderator Diskusi
Inti Tugas moderator adalah mengendalikan jalannya diskusi. Moderator berdiskusi secara tatap muka baik moderator dengan narasumber dan moderator dengan peserta diskusi.
Suksesnya sebuah diskusi sangat tergantung kepada kepemimpinan moderator atau pimpinan diskusi. Pemimpin diskusi bukanlah seperti pemimpin biasa lazimnya, tetapi ia bertindak sebagai seorang penuntun atau pengendali kelompoknya. Tugas seorang pemimpin diskusi atau moderator ialah :[10]
1.      Menjelaskan tujuan dan maksud diskusi. Hal ini penting sekali dalam memberikan pengarahan kepada anggota.
2.      Menjamin kelangsungan diskusi secara teratur dan tertib.
3.      Memberikan stimula anjuran, ajakan, agar setiap peserta betul-betul mengambil bagian dalam diskusi tersebut.
4.      Menyimpulkan dan merumuskan setiap pembicaraan dan kemudian membuat kesimpulan atas persetujuan dan kesepakatan bersama.
5.      Menyiapkan laporan.
Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa tugas seorang moderator sangat berat. Ditangan moderatorlah terletak sukses atau tidaknya sebuah diskusi. Berdasarkan tugas-tugas diatas, kepada seorang moderator atau pemimpin diskusi dituntut hal-hal berikut[11] :
1.      Mempunyai perhatian yang penuh terhadap topik diskusi.
2.      Mengetahui pengetahuan yang luas tentang topik diskusi.
3.      Moderator hendaknya berwibawa dan tidak memihak. Ia harus dapat memelihara persahabatan antara sesama anggota dan antara anggota dan pemimpin sehingga dapat menumbuhkan suasana akrab dan penuh kebebasan.
4.      Moderator harus dapat memberikan pengarahan dengan tepat dan berpegang teguh kepada metode-metode dan teknik-teknik diskusi. Ia tidak boleh menguasai seluruh jalannya diskusi dan tidak memberikan pendapat sendiri sebelum orang lain mengemukakan pendapatnya.
5.      Moderator harus bersikap demokratis, artinya tidak memihak dan dapat menumbuhkan gairah peserta untuk menyelesaikan diskusi.
6.      Moderator harus mempunyai pandangan yang tajam mengenai topik pembicaraan sehingga cepat mengetahui ke mana arah pembicaraan.
7.      Harus dapat merancang diskusi jika terjadi kemacetan. Ia berusaha mendorong anggotanya menjadi peserta yang aktif dan mendorong anggota yang kurang berani mengemukakan pendapat, misalnya dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan sedemikian rupa sehingga dapat menghidupkan diskusi, tidak hanya menghasilkan jawaban-jawaban.
8.      Moderator yang baik akan menghindari sifat mengkritik dan berusaha membantu anggotanya untuk mengatasi rasa takut dengan memberikan sugesti atau pengarahan, jika perlu menumbuhkan kebanggaan egonya. Hindari sifat mencemooh.
9.      Moderator dapat memperingatkan anggota jika menyimpang dari pokok persoalan. Untuk itu moderator harus berpegang pada kerangka dan tujuan diskusi. Bila diskusi sama sekali menyimpang dari pokok pembicaraan, moderator dengan bijaksana mengarahkan kembali jalannya diskusi dengan berpedoman pada tujuan.
10.  Membatasi anggota yang terlalu banyak bicara dan memberi sugesti pada anggota yang tidak mau berbicara. Pengendalian anggota yang banyak bicara ini dapat dilakukan dengan meminta kepadanya untuk mempersingkat pembicaraannya supaya yang lain dapat kesempatan.
Oleh karenanya, untuk dapat melaksanakan tugas tersebut, moderator dituntut[12] :
a.       Berkepribadian
b.      Mempunyai sensitifitas atau kepekaan yang tinggi ( mampu mengerti dan merasakan )
c.       Bersimpati kepada orang lain
d.      Tidak memihak
e.       Mempunyai rasa humor
f.       Berkemampuan mengambil keputusan dan cerdas
g.      Mempunyai bakat berbicara dan mendengarkan
h.      Bersikap ramah, sopan, dan terbuka.

Namun terlepas dari tugas-tugas yang diembannya, moderator juga tidak boleh terjebak dengan turut andil dalam memberikan bahasan diskusi atau mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengan narasumber apalagi sampai menjatuhkan narasumber. saat pelaksanaan diskusi moderator dan pembicara/narasumber juga harus saling membantu. Moderator harus tetap setia dengan pakemnya sebagai orang kedua dalam sebuah presentasi atau diskusi dan mengingat bahwa narasumber adalah aktor utamanya.
Dalam suatu wawancara dengan tabloid ADIL, Guru Besar Universitas Hasanuddin, Prof. Andi Muis memaparkan tentang perlunya etika moderator, menurutnya:
“Moderator itu memang komunikator massa, tapi dia itu sebenarnya fasilitator. Dia bukan Main Komunikator, walaupun dia bisa juga memberikan komentar dan meluruskan kalau ada pendapat yang kurang pas. Dia hanya sampai disitu. Dia tidak mengambil alih menjadi pembicara”[13]

Dalam memandu suatu acara yang bersifat  formil seperti seminar atau lokakarya setelah narasumber menyampaikan makalahnya, maka moderator bertugas untuk memandu adanya respon dari peserta atau hadirin (publik). Publik bukanlah objek melainkan subjek,  oleh karenanya tak mungkin publik hanya diam mendengarkan pembicaraan kita. Publik tentu bereaksi terhadap gerak-gerik dan panduan dari moderator. Reaksi inilah yang sering disebut dengan umpan balik.[14]
            Dalam tugasnya sebagai fasilitator diskusi antara publik dengan narasumber, Menjadi suatu yang penting manakala moderator harus memperhatikan umpan balik dari publiknya. Guna moderator memperhatikan umpan balik yaitu untuk menduga seberapa jauh ide yang sudah tersampaikan sewaktu pemberian materi oleh narasumber dapat diterima oleh publik. Selain itu, kita perlu memperhatikan umpan balik agar kita mengetahui apakah ide tersebut dimengerti atau tidak dimengerti, ditolak atau diterima. Jika kita tahu ide kita dapat dimengerti oleh publik dan dapat diterima, berarti tercipta kebersamaan dalam ide. Sebaliknya, jika kita tidak tahu bahwa ide kita tidak dimengerti dan tidak diterima berarti tidak tercipta kebersamaan dalam ide. Oleh karena itu, kita harus merevisi strategi kita.
            Pernahkah anda bermain bola pimpong, bulu tangkis atau tenis? Bagaimana rasanya kalau bola tidak dipukul kembali oleh lawan? Begitulah kira-kira rasanya jika anda berbicara dan publik hanya diam saja.[15]








KESIMPULAN

Moderator adalah orang yang mengarahkan jalannya seminar atau diskusi, termasuk yang memperkenalkan para pembicara. Fungsinya mengatur berlangsungnya komunikasi antar narasumber dengan para peserta. Moderator juga bertugas sebagai penyimpul dari semua pembicaraan. Sehingga kelancaran jalannya pembicaraan dalam seminar atau diskusi tersebut lebih tergantung kepada kepiawaian moderator
Teknik saat memperkenalkan pembicara tamu: An opening: Saat mulai, misalnya setelah mengatakan, “baiklah hadirin, kini saatnya kita mendengarkan paparan pembicara berikutnya…”, pengenalan harus mempu menarik perhatian hadirin dan membuat mereka menyadari pentingnya “subjek” yang akan datang, A body: Setelah itu, jelaskan tema pembicaraan, jelaskan mengapa tema itu disampaikan oleh pembicara, mengapa sang pembicara “qualified” atau kompeten untuk memaparkannya, mengapa tema ini sesuai dengan acara. A conclusion: Akhiri dengan mempersilakan pembicara tampil, memulai presentasinya.
Riset yang dilakukan oleh moderator sebelum acara bisa dalam bentuk: Wawancara secara informal kepada narasumber mengenai biografinya, Obrolan-obrolan ringan dan hangat antara moderator dan narasumber bisa menciptakan proximity (kedekatan) sehingga pada saat acara berlangsung moderator maupun narasumber tidak merasa canggung serta mencegah misperseption atau misunderstanding.
Moderator dalam tugasnya mengatur jalannya diskusi salah satunya juga harus memanage durasi acara yang sudah ditetapkan panitia penyelenggara. Ia mengatur waktu meliputi waktu presentasi oleh narasumber dan pengaturan sesi tanya jawab, termasuk alokasi waktu serta jumlah sesi yang akan direncanakan.
Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut, moderator dituntut : Berkepribadian, Mempunyai sensitifitas atau kepekaan yang tinggi ( mampu mengerti dan merasakan ), Bersimpati kepada orang lain, Tidak memihak, Mempunyai rasa humor, Berkemampuan mengambil keputusan dan cerdas, Mempunyai bakat berbicara dan mendengarkan, Bersikap ramah, sopan, dan terbuka.

DAFTAR PUSTAKA

Sukadi, G. 1995. Public Speaking Bagi Pemula. Jakarta : PT Grasindo
Fadli, R. 2001. Trampil Wawancara. Jakarta : PT Grasindo
Arsjad, Maidar, G dan S. Mukti, U. 1988. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga
Wijaya, Johanes Arifin dan Setiawan, Budi. 2007. Public Speaking is Easy From Fera to Dear. Yogyakarta : Penerbit Andi

Sutowo, Indra. 2011. Langsung Jadi Presenter. Jakarta : St Book

Wiyanto, Asul. 2000. Terampil Diskusi. Jakarta : PT Grasindo

Hidajat, M.S. 2006. Public Speaking Dan Teknik Presentasi. Yogyakarta : Graha Ilmu

Pratama, Aditya Bagas. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Pustaka Media


Sumber : http://dianherlinawati.com/2010/04/13/tugas-moderator/






[1] Aditya Bagas Pratama,. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. ( Surabaya:Pustaka Media,2006 )
[2] M. S. Hidajat, Public Speaking Dan Teknik Presentasi. ( Yogyakarta : Graha Ilmu,2006 ),h.85
[3] Asul Wiyanto, Terampil Diskusi, (Jakarta : PT Grasindo, 2000),h.45
[4] http://ryuliana111.wordpress.com/2012/02/09/teknik2-memperkenelkan-diri-dan-orang-lain-di-forum-resmi/

[5] http://romeltea.com/teknik-mc-mengenalkan-pembicara/
[6] http://ryuliana111.wordpress.com/2012/02/09/teknik2-memperkenelkan-diri-dan-orang-lain-di-forum-resmi/
[7] Indra Sutowo, Langsung Jadi Presenter & MC, (Jakarta: St Book, 2011), 20.
[8] Johanes Arifin Wijaya dan Budi Setiawan, Public Speaking is Easy From Fera to Dear (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2007), h.46
[9] dianherlinawati.com/2010/04/13/tugas-moderator/
[10] Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S, Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia, (Jakarta : Erlangga, 1988),h.43
[11] Ibid
[12] Ibid
[13] R.Fadli, Trampil Wawancara (Jakarta: PT Grasindo, 2001),h. 110
[14] G.Sukadi, Publc Speaking Bagi Pemula (Jakarta: PT Grasindo, 1995), h. 96
[15] Ibid.,h.97

Comments

sabrina said…
Masyaallah, terimakasih banyak ilmu yg sangat rinci dan jelas ini.

Popular posts from this blog

Ucapan dan Perbuatan Nabi Sebagai Model Komunikasi Persuasif

Proses dan Langkah-langkah Konseling

Sejarah logika di indonesia