APRESIASI SENI TEATER


Teater merupakan suatu karya seni yang tidak hanya memberi rasa senang bagi peminatnya, tetapi juga memberi sumbangan bagi keluhuran budi dan kematangan jiwa. Oleh karena itu, teater tidak hanya dapat dijadikan  tontonan, melainkan juga dapat  memberi tuntunan. Seni teater memiliki berbagai ragam, baik seni teater tradisional, modern, kontemporer. Masing-masing ragam mempunyai hubungan yang erat dengan konteks kehidupan masyarakat dan budaya setempat.

A.    MAKNA DAN PERANAN TEATER DALAM KONTEK SOSIAL BUDAYA
Secara harfiah, teater berarti gedung atau tempat pertunjukan dan dalam perkembangan istilahnya, teater memiliki arti antara lain sebagai berikut.
1.      Gedung pertunjukan, tempat orang menonton atau sajian.
2.      Tontonan yang disajikan di gedung pertunjukan, terutama yang memaparkan lakon.
3.      Adegan, pemain, dan gagasan yang dipandang sebagai drama

Sebelum perang dunia II, teater dikenal dengan istilah Tonil (toneel) yang berasal dari bahasa Belanda. Adapun Kanjeng Gusti Pengeran Mangku negara III menggunakan istilah sandiwara yang berasal dari kata “sandi” dan “warah”. Sandi berarti tersamar, terselubung, rahasia, sedangkan warah bearti didik, bimbing, dan ajar. Secara lengkap, sandiwara berarti pendidikan yang diberikan secara terselubung. Teater memiliki peranan sebagai tempat terjadinya hubungan yang erat antara seniman dengan masyarakat atau publik. Di samping itu, teater memiliki peranan sebagai wadah cerminan budaya setempat.

1.      Jenis-Jenis Sastra Drama dan Teater.
Kata teater sekarang lebih dipahami sebagai drama atau segala sesuatu yang berkaitan dengan drama, penulisan, dan acting lakon. Sastra drama erat kaitannya dengan dramaturgi. Dalam perkembangan teater Indonesia, sastra drama merupakan hal yang baru.
a.      Sastra Drama Dan Teater Tradisi Nusantara
sastra drama dan teater tradisi di pahami sebagai teater tradisional yang muncul jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka san berkembang di berbagai daerah. Adapun jenis sastra tradisional yang masih dapat ditemukan, seperti masura dan sinrili ditulis dengan tulisan daerah dan bahasa lama contohnya, arjuna wiwaha karangan empu kanwa di Jawa dan Sunda. Pada masa berikutnya, beberapa pujangga Jawa , seperti dari solo dan Jogjakarta telah menulis buku-buku sebagai pola dan bahan penyajian wayang se malam suntuk. Jenis teater tradisi lain yang terdapat  di Nusantara antara lain sebagai berikut.
1). Ketoprak
ketoprak merupakan salah satu jenis kata daerah Jawa (Jogjakarta) yang dulu dikenal dengan ketoprak Ongkek atau sering disebut ketoprak barangan yang hampir setingkat dengan ngamen.
2). Wayang orang
Wayang orang yang merupakan teater tradisi yang terdapat di Jawa, pemetasannya mengambil lakon dalam kisah mahabarata dan Ramayana, wayang orang ini menggunakan sajian tari, jauh sebelum wayang orang muncul, telah muncul wayang kulit yang dikenal dengan wayang kulit purwa Jawa{WKPJ}
3). Randai
Randai merupakan salah satu jenis teater tradisi daerah Minangkabau. Dalam pertunjukannya, selain disampaikan melalui dialog, drama tersebut juga disampaikan melalui dendang atau gurindam. Dalam satu adegan dimungkinkan seorang pelaku mengajak atau meminta komentar penonton, memancing pelaku untuk berakting, atau berdialog. Pertunjukan randai dilakukan dalam bentuk arena, formasi penonton, dan permainan yang disugukan melingkar.
4). Mamanda
Mamanda merupakan salah satu teater tradisi di Kalimantan selatan. Pertunjukan ini disuguhkan dengan busana yang serba gemerlapan, tetapi dengan peralatan permainan sederhana yang bersifat suggestive.
5). Sanghyang
Sanghyang adalah salah satu jenis teater  tradisi di bali yang disuguhkan dalam bentuk tari yang bersifat religius dan secara khusus berfungsi sebagai tarian penolak balaatau wabah penyakit.masih banyak teater di bali, seperti teater tari calon Arang,Kecak,Barong,dan Drama Gong yang hampir semuanya bersifat religius.
6). Topeng Bonjet
Topeng bonjet adalah salah satu jenis teater tradisi, yakni sandiwara tradisional yang ada di jawa barat dan banyak terdapat di kerrawang. Seni ini tersusun dari beberapa elemen artistic yang memesona.
b.      Sastra Drama Dan Teater Tradisi Mancanegara 
Sastra drama dan teater tradisi di mancanegara, khususnya seni drama barat yang memiliki mutu tinggi, terkenal, dan dikagumi dari penulis-penulis kenamaan, antara lain sebagai berikut.
1). Agamemnon, karya penulis Aeschyllus dari Yunani. Pada awalnya, Agamemnon merupkan karya tragedy.
2). Electra, Antigone, dan Oedipus Tyranmus atau Raja Oedipus karya Sopphoeles, penulis tragedy yang terbesar pada masa Yunani kuno.
3).   Hamlet, Romeo dan Juliet, dan Raja Lien karya Shakespeare di Inggris. Karya-karya tersebut merupakan karya yang diangkat dari tradisi kebangsaan dan mengetengahkan tema-tema pecintaan yang diakhiri dengan tragedy pembunuhan.


Comments

Popular posts from this blog

Ucapan dan Perbuatan Nabi Sebagai Model Komunikasi Persuasif

Proses dan Langkah-langkah Konseling

Sejarah logika di indonesia