Teater



           Teater (bahasa Inggris: theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre berasal dari kata theatron (θέατρον) dari bahasa Yunani, yang berarti "tempat untuk menonton") adalah cabang dari seni pertunjukan yang berkaitan dengan akting/seni peran di depan penonton dengan menggunakan gabungan dari ucapan, gestur (gerak tubuh), mimik, boneka, musik, tari dan lain-lain. Bernard Beckerman, kepala departemen drama di Univesitas Hofstra, New York, dalam bukunya, Dynamics of Drama, mendefinisikan teater sebagai " yang terjadi ketika seorang manusia atau lebih, terisolasi dalam suatu waktu/atau ruang, menghadirkan diri mereka pada orang lain." Teater bisa juga berbentuk: opera, ballet, mime, kabuki, pertunjukan boneka, tari India klasik, Kunqu, mummers play, improvisasi performance serta pantomim.[1]

             Dalam bahasa Yunani kuno theatron berarti melihat, memandang bermacam-macam hal. Teater sendiri merupakan satu kesenian yang telah berusia ribuan tahun, sejak peradaban Mahenjo-Daro dan Harappa.

             Negara-negara di Eropa juga memiliki sejarah besar dalam perteateran. Kita tentu sangat akrab dengan nama William Shakespeare dari masa 1564-1616 dengan naskah teater yang sangat melegenda, seperti Hamlet dan Romeo and Juliet.
Teater adalah aktivitas kesenian yang banyak menekankan eksplorasi akting, gerak, vokal, dll.

              Dahulu itu teater hanya dibuat untuk konsumsi hiburan ratu dan kaum bangsawan. Tapi, teater segera menjadi tontonan untuk semua lapisan masyarakat dan menjadi primadona.


             Sampai saat ini pun teater adalah obyek tontonan yang memiliki citarasa tersendiri di masyarakat umum. Sebenarnya ketika revolusi industri abad ke-19, yang banyak memberikan sumbangan dalam kemajuan teknologi, teater pun berjalan mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi tersebut. Hal ini ditandai dengan pemasukan unsur-unsur teknologi ke dalam suatu pementasan teater, yakni lighting dan sound effect yang menambah daya pikat teater.
Seni peran itu seni akting, macam-macam lainnya seperti seni musik, seni tari, seni suara, dll.

           Sedangkan teater adalah suatu seni yg menyajikan sebuah drama secara langsung, & tidak ada pengeditan atau pengulangan adegan.
Teater biasanya lebih banyak adegan bernyanyi dan menari, tapi didominasi juga dengan adegan komunikasi sahut-sahutan, contohnya memakai puisi,pantun, sajak & juga komunikasi biasa.

           Cerita dalam teater pada umumnya bersifat ke legenda kolosal & cerita-cerita kepercayaan seperti cerita daerah (tangkuban perahu,malinkundang,dll) dongeng ( kacang ajaib), fabel ( Kancil & pak tani) dan cerita asal usul ( legenda candi prambanan). Seni teater tentunya juga menggunakan seni peran (seni berakting), juga seni suara, seni musik, serta seni tari.
Teater pada umumnya lebih menjurus ke opera sabun & operet.[2]



[1] Bernard Beckerman, kepala departemen drama di Univesitas Hofstra, New York, dalam bukunya, Dynamics of Drama
[2] nama William Shakespeare dari masa 1564-1616 dengan naskah teater yang sangat melegenda

Comments

Popular posts from this blog

Ucapan dan Perbuatan Nabi Sebagai Model Komunikasi Persuasif

Proses dan Langkah-langkah Konseling

Bimibingan Dan Konseling Islam : Asas-Asas Bki