Komunikasi Interpersonal



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Umum
Judy Pearson mendefinisikan Komunikasi Interpersonal sebagai the Personal Process of coordinating Meaning between at least two people in a situation that Allows mutual opportunities for both speaking and listening.
menurut Miller dan Steinberg, Komunikasi Interpersonal Adalah Communication That occurs within interpersonal relationship [1]
Sedangkan menurut Em Griffin, Komunikasi Interpersonal adalah The process of creating unique, shared meaning[2].
Dari beberapa definisi diatas, dapat kita simpulkan bahwa komunikasi interpersonal adalah  proses pertukaran makna (coordinating Meaning) diantara dua orang atau lebih yang memungkan komunikan dan komunikator menerima pesan secara langsung baik verbal ataupun non verbal.
B.    Klasifikasi Definisi
Definisi Komunikasi interpersonal masih dibagi lagi menjadi beberapa bagian untuk memperjelas pemahaman, yaitu:
1.     Definisi berdasarkan komponen (componential)
Definisi berdasarkan komponen menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya dalam hal ini, peyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
2.     Definisi berdasarkan hubungan diadik (dyadic)
Komunikasi antar pribadi (interpersonal comunication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap para pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal. Komunikasi antar pribadi ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat, pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara spontan.
3.     Definisi berdasarkan pengembangan (developmental)
Komunikasi antar pribadi dilihat sebagai akhir dari perkembangan dari komunikasi yang bersifat tak pribadio atau interpersonal. Pada suatu ekstrim menjadi komunikasi pribadi atau intim pada ekstrim yang lain. Perkembangan ini mengisyaratkan atau mendefinisikan pengembangan komunikasi antar pribadi.[3]

C.    Tujuan Komunikasi Interpersonal
Setiap orang pasti butuh untuk berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. Mereka melakukan berbagai bentuk komunikasi dengan berbagai tujuan. Beberapa alasan mengapa orang melakukan komunikasi Interpersonal adalah :
1.     To Solve problem, orang menjalin komunikasi dengan orang lain diantaranya untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dengan bantuan orang lain.
2.     To share information, komunikasi interpersonal juga digunakan untuk bertukar informasi.
3.     To Improve self perception, penilaian akan diri kita sebagain besar berdasarkan penilaian orang lain. Komunikasi juga digunakan untuk memperbaiki dan menelaah kembali persepsi kita tentang diri kita.
4.     To fulfill social need, komunikasi Interpersonal dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Karena pada hakikatnya, tidak ada seorangpun di dunia ini yang sanggup hidup sendiri. Maka, interaksi social adalah kebutuhan yang sangat mendasar.[4]
Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Di sini akan dipaparkan 6 tujuan, antara lain :
Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Di sini akan dipaparkan 6 tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 ) :
1.     Menemukan Diri Sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.
2.     Menemukan Dunia Luar
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi interpersonal.
3.     Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
4.     Merubah Sikap Dan Tingkah Laku
Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal.
5.     Untuk Bermain Dan Kesenangan
Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.
6.     Untuk Membantu Orang Lain
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.[5]


D.    Tahap-Tahap Hubungan Interpersonal
Teori apapun yang kita gunakan hubungan interpersoanal melibatkan dan membentuk kedua belah pihak. Ketika saya berhubungan dengan anda, anda bukan lagi anda yang biasa, anda berubah karena pertemuan dengan saya. Saya pun berubabh juga karena kehadiran anda.
1.     Pembentukan Hubungan Interpersonal
Tahap ini sering disebut dengan tahap perkenalan. Menurut Theodore Newcomb perkenalan adalah proses komunikasi dimana individu mengirimkan atau menyampaikan informasi tentang struktur dan isi kepribadiannya kepada bakal sahabatnya, dengan menggunakan cara-cara yang agak berbeda pada bermacam-macam tahap dalam persahabatan.
2.     Peneguhan Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, perubahan memerlukan tindakan tertentu untuk mengembalikan keseinbangan (equilibrium). Ada empat factor yang amat pentinga dalam memelihara keseimbangan ini: keakraban, control, respons yang tepat, dan nada emosional yang tepat.
3.     Pemutusan Hubungan Interpersonal
Penelitian tentang pemutusan hubungan masih jarang sekali dilakukan. Menurut R. D Nye (1973) menyebutkan lima sumber konflik:
                                                    i.     Kompetisi, Salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu   dengan mengorbankan pihak lain.
                                                  ii.     Dominasi, salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga orang itu merasakan hak-haknya dilanggar.
                                                iii.     Kegagalan, masing-masing berusaha menyalahkan yang lain apabila tujuan bersama tidak tercapai
                                                iv.     Provokasi, salah satu pihak terus menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggung perasaan yang lain.
                                                  v.     Perbedaan nilai, kedua pihak tidak sepakat akan nila-nilai yang mereka anut.[6]
E.    Model-Model Komunikasi Interpersonal
Menurut Coleman dan Hammen (1974:224-231), ada empat buah model komunikasi Interpersonal, yaitu :
1.     Model  Pertukaran Sosial
Model ini memanadang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang pemuka utama dari model ini, menyimpulkan model pertukaran social sebagai berikut, “Asumsi dasar yang sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya.” Ganjaran, biaya, laba, dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini.
a.      Ganjaran
Ialah setiap akibat yang dinilai positif yang diperboleh seseorang Dari suatu hubungan. Nilai suatu ganjaran berbeda-beda antara seseorang dengan yang lain, dan berlainan antara waktu yang satu dengan waktu yang  lain.
b.     Biaya
Adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan nkeruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan.
c.      Hasil atau Laba
Adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seorang individu merasa, dalam suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba.
d.     Tingkat Perbandingan
Menunjukkan ukuran (standar) yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu swekarang. Ukuran baku ini dapat berupa pengalaman individu pada masa lalu atau al;ternatif hubungan lain yanmg terbuka baginya.   

2.     Model Peranan
Bila model pertukaran sosial memandang hubungan interpersonal sebagai transaksi dagang, model peranan melihatnya sebagi panggung sandiwara. Di sini setiap orang harus memainkan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan ekspedisi peranan dan tuntutan peranan.
Ekspedisi peranan mengacu pada kewajiban, tugas, dan hal yang berkaitan dengan posisi tertentu dalam kelompok. Guru diharapak berperan sebagai pendidik yang bermoral dan menjadi contoh yang baik bagi murid-muridnya. Jenderal diharapkan berperan sebagai Pembina tentara yang berani dan tegas. Guru yang berbuat jahat, jenderal yang takut kecoa, tidak memenuhi ekspektasi peranan.
Tuntutan peranan adalah dasakan soaial yang memaksa individu untuk memenuhi peranan yang telah dibebankan kepadanya. Dalam hubungan interpersonal, desakan halus atau kasar dikenakan pada orang lain agar ia melaksanakan peranannya.
Keterampilan peranan adalah kemampuan memainkan peranan tertentu, kadang disebut juga kompetensi social. Dibedakan menjadi keterampilan kognitif menunjukkan kemampuan individu untuk mempersepsi apa yang diharapkan orang lain dari dirinya dan keterampilan tindakan merupakan kemampuan melaksanakan peranan sesuai dengan harapan. Konfliik peranan terjadi bila individu tidak sanggup mempertemukan berbagai tuntutan peranan.
3.     Model Permainan
Model ini berasal dari psikiater Eric Berne yang menceritakannya dalam buku Game People Play. Dalam model ini, orang-orang berhubungan dengan bermacam-macam permainan. Yang mendasari permainan ini adalah tiga bagian kepribadian manusia ( orang tua, orang dewasa, dan anak).
4.     Model interaksional
      Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu system. Setiap sistem mempunyai sifat-sifat struktural, integrative, dan medan. Semua system terdiri dari subsistem, untuk memahami sistem kita harus melihat struktur. Hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanan peranan, serta permainan yang dilakukan.[7]





[1] Judy Pearson DKK, Human Communication, McGrawhill company, New York :McGraw-Hill Company Inc., 2003 Hal.25
[2] Emory A. Griffin, A First Look At Communication Theory, New York, McGraw-Hill Company Inc., 2006, Hal. 52
[3] Joseph A. Devito, Komunikasi Antar Manusia .Jakarta; Profesional book, edisi 5, Hal. 231
[4]. Judy Pearson DKK, ………………………..
[5] http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/komunikasi-interpersonal-definisi.html , Diakses pada tanggal 31 Mei 2012 pukul 18.56 WIB.
[6] Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1991, hal. 129
[7] Ibid, Hal. 121-124.

Comments

zultuahkifli said…
siip artikelnya sangat bagus sekali....tanks..

Popular posts from this blog

Ucapan dan Perbuatan Nabi Sebagai Model Komunikasi Persuasif

Proses dan Langkah-langkah Konseling

Sejarah logika di indonesia