Psikologi Perkembangan II

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Masa Pubertas & Konsep tentang Masa Pubertas

1. Pengertian Masa Pubertas

Pengertian pubertas menurut bahasa berasal dari kata latin yang berarti”usia kedewasaan.” Kata ini lebih menunjuk pada perubahan fisik daripada perubahan perilaku yang terjadi pada saat individu secara seksual menjadi matang dan mampu memberikan keturunan. (Hurlock, 1980: 183)

Pubertas (puberty) adalah perubahan cepat pada kematangan fisik yang meliputi perubahan tubuh dan hormonal yang terutama terjadi selama remaja awal. (Santrock, Adolescene, 2003: 87)

Istilah pubertas datang dari kata puber (yaitu pubescent). Kata lain pubescere berarti mendapatkan puber atau rambut kemaluan, yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang menunjukkan perkembangan seksual. (Monks, 2006: 263)

Pubertas (puberty) ialah suatu periode dimana kematangan kerangka dan seksual terjadi dengan pesat terutama pada awal masa remaja. (Desmita, 2010: 192)

2. Konsep tentang Masa Pubertas

Masa ini merupakan masa yang berlangsung paling lama diantara fase-fase lainnya, dan merupakan inti dari seluruh masa pemuda. Dalam kebudayaan Amerika saat ini, kira-kira 50 persen anak perempuan menjadi matang antara 12,5 dan 14,5 tahun, dengan kematangan rata-rata berusia 13 tahun. Rata-rata anak laki-laki menjadi matang secara seksual antara usia 14 dan 15 tahun, dengan 50 persen anak laki-laki yang matang antara 14 dan 15 tahun, setiap kelompok terbrsar merata antara anak yang matang lebih dulu dan matang setelah usia rata-rata yaitu yang disebut cepat matang dan lambat matang (Hurlock, 1980: 185-186).

Pada umumnya masa pubertas terjadi antara 12-16 tahun pada anak laki-laki dan 11-15 tahun padaanak wanita. Jadi, pemasakan seksual mudah terjadi sebelum maasa remaja, namun manifestasi dari aspek-aspek yang lain baru jelas nampak pada usia antara 13-14 (Monks, 2006: 263).

Bertahun-tahun lalu, Charlote Buhler menamakan masa puber sebagai fase negative. Istilah fase menunjukkan periode yang berlangsung singkat; negative berarti bahwa individu mengambil sikap anti terhadap kehidupan atau kelihatannya sifat-sifat baik sebelumnya telah berkembang (Jahja, 2011: 223).

B. Teori-teori tentang Pubertas
Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Seperti dituliskan oleh Hurlock dalam sebuah bukunya, dari seorang ahli (Root) menjelaskan, “Masa puber adalah suatu tahapan dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan dalam pertumbuhan somatic dan perspektif psikologis.” (Hurlock, 1980: 183)

Sebagian besar orang-orang primitive selama berabad-abad mengenal masa puber sebagai masa yang penting dalam rentang kehidupannya. Diantara orang-orang Yunani kuno, masa puber dikenal sebagai saat terjadinya perubahan-perubahan fisik dan perilaku.

Dalam suatu teori Aristoteles mengenai masa puber, ia lebih menenkankan pada perubahan-perubahan perilaku. Aristoteles juga menguraikan bahwa anak anak perempuan yang sedang dalam masa ini (puber) sangat mudah marah, penuh gairah, sangat rajin, dan selalu memerlukan pengawasan karena berkembangnya dorongan-dorongan seksual.

Menurut Monks pubertas berasal dari kata puber yaitu pubescare yang berarti mendapat pubes atau rambut kemaluan, yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang menunjukkan perkembangan seksual. (http://www.lusa.web.id/pubertas/ diakses pada 13/3/2012)

Menurut Dunbar dan Hurlock menyatakan bahwa, “selama periode ini anak yang sedang berkembang mengalami pelbagai perubahan dalam tubuh, poerubahan dalam status termasuk penampilan, pakaian, milik, jangkauan pilihan, dan perubahan dalam sikap terhadap seks dan lawan jenis. Kesemuanya meliputi hubungan orang tua-anak yang berubah dan perubahan dalam peraturan-peraturan yang dikenakan pada anak muda.” (Hurlock, 1980: 183).


C. Karakteristik & Tugas Perkembangan pada Masa Pubertas

Masa puber adalah periode yang unik dan khusus ditandai oleh perubahan-perubahan tertentu yang tidak terjadi dalam tahap-tahap lain dalam rentang kehidupan.

a) Masa puber adalah periode tumpang tindih;

b) Masa puber adalah periode yang singkat;

c) Masa puber dibagi dalam tahap-tahap;

d) Masa puber merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang pesat;

e) Masa puber merupakan fase negatif;

f) Pubertas terjadi pada berbagai usia. (Hurlock, 1980: 184)

Pubertas dianggap sebagai masa pemasakan seksual, masa ini juga dianggap sebagai masa yang rentang dalam perkembangannya. Ada beberapa tugas yang perlu diperhatikan dalam proses berjalannya atau perkembangannya pada masa pubertas ini, tugas-tugas perkembangan tersebut diantaranya :

a) Menstabilkan perubahan-perubahan fisik maupun psikis;

b) Mengarahkan atu mengendalikan emosi;

c) Menerima perubahan yang terjadi pada fisiknya;

d) Membentuk kepribadian, akhlak dan pendidikan;

e) Meningkatkan kesadaran beragama;

f) Menerima dan memahami peran seks;

g) Mengembangkan konsep diri; (Rahayu, 2012. Slide Matakuliah Psikologi Perkembangan.)



D. Batasan Masa Remaja & Konsep Masa Remaja

1. Batasan Masa Remaja

Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari tiga belas tahun sampai enam belas atau tujuh belas tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 16 atau 17 tahun sampai delapan belas tahun, yaitu usia matang secara hokum. Dengan demkian akhir masa remaja merupakan periode yang sangat singkat (Hurlock, 1980: 206).

Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13 tahun sampai 16-17 tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 16 atau 17 tahun hingga 18 tahun, yaitu usia matang secara hukum (Jahja, 2011:220-221).

Suatu analisis yang cermat mengenai semua aspek perkembangan dalam masa remaja, yang secara global berlangsung antara umur 12 hingga 21 tahun, dengan pembagian 12-15 tahun: masa remaja awal, 15-18 tahun: masa remaja pertengahan, 18-21 tahun: masa remaja akhir (Monks. dkk, 2006:260).

2. Konsep Masa Remaja

Dewasa ini istilah “adolesen” atau remaja telah digunakan secara luas untuk menunjukkan suatu tahap perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa, yang ditandai oleh perubahan-perubahan fisik umum serta perkembangan kognitif dan sosial (Desmita, 2005:190).

Pada 1974, WHO memberikan definisi tentang remaja adalah suatu masa di mana individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual; individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa; terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Sarwono, 2012:12).

Adolescence artinya berangsur-angsur menuju kematangan secara fisik, akal, kejiwaan dan sosial serta emosional. Hal ini mengisyaratkan kepada hakikat umum, yaitu bahwa pertumbuhan tidak berpindah dari satu fase ke fase lainya secara tiba-tiba, tetapi pertumbuhan itu berlangsung setahap demi setahap (Al-Mighwar, 2006).


E. Teori Psikologi Perkembangan tentang Remaja

Ada empat teori utama mengenai remaja, diantaranya adalah psikoanalisis, kognitif, belajar sosial dan tingkah laku, teori ekologi. Beragam teori menyebabkan pemahaman tentang remaja merupakan tugas yang menantang. Ingatlah bahwa perkembangan remaja bersifat kompleks dan mempunyai banyak sisi. Walaupun tidak ada satu teori pun yang mampu menjelaskan semua aspek perkembangan remaja, setiap teori telah memberikan sumbangan penting pada pemahaman tentang perkembangan remaja ini. Walaupun teori-teori itu kadang berbeda pendapat tentang aspek tertentu dari perkembangan remaja, kebanyakan informasi mereka bersifat saling melengkapi ketimbang berlawanan (Santrock, 2003: 44).


F. Karakteristik dan Tugas Perkembangan Masa Remaja I

1. Karakteristik perkembangan masa remaja I diantaranya adalah:

a) Status anak remaja dalam periode ini tidak menentu

b) Dalam masa ini anak remaja emosional

c) Anak remaja dalam masaa ini tidak stabil keadaannya

d) Anak-anak remaja mempunyai banyak masalah

e) Sikap orang dewasa terhadap anak remaja pada umumnya kurang senang

y Masa ini adalah masaa yang kritis (Rahayu. 2012. Slide Matakuliah Psikologi Perkembangan)


2. Tugas perkembangan masa remaja I diantaranya adalah:

a) Menerima keadaan fisik.

b) Memperoleh kebebasan emosional.

c) Mampu bergaul.

d) Menemukan model untuk identifikasi.

e) Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri.

f) Memperkuat penguasaan diri atas dasar sekala nilai dan norma.

g) Meninggalkan reaksi dan cara penyesuaian kekanak-kanakan (Rahayu. 2012. Slide Matakuliah Psikologi Perkembangan)



G. Karakteristik & Tugas Perkembangan Masa Remaja II

1. Karakteristik perkembangan masa remaja II diantaranya adalah:

a) Stabilitas mulai timbul dan meningkat

b) Citra diri dan sikap pandangan yang lebih realitas

c) Menghadapi masalahnya secara matang

d) Perasaan menjadi lebih tenang (Rahayu. 2012. Slide Matakuliah Psikologi Perkembangan)



2. Tugas perkembangan masa remaja II diantaranya addalah:

a) Meningkatkan kestabilan fisik dan psikis.

b) Berfikir secara dewasa.

c) Menangani masalah dengan lebih tenang.

d) Pengendalian perasaan dan emosional lebih stabil (Rahayu. 2012. Slide Matakuliah Psikologi Perkembangan)



H. Pengertian dan Konsep Masa Dewasa

1. Pengertian Masa Dewasa

Istilah adult berasal dari kata kerja latin, seperti juga istilah adolescence yang berarti “tumbuh menjadi kedewasaan.” Akan tetapi kata adult berasal dari bentuk lampau partisepel dari kata kerja adultus yang berarti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna.” Oleh karena itu orang dewasa adalah individu yang telah nenyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang-orang dewasa lainnya (Hurlock, 1980: 246).

2. Konsep Masa Remaja

Setiap kebudayaan membuat perbedaan usia kapan seseorang mencapai status dewasa secara resmi. Pada sebagian besar kebudayaan kuno, status ini tercapai apabila pertumbuhan pebertas sudah selesai atau hamper selesai, dan apabila organ kelamin anak telah berkembang dan mampu berproduksi. Dalam kebudayaan Amerika seseorang anak belum resmi dianggap dewasa kalau ia belum mencapai usia 21 tahun. Sementara itu dalam kebudayaan di Indonesia, seseorang dianggap resmi mencapai status dewasa apabila sudah menikah meskipun usianya belum mencapai 21 tahun (Hurlock, 1980: 246).

Terlepas dari perbedaan dalam menentukan waktu dimulainya status kedewasaan tersebut, pada umumnya psikolog menetapkan sekitar pada usia 20 tahun sebagai awal dari masa dewasa dan berlangsung sampai sekitar 40-50 tahun (Desmita, 2010: 234).


I. Teori – teori Psikologi Perkembangan Masa Dewasa

Masa dewasa, yaitu periode yang paling panjang dalam masa kehidupan, umumnya dibagi atas tiga periode yaitu: masa dewasa awal/dini, masa dewasa pertengahan/dewasa madya, dan masa dewasa akhir/lansia (Hurlock, 1980: 272). Menurut Turner dan Helms, masa dewasa yaitu masa manusia yang telah memasuki kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mencari titik temu dari ide – ide, gagasan – gagasan, teori – teori, pendapat – pendapat, dan pemikiran – pemikiran yang saling kontradiktif (bertentangan) sehingga individu mampu menyintesiskan dalam pemikiran yang baru (Dariyo, 2003: 56).


J. Karakteristik dan Tugas Perkembangan masa Dewasa awal

1. Karakteristik masa Dewasa awal diantaranya adalah:

a) Periode masa dewasa awal dimulai dari usia delapan belas tahun hingga kurang lebih empat puluh tahun.

b) Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola – pola kehidupan baru dan harapan – harapan sosial baru. Penyesuaian diri ini menjadikan periode ini suatu periode khusus dan sulit dari rentang hidup seseorang.

c) Masa ini Merupakan usia produktif atau masa kesuburan sehingga siap menjadi ayah atau ibu dalam mengasuh dan mendidik anak.

d) Pada masa ini perkembangan emosi, sosial, dan moral sangat berkaitan berbagai macam perubahan dari masa sebelumnya, yaitu masa remaja.

e) Untuk perkembangan sosialnya, masa ini merupakan masa krisis isolasi. Hal ini dikarenakan kegiatan sosial pada masa ini yang sering dibatasi karena berbagai tekanan pekerjaan dan keluarga (Purnami, 2008:156).

2. Tugas perkembangan masa Dewasa awal diantaranya adalah:

a) Dipusatkan pada harapan – harapan masyarakat dan mencakup mendapatkan suatu pekerjaan.

b) Memilih seorang teman hidup.

c) Belajar hidup bersama dengan suami atau istri untuk membentuk suatu keluarga.

d) Membesarkan anak – anak.

e) Mengelola sebuah rumah tangga.

f) Menerima tanggung jawab sebagai warga negara dan bergabung dalam suatu kelompok sosial yang cocok (Hurlock, 1980: 252).


K. Karakteristik dan Tugas Perkembangan masa Dewasa Madya

1. Karakteristik masa dewasa madya diantaranya adalah:

a) Merupakan periode yang sangat ditakuti

b) Merupakan masa transisi usia madya adalah masa stress

c) Usia madya adalah usia yang berbahaya

d) Usia madya adalah usia canggung

e) Usia madya adalah masa berprestasi

f) Usia madya merupakan masa evaluasi

g) Usia madya merupakan masa sepi

h) Usia madya merupakan masa jenuh (Hurlock, 1980: 320-324).

2. Tugas perkembangan masa dewasa madya diantaranya adalah:

a) Tugas perkembangan yang berhubungan dengan penyesuaian terhadap keadaan fisiologis.

b) Tugas perkembangan yang berhubungan dengan adanya perubahan minat.

c) Berkenaan dengan aktivitas sosial sebagai warga Negara

d) Tugas perkembangan yang berhubungan dengan pemantapan kehidupan ekonomi.

e) Tugas perkembangan yang berhubungan dengan kehidupan keluarga.

f) Mempersiapkan untuk penyesuaian yang berhasil terhadap usia tua.

g) Berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan masyarakat dan kehidupan social (Hurlock, 1980: 325).



L. Karakteristik dan Tugas Perkembangan masa Dewasa akhir

1. Karakteristik masa dewasa akhir diantaranya adalah:

a) Usia lanjut merupakan periode kemunduran.

b) Perbedaan individual pada efek menua.

c) Usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda.

d) Pelbagai stereotipe orang lanjut usia.

e) Sikap sosial terhadap usia lanjut.

f) Orang usia lanjut mempunyai status kelompok-minoritas.

g) Menua membutuhkan perubahan peran.

h) Penyesuaian yang buruk merupakan ciri-ciri usia lanjut.

i) Keinginan menjadi muda kembali sangat kuat pada usia lanjut.

j) Perkembangan kognitifnya menjadi tua ditandai dengan kemunduran – kemunduran kognitif diantaranya yaitu mudah lupa dan ingatan tidak berfungsi dengan baik (Hurlock, 1980: 380).


2. Tugas perkembangan masa dewasa akhir, diantaranya adalah:

a) Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan.

b) Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income (penghasilan) keluarga.

c) Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup.

d) Membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia.

e) Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan.

f) Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes. (Hurlock, 1980: 10)


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

a) Masa pubertas merupakan masa tumpang tindih, sebab 2 tahun berada dalam masa anak-anak dan 2 tahun berada dalam masa remaja.

b) Masa remaja merupakan masa yang sangat penting di mana saat itu merupakan masa untuk mencari jati diri dan juga merupakan masa yang kritis karena remaja mudah untuk mengikuti tingkah laku di sekitarnya baik yang buruk maupun yang baik.

c) Masa remaja di bagi menjadi dua, yaitu remaja I dan remaja II.

d) Masa dewasa merupakan masa di mana individu harus bisa menyesuaikan dirinya dengan lingkungan luas.

e) Masa dewasa dibagi menjadi tiga, yaitu: dewasa awal, dewasa madya, dan dewasa akhir.

f) Bahwa setiap masa perkembangan itu mempunyai karakteristik dan tugas perkembangan yang berbeda.

g) Setiap karakteristik harus dimiliki oleh setiap individu pada masanya, adapun untuk tugas perkembangannya juga harus dilakukan dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Mighwar, Muhammad. 2006. Psikologi Remaja. Bandung: Pustaka Setia

Azizah, Rahayu Siti. 2011. Slide Matakuliah Psikologi Perkembangan II

Dariyo, Agoes. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo.

Desmita. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Haditono, Rahayu, Siti. 2006. Psikologi Perkembangan “Pengantar dalam berbagai bagiannya”. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hurlock, Elizabet B. 1980. Psikologi Perkembangan “Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan”. Jakarta: Erlangga.

Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Karisma Putra Utama

Monks, F. J., dkk. 2006. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Purnami, Sri. Hidayati, Wiji. 2008. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Teras.

Santrock, John W. 2003, Adolescence “Perkembangan Remaja”, Jakarta: Erlangga.

http://www.lusa.web.id/pubertas/ diakses pada 13/3/2012)

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers





Comments

Popular posts from this blog

Sejarah logika di indonesia

Proses dan Langkah-langkah Konseling

Metode Dan Teknik Bimbingan Konseling Islam