Ucapan dan Perbuatan Nabi Sebagai Model Komunikasi Persuasif
A.
Latar
Belakang
Hadits
merupakan salah satu pedoman hidup bagi manusia khususnya umat muslim di dunia.
Hadits juga sudah tak lagi asing bagi sebagian besar umat islam. Banyak sekali
ajaran yang terkandung di dalamnya tentang bagaimana menjadi manusia yang seutuhnya dan
sebaik-baiknya.
Disini
hadits adalah percakapan atau perkataan. Hadits berarti percakapan atau
perkataan dan tingkah laku Nabi Muhammad SAW. Banyak sekali perkataan atau
perbuatan nabi yang menjadi teladan bagi umat manusia. Seperti halnya ucapan
dan perbuatan nabi mulai dari nabi
membuka mata sampai nabi tertidur yang merupakan suatu ajakan atau dakwah yang
di ajarkan pada agama islam.
Dakwah
atau yang disebut juga sebagai komunikasi persuasif yang ditandai dengan unsure
membujuk, mempengaruhi dan menyakinkan, jika dilihat dari
perspektif Islam dapat dikategorikan pada dakwah Islam. Unsur-unsur yang
terkandung dalam komunikasi persuasif menjadi dasar kegiatan dakwah karena
dakwah secara etimologis berarti mengajak atau menyeru. Dakwah merupakan bagian
dari tugas setiap muslim, dalam beberapa ayat Al-Quran disebutkan bahwa dakwah
menuju jalan Allah SWT hukumnya wajib.
Mengenai
ajaran islam tentang ajaran nabi, disini mencontohkan tentang ucapan nabi yang
mengajak untuk membaca alqur’an. Perbuatan nabi yang memperlihatkan tentang
tata cara makan dan ketika sholat, nabi mengajarkan untuk meluruskan shof
sholat.
B.
Paparan Hadist
الْقِيَامَة
يَوْمَ يَأْتِي
فَإِنَّهُ الْقُرْآنَ
اقْرَءُوا يَقُولُ
وَسَلَّمَ عَلَيْهِ
اللَّهُ صَلَّى
اللَّهِ رَسُولَ
سَمِعْتُ أمامة أبى عَنْ
كَأَنَّهُمَا الْقِيَامَة يَوْمَ تَأْتِيَان فَإِنَّهُمَا عِمْرَان آلِ وَسُورَة الْبَقَرَةَ الزَّهْرَاوَيْنِ اقْرَءُوا لِأَصْحَابِه شَفِيعًا
اقْرَءُوا أَصْحَابِهِمَا عَن تُحَاجَّانِ صَوَافَّ طَيْر مِن فِرْقَانِ كَأَنَّهُمَا أَوْ غَيَايَتَانِكَأَنَّهُمَا أَوْغَمَامَتَان
الْبَطَلَةُ تَسْتَطِيعُهَا وَلَا حَسْرَةٌوَتَرْكَهَا بَرَكَةٌ أَخْذَهَا فَإِنَّ الْبَقَرَةِ سُورَة
كَأَنَّهُمَا الْقِيَامَة يَوْمَ تَأْتِيَان فَإِنَّهُمَا عِمْرَان آلِ وَسُورَة الْبَقَرَةَ الزَّهْرَاوَيْنِ اقْرَءُوا لِأَصْحَابِه شَفِيعًا
اقْرَءُوا أَصْحَابِهِمَا عَن تُحَاجَّانِ صَوَافَّ طَيْر مِن فِرْقَانِ كَأَنَّهُمَا أَوْ غَيَايَتَانِكَأَنَّهُمَا أَوْغَمَامَتَان
الْبَطَلَةُ تَسْتَطِيعُهَا وَلَا حَسْرَةٌوَتَرْكَهَا بَرَكَةٌ أَخْذَهَا فَإِنَّ الْبَقَرَةِ سُورَة
Dari
Abu Umamah Al Bahili ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Bacalah Al Qur`an, karena ia akan datang memberi
syafa'at kepada para pembacanya pada hari kiamat nanti. Bacalah Zahrawain,
yakni surat Al Baqarah dan Ali Imran, karena keduanya akan datang pada hari
kiamat nanti, seperti dua tumpuk awan menaungi pembacanya, atau seperti dua
kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi hendak membela pembacanya.
Bacalah Al Baqarah, karena dengan membacanya akan memperoleh barokah, dan
dengan tidak membacanya akan menyebabkan penyesalan, dan pembacanya tidak dapat
dikuasai (dikalahkan) oleh tukang-tukang sihir." [HR Muslim, Ahmad dan
Darimi].
Termasuk
di dalamnya dzikir-dzikir yang diajarkan oleh rosululloh shollallohu alaihi
wasallam yang dengannya kita selamat dari gangguan, tercapai semua tujuan dan
manfaat-manfaat lainnya.
فَلَعَلَّكُمْ قَالَ نَشْبَع وَلَا
نَأْكُلُ إِنَّا اللَّهِ رَسُولَ يَا
قَالُوا وَسَلَّمَ عَلَيْهِ اللَّهُ صَلَّى النَّبِيّ أَصْحَابَ أَنَّ جَدِّهِ
عَنْ أَبِيه عَنْ حَرْب بْن
وَحْشِيّ عَنْ
فِيهِ لَكُمْ يُبَارَك عَلَيْهِ اللَّهِ اسْمَ وَاذْكُرُوا طَعَامِكُمْ عَلَى فَاجْتَمِعُوا قَالَ نَعَمْ قَالُوا تَفْتَرِقُونَ
فِيهِ لَكُمْ يُبَارَك عَلَيْهِ اللَّهِ اسْمَ وَاذْكُرُوا طَعَامِكُمْ عَلَى فَاجْتَمِعُوا قَالَ نَعَمْ قَالُوا تَفْتَرِقُونَ
Dari Wahsyi bin Harb dari Ayahnya dari Kakeknya bahwa para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang?" Beliau bersabda: "Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri." Mereka menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya." [HR Bukhori, Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah].
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَوِّي صُفُوفَنَا
حَتَّى كَأَنَّمَا يُسَوِّي بِهَا الْقِدَاحَ حَتَّى رَأَى
أَنَّا قَدْ عَقَلْنَا عَنْهُ
ثُمَّ خَرَجَ يَوْمًا فَقَامَ حَتَّى كَادَ يُكَبِّرُ فَرَأَى
رَجُلًا
بَادِيًا صَدْرُهُ مِنْ الصَّفِّ فَقَالَ عِبَادَ اللَّهِ
لَتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللَّهُ بَيْنَ
وُجُوهِكُمْ
Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam selalu meluruskan
shaf kami, sehingga beliau seolah-oleh meratakan anak panah sehingga beliau
melihat bahwa kami telah memahaminya. Kemudian suatu hari beliau keluar (untuk
menunaikan sholat), lalu berdiri hingga ketika hampir mengucapkan takbir,
beliau melihat seorang lelaki dadanya keluar (menonjol) dari shaf, maka beliau
bersabda: “”Hai hamba-hamba Allah, kalian benar-benar meluruskan shaf kalian
(jika tidak) Allah akan (menimbulkan perselisihan) di antara wajah-wajah
kalian.” (HR Muslim dan Ahmad).
C. Pembahasan
Komunikasi persuasive
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah, memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima (R.
Bostrom); Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang
bertujuan untuk mengubah atau mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku
seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
komunikator(ajakan).
Ajaran Islam memang benar-benar sempurna dan lengkap.
Sedemikian lengkapnya sehingga semua persoalan tertulis dalam al-quran dan
diperjelas dengan adanya hadist. Didalam hadist itulah terdapat ucapan dan
perbuatan nabi, dan barang siapa yang mempelajarinya itu sama halnya
bertabarruk pada nabi saw. Sebagaimana melaksanakan sholat berjamaah pun diatur
di dalamnya. Pernah diriwayatkan bahwa para sahabat langsung diajarkan oleh
Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam agar di dalam barisan sholat
berjamaah senantiasa dipastikan lurus dan rapatnya. Nabi shollallahu ’alaih
wa sallam bahkan memberikan ancaman berupa akibat yang akan ditimbulkan
bilamana shaf dibiarkan tidak lurus.
Pada hadits pertama menyatakan bahwa nabi mengajak kita
untuk membaca surat al-baqarah dan surat ali imran dikarenakan nanti pada hari
kiamat keduanya akan datang dan akan membela para pembacanya, dan kedua nabi
mengajarkan pada umatnya untuk makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum
kenyang. Dari uraian ini jelas bahwa ucapan dan perbuatan nabi merupakan suatu
ajakan/dakwah kepada umatnya untuk membaca surat al baqarah dan ali imran serta
memberikan contoh tentang tata cara makan. Ajakan nabi disini dikatakan sebagai model
komunikasi persuasive. Komunikasi persuasive disini telah dijelaskan yaitu
bertujuan untuk mengubah atau
mempengauhi kepercayaan, sikap dan perilaku seseorang.
Berdasarkan hadits ketiga, jelas Nabi shollallahu ’alaih
wa sallam memperingatkan kemungkinan terjadinya perselisihan antara
wajah-wajah para sahabat jika mereka mengabaikan lurusnya shaf Perselisihan
antara wajah dapat juga diartikan sebagai munculnya perbedaan cara pandang
dalam berbagai masalah kehidupan. Secara jangka panjang hal ini dapat
mengakibatkan terjadinya perpecahan di tengah tubuh ummat Islam. Saudaraku,
jika kita mau jujur, persoalan kerapihan shaf sholat berjamaah di banyak masjid
di negeri kita tampaknya sudah kronis. Mungkinkah ini yang menyebabkan sulitnya
kita ummat Islam dapat bersatu menghadapi musuh-musuh Islam dewasa ini karena Perlu
disadari juga bahwa lurusnya shaf sangat mempengaruhi ke-afdhol-an
sholat berjamaah yang kita lakukan dalam penilaian allah.
Maka dari itu kita senantiasa memastikan bahwa saat kita
hadir dalam sholat berjamaah –apalagi jika kita menjadi Imam sholatnya- kita senantiasa
menegakkan sholat tersebut sesuai arahan dan bimbingan Nabi Muhammad
shollallahu ’alaih wa sallam. Kita pastikan bahwa shaf-shaf sholat
berjamaah kita selalu berada dalam keadaan lurus dan rapat. Konon menurut suatu
riwayat Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu sangat tegas dalam
masalah ini sehingga beliau pernah meluruskan shaf barisan sholat berjamaah
dengan menggunakan pedangnya...! Oleh karenanya Nabi shollallahu ’alaih wa
sallam pernah menyuruh para sahabat agar berbaris sebagaimana berbarisnya
para malaikat secara teratur di hadapan Allah.
Pada kesempatan lain Rasulullah shollallahu ’alaih wa
sallam pernah memperingatkan para sahabat agar menutup celah-celah di
antara shaf sholat berjamaah mereka dengan saling berdekatan satu sama lain
antara mereka. Sebab bilamana celah-celah tersebut dibiarkan Rasulullah shollallahu
’alaih wa sallam dapat melihat –dengan izin Allah- syetan menyelinap di
dalam barisan orang-orang yang sholat berjamaah laksana anak-anak kambing.
Padahal Allah menjamin bahwa sholat seseorang pasti mencegah dirinya dari
berbuat keji dan mungkar. Seperti halnya firman allah:
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ
تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
”... dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah
dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (QS Al-Ankabut ayat 45)
Kadang kita malah menjumpai kenyataan dimana saat kita
berkeinginan untuk merapatkan shaf dengan mendekatkan diri kepada tetangga
sholat kita, malah saudara kita itu malah menjauhkan badannya dari kita.
Sehingga shaf tidak kunjung rapat, selalu saja ada celah-celah di antara
orang-orang yang sholat. Memang ini semua memerlukan edukasi ummat
secara massif agar kita semua dapat benar-benar meraih sholat yang berbuah akhlaqul
karimah. Inilah yang dikhawatirkan Rasulullah shollallahu ’alaih wa
sallam dalam salah satu hadits beliau. Bilamana seseorang memutuskan shaf
sholat, maka sama saja ia mengundang diputusnya rahmat Allah atas
dirinya.Sebaliknya bila seseorang menyambung shaf sholat yang tadinya terputus
justru dia akan memperoleh sambungan rahmat Allah atas dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://cinusian.blogspot.com/2011/05/komunikasi-dakwah-komunikasi-persuasif.html
Abi Zakaria Yahya Bin Syarif An-nawawi, Riyadhus Shalihin, Damaskus,
Bayrot, 676 H
Al-hafidz Ibnu Hajar Al-masfulani, Bulughul Maram, Jiddah, Al-haramain,
853 H
Ucapan dan Perbuatan Nabi Sebagai Model
Komunikasi Persuasif
Komunikasi Persuasif
Diajukan
untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
“ HADITS TEMATIK ”
Disusun
oleh:
Halimatus Sa’dijah
(B06210128)
Diah
Indriyani (B76210112)
Dosen
Pembimbing:
ANIS BACHTIAR
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS DAKWAH SURABAYA
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
2012
Comments