lagu jawa timur : Tak lelo lelo lelo ledung
Cup menenga aja pijer nangis
Anakku sing ayu (bagus) rupane
Yen nangis ndak ilang ayune (baguse)
Tak gadang bisa urip mulyo
Dadiyo wanito (priyo kang) utomo
Ngluhurke asmane wong tuwa
Dadiyo pandekaring bangsa
Wis cup menenga anakku
Kae mbulane ndadari
Kaya butho nggegilani
Lagi nggoleki cah nangis
Tak lelo lelo lelo ledung
Enggal menenga ya cah ayu (bagus)
Tak emban slendang batik kawung
Yen nangis mundak ibu bingung
A. Interpretasi
Secara bahasa Indonesia tak lelo lelo lelo ledung berarti “mari kutimang-timang engkau anakku”. Dapat saya jelaskan bahwa lagu ini bermakna harapan seorang ibu yang menginginkan anaknya untuk tidak menangis.
Diamlah ankku jangan menangis. Anakku yang cantik (tampan) jangan menangis, jika menangis nanti hilang kecantikannya (ketampanannya). Ibu doakan agar kelak engkau bisa hidup mulia, menjadi anak yang utama dan meninggikan anam orang tuadan menjadi pendekar bangsa (berguna bagi negara). Sudah diamlah ankku... Coba lihat bulan yang indah itu, bak seperti butho yang sedang mencari anak menangis. Diam ya sayang anak cantik (tampan), nanti akan ibu gendong dengan selendang batik kawung. Kalau tidak diam nanti ibu jadi bingung.
Lagu ini terinspirasi dari sang ibu sedang menggendong anaknya yang sedang menangis dan tak kunjung diam. Sang ibu dengan sabar memberikan kasih sayangnya kepada sang anak agar dapat diam kembali. Disela-sela cara sang ibu untukmendiamkan anaknya, tersirat sebuah doa untuk sang anak kelak jika ia telah tumbuh besar. Jika kita pernah mendengar pepatah, “sambil menyelam minum air”. Hal inilah yang dilakukan sang ibu saat mendiamkan anaknya yang seddang menangis serta dapat memberikan doa atau harapan yang Insyaallah kelak akan dilalui oleh sang anak. Dimana banyak kita ketahui bahwa restu ibu adalah ridlonya Allah.
Dengan adanya lagu ini dapat disimpulkan bahwa saat sang ibu memberikan naungan atau kasih sayang pada anaknya, maka tidak hanya satu manfaat atau kebaikan yang didapat namun kita dapat mendapatkannya lebih dari apa yang kita harapkan.
Anakku sing ayu (bagus) rupane
Yen nangis ndak ilang ayune (baguse)
Tak gadang bisa urip mulyo
Dadiyo wanito (priyo kang) utomo
Ngluhurke asmane wong tuwa
Dadiyo pandekaring bangsa
Wis cup menenga anakku
Kae mbulane ndadari
Kaya butho nggegilani
Lagi nggoleki cah nangis
Tak lelo lelo lelo ledung
Enggal menenga ya cah ayu (bagus)
Tak emban slendang batik kawung
Yen nangis mundak ibu bingung
A. Interpretasi
Secara bahasa Indonesia tak lelo lelo lelo ledung berarti “mari kutimang-timang engkau anakku”. Dapat saya jelaskan bahwa lagu ini bermakna harapan seorang ibu yang menginginkan anaknya untuk tidak menangis.
Diamlah ankku jangan menangis. Anakku yang cantik (tampan) jangan menangis, jika menangis nanti hilang kecantikannya (ketampanannya). Ibu doakan agar kelak engkau bisa hidup mulia, menjadi anak yang utama dan meninggikan anam orang tuadan menjadi pendekar bangsa (berguna bagi negara). Sudah diamlah ankku... Coba lihat bulan yang indah itu, bak seperti butho yang sedang mencari anak menangis. Diam ya sayang anak cantik (tampan), nanti akan ibu gendong dengan selendang batik kawung. Kalau tidak diam nanti ibu jadi bingung.
Lagu ini terinspirasi dari sang ibu sedang menggendong anaknya yang sedang menangis dan tak kunjung diam. Sang ibu dengan sabar memberikan kasih sayangnya kepada sang anak agar dapat diam kembali. Disela-sela cara sang ibu untukmendiamkan anaknya, tersirat sebuah doa untuk sang anak kelak jika ia telah tumbuh besar. Jika kita pernah mendengar pepatah, “sambil menyelam minum air”. Hal inilah yang dilakukan sang ibu saat mendiamkan anaknya yang seddang menangis serta dapat memberikan doa atau harapan yang Insyaallah kelak akan dilalui oleh sang anak. Dimana banyak kita ketahui bahwa restu ibu adalah ridlonya Allah.
Dengan adanya lagu ini dapat disimpulkan bahwa saat sang ibu memberikan naungan atau kasih sayang pada anaknya, maka tidak hanya satu manfaat atau kebaikan yang didapat namun kita dapat mendapatkannya lebih dari apa yang kita harapkan.
Comments