REVIEW BUKU ILMU KOMUNIKASI TEORI DAN PRAKTEK (Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A)

Dalm buku ilmu komunikasi teori dan praktek ini banyak sekali pembahasannya diantaranya:

A. Komunikasi sebagai Ilmu

1. Pengelompokan ilmu dan perkembangan ilmu komunikasi

a) Pengelompokan ilmu

Lama sudah para ahli berkecimpung untuk membahas tentang apakah komunikasi itu suatu ilmu atau sekedar pengetahuan saja. Apabila komunikasi itu suatu ilmu , termasuk ilmu aps? Apak ilmu social atau alam atau pula kelompok ilmu lainnya.

Banyak para ahli berbeda pendapat tentang pengelompokan komunikasi itu kalau di anggap sebagai ilmu. Oleh sebab itu marilah kita melihat pendapat para ahli:

Dalam undang-undang pokok tentang perguruan tinggi nomor 22 tahun 1961 di cantumkan pengelompokan ilmu pengetahuan yang terdiri atas empat kelompok yaitu.

1. ilmu agama atau kerohaniyan

2. ilmu kebudayaan

3. ilmu social

4. ilmu ekstra dan tehnik

pengelompokan ilmu menurut undang-undang tersebut teryata berbeda dengan pengelompokan ilmu berdasarkan para ahli.

Dr. mohammad hatta dalam bukunya itu membagi ilmu menjadi tiga kelompok yakni,

1. ilmu alam (yang terbagi atas teoritika dan praktika)

2. ilmu social (yang terbagi atas teoritika dan praktika)

3. ilmu kultur

H. Endang syaifuddin asyari MA. Dalam bukunya ilmu filsafat dan agama menggolongkan ilmu menjadi tiga kelompok,

1. ilmu alam

2. Ilmu kemasyarakatan

3. Humaniora

Dan dalam perkembanganya masih banyak lagi yang menyebutkan bahwa komunikasi itu adalah suatu ilmu, karena dalam ilmu murni dan terapan dalam bukunya Robert Biertetd ada kata publisistik dan jurnalistik sehingga kata tersebut menjadi istilah lain dari ilmu komunikasi.

b) Perkembangan ilmu komunikasi

Bagi Bierstedt Perkembangan komunikasi sampai pada bahwa jurnalistik adalah suatu ilmu, dalam hal ini adalah ilmu terapan. Hal ini tidak mengherankan karena pada tahun 1457 dia menulis bukunya.

2. pengertian dan proses komunikasi

a) Pengertian komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa ingris adalah communication berasal dari kata latin communicatio dan bersumber dari kata komunis yang berarti sama maknanya.

Jadi menurut paradigma lasswell komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

b) Proses komunikasi

Proses komunikasi itu di bagi menjadi dua, yaitu proses komunikasi secara primer dan proses komunikasi secara sekunder. Dimana proses komunikasi secara primer itu adalah proses penyampaian pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam media ini adalah bahasa, isyarat, gambar dan warna dan lain sebagainya yang secara langsung bisa menterjemahkan pikaran komunikator. Itu pandangan sekilas tentang jomunikasi secara primer sedangkan komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

c) Komunikasi massa

Seperti telah di terangkan di atas bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Disamping itu komunikasi massa mempunyai cirri-ciri sebagai berikut, komunikasi massa berlangsung satu arah, maksudnya tidak ada arus balik dari komunikan ke komunikator. Dengan kata lain wartawan tidak mengetahui tanggapan para pembacanya.

Cirri-ciri kedua Komunikator pada komunikasi massa melembaga maksudnya media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan melembaga yakni suatu institusi atau organisasi. Cirri-ciri ketiga adalah pesan pada komunikasi massa bersifat umum karna di tunjukkan ke tempat umum. Cirri-ciri keempat adalah media komunikasi massa menimbulkan keserempakan, cirri kelima adalah komunikan komunikasi massa bersifat heterogen.


B. Strategi Komunikasi

1. Fungsi strategi komunikasi

a) Tujuan sentral dalam strategi komunikasi

Strategi pada hakekatnya adalah rencana atau planning dan management untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujian tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu untuk menujukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Demikian dengan strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan komunikasi dengan menegement komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan.

b) Korelasi antar komponen dalam strategi komunikasi

Komunikasi merupakan komponen yang rumit, dalam rangka menyusun strategi komunikasi diperlukan pemikiran dengan memperhitungkan factor-faktor pendukung.

Disamping itu sebelum kita melancarkan komunikasi kita perlu mempelajari dan mengenali siapa-siapa yang kita ajak berkominikasi atau sasaran komunikasi kita. Setelah itu kita harus menyesuaikan kerangka referensi dari pesan komunikasi yan disampaikan kepada komunikan.

2. kaitan stategi komunikasi dengan system komunikasi

a) System komunikasi secara makro vertical

Berbicara tentang system komunikasi berarti berbicara tentang system masyarakat dan berbicara tentang manusia. Oleh sebab itu pendekatanya dilakukan secara makro dan mikro.

b) System komunikasi secara mikro horizontal

Yang dimaksud kiomunikasi secara mikro disini adalah komunikasi social antar insan dalam tingkat komunikasi social yang hampir sama dan terjadi dalam unit-unit yang relative kecil.


C. Komunikasi dan Retorika

1. Retorika sebagai cikal bakal komunikasi

a) Retorika dari massa ke massa

Retorika adalah ilmu berbicara, Retorika itu mempunyai arti yang sangat sempit yaitu mengenai bicara dan menpunyai pengertian luas yaitu penggunaan bahasa bisa lisan dan dapat pula berupa tulisan, ada pula yang mengartikan retorika adalah public speking atau pidato di depan umum bahkan ada yang menganggap bahwa retorika adalah seni menulis.

Sebagai cikal bakal ilmu komunikasi, Retorika mempunyai sejarah yang sangat panjang, para ahli berpendapat bahwa retorika sudah ada sejak manusia ada. Retorika sebagai seni di pelajari dimulai pada abad kelima sebelum masehi. Oleh sebab itu betapa bisa dilihat betapa pentingnya retorika dalam demokrasi.

b) Retorika zaman modern

Pada awal-awal sesudah masehi retorika tidak begitu berkembang, baru pasa abad ke-17 di eropa muncul tokoh-tokoh yang dikenal sebagai orator kenamaan. Tokoh retorika termashur pada pertengahan abad ke-17 itu adalah Cromwell, dalam mengajarkan retorika Cromwell mengatakan bahwa dalam melaksanakan retorika harus mengulang hal-hal yang penting, menyesuaikan diri dengan sikap lawan, tidak menyinggung persoalan, menunggu orang menyimpulkan sendiri dan menunggu reaksi.

Tokoh retorika yang lain masih banyak diantaranya Sir Wiston Churchill dan Adolf Hitler dan Abraham Lincoln, jean jaures dan lain-lain.

c) Retorika ilmiyah

Dalam decade terakhir setelah usainya perang dunia kedua, retorika memegang peranan yang lebih penting dari yang sudah-sudah. Karena banyak yang mempelajarinya, dan sesuai dengan perkembangan ilmu, retorika masa ini lalu menjadi retorika ilmiyah yang merupakan paduan dari ilmu komunikasi danilmu jiwa..

2. Retorika dalam kepemimpinan

a) Factor-faktor ethos, pathos dan logos

Bahwa sebenarnya dalam perpolitikan retorika itu sangat penting apalagi untuk seorang pemimpin Negara dan para pemimpin yang lain.

Ethos merupakan kredibilitas sumber tidak disangsikan lagi bahwa kerena sudah sangat jelas perjuangannya untu tanah air danbangsa.

Pathos merupakan imbauan emosional sedangkan logos menunjukkan imbauan logos yang di tengahkan dalam suatu pidato berdasarkan pemikiran yang mantap.

b) Retorika dan kepemimpinan orde baru

Di dalam ini kepemimpinan orde baru memperkenalkan kepemimpinan khas Indonesia dalam penataan P4 (pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila). Disamping itu juga berdasarkan kata ki hajar dewantoro yaiti, ing ngurso sung tulodo, ing madyo mangun deso, tutwuri handayani.

3. Pidato dalam praktek

Dalam pidato kita sudah harus siap naskah walaupun dalam pidato tersebut kita membawa naskah, karena kita dengan naskah tersebut bisa belajar atu membaca teks yang akan dibaca dalam suatu pidato. Kita juga harus mengetahui orang yang akan kita pidatohi.


D. Komunikasi dan publisistik

Dalam komunikasi, publisistik yang pada awal abad 1980an sudah jarang dipakai lagidi Indonesia. Alasanya bahwa publikasi sudah dibicarakan dalam buku ini pada abab ke III yakni di daratan eropa. Alasan kedua adalah karena masyrakat Indonesia yang pada saat merdeka sudah mencari ilmu apa saja yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan surat menyurat atau publisistik.

Dalam perkembangannya apakah publisistik dapat dipertanggungjawabkan sebagai ilmu, saya kira bisa karena sifat empiris dari ilmu sudah di penuhuhi oleh publisistik karena konklusi dari setiap permasalahan publisistik tunduk pada pemeriksaan atau tunduk pada pancaindra.

Sifat umum dari ilmu juga sangat jelas terdapat di publisistik, dari publisistik sebagai ilmu juga bersifat akumulatif adalah jelas, oleh sebab itu kalau ada pertanyaan aakah publisistik dapat dipertanggung jawabka sebagai imu jawabanya adalah bisa, karena publisistik benar-benar masuk dalam ilmu social.

Obyek dari ilmu publisistik adalah manusia, tetapi manusia bukan sebagai individu, melainkan manusia sebagai masyarakat..


E. Komunikasi dan pembangunan

Komunikasi pembangunan sebagai terjemahan dari development communication dikenal didunia ketiga pada awal tahun 1960an. Hal ini ditandai oleh karya-karya hasil penelitian Daniel lerner.

Dalam decade berikutnya berikutnya konsep tersebut mengundang perhatian dan minat para pakar komunikas. Baik dalam Negara yang berkembang atau Negara yang sudah maju.

Dalam pada itu komunikasi penunjang pembangunan itu adalah komunikasi yang dirancang secara khusus untuk mendukung suatu program pembangunan tertentu, dari penjelasan sedikit di atas tadi bahwa komunikasi pembangunan menunjukkan kesemestaan yang leebih luas dari pada komunikasi penunjang pembangunan. Itu menurut saya sekilas tentang apa komunikasi pembangunan itu.


F. Komunikasi dan pendidikan

Ditinjau dari prosesnya pendidikan adalah komunikasi dalam arti bahwa dalam proses tersebut terlibat dua komponen yang terdiri atas manusia, yakni pengajar sebagai komunikator dan pelajar atau siswa sebagai komunikan. Pada lazimnya pengajar itu sering di sebut Guru dan pelajar itu disebut murid.

Tujuan pendidikan adalah khas atau khusus, yakni meningkatkan pengetahuan seseorang mengenai suatu hal sehinnga dia sudah bisa menguasainya. Tujuan pendidikan ini akan sukses jika prosesnya harus komunikatif, minimal harus demikian.


G. Komunikasi dan Organisasi

Istilah organisasi berasal dari bahasa inggsris organizations yang berasal dari

kata kerja pula. Secara harfiah organisasi adalah paduandari bagian-bagian yang satu sama lainnya itu bergantung.

Mengenai komunikasi dengan organisasi, organisasi melibatkan beberapa orang dan keadannya orang trsebut saling bergantung. Sehingga dalam ketergantungan itu memerlukan kordisnasi.

Menyebarkan dan mencari informasi sudah tentu bukan tujuan organisasi. Informasi merupakan sumber dasar bagi pengambilan keputusan. Ada empat hal peranan yang dicangkup oleh peranan-peranan memutukan diantaranya, peranan wisatawan, peranan pengendali gangguan, peranan penentu sumber dab peranan perunding.

H. Komunikasi dan Hubungan masyarakat

Istilah hubungan masyarakat yang disingkat dengan humas sebagai terjemahan dari public relation, yang merupakan metode dan obyek studi ilmu komunikasi itu menjadi hubungan masyarakat. Ditinjau dari pengertian yang lain bahwa kata public itu dari istilah public relations bukanlah masyarakat dalam pengertian sosienty. Yakni keseluruhan manusia yang menghuni suatu wilayah.

Hingga awal tahun 1970-an tercatat tidak kurang dari dua ribu definisi mengenai public relations atau hubungan masyarakat yang dapat dijumpai di buku-buku atau majalah-majalah.

I. Komunikasi dan jurnalistik

Dalam bagian ini lebih menekankan ke dalam persnya, pers secara harfiah adalah cetak, dan secara maknawiyah berarti penyiaran.dalam perkembangannya pers mempunyai dua pengertian, yaitu pers dalam pengertian luas dan pers dalam pengertian sempit. Disini telah kami jelaskan pers dalam arti luas adalah meliputi segala penerbitan, bahkan termasuk media massa elektronik.

Yang kedua bahwa pengertian secara sempit bahwa hanya terbatas pad media massa cetak. Meskipun pers mempunyai arti seperti itu tasi pada umumnya orang menganggap per situ media massa, surat kabar dan sebagainya.

Dalam fungsinya pers mempunyai fungsi yaitu menyiarkan informasi kepada khalayak atau pembaca dan pendengar pada umumnya, mendidik sehingga pembaca mendapatkan pengalaman dan ilmu setelah membaca surat kabar tersebut.

Menghibur adalah suatu yang penting, disini agar pas waktu lagi bosen pembacanya bisa beralih membaca ke bagian humor, dan juga bisa dibuat refresing pada pas lagi suntek. Disini juga bisa mempengaruhui khalayak dengan kata-kata yang membuat khalayak terpengaruh.

J. Komunikasi perang urat syaraf

Urat syaraf adalah merupakan istilah dari gagasan lama bagaimana cara menang dalam peperangan. Karena metode urat syaraf itu adalah metode komunikasi dan menjadi obyek di komunikasi maka strategi perang urat syaraf adalah strategi komunikasi.

Comments

Kataberdetik said…
Terima kasih atas review bukunya in syaa Allah bermanfaat

Popular posts from this blog

Ucapan dan Perbuatan Nabi Sebagai Model Komunikasi Persuasif

Proses dan Langkah-langkah Konseling

Bimibingan Dan Konseling Islam : Asas-Asas Bki