Pengamatan Film “Ceng Ceng Po”

Dari hasil pengamatan film “ceng ceng po” yang Di produser oleh Bernadheta rismisari dan Ide cerita oleh Yosep anggie noen dapat disimpulkan bahwasannya dalam cerita tersebut terdapat perbedaan-perbedaan dari segi etnis maupun agama,namun dalam kesehariannya mereka tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lainnya film yang diperankan oleh 4 orang anak SD ini yang bernama Markus berkulit hitam beragama kristian, Tohir berkulit sawo matang, Han berkulit putih keturunan cines, Tiara berkulit putih beragama Islam.

Diawali dari sekumpulan anak SD yang sedang persiapan untuk pulang sekolah di mana sebelum pulang ada pesan yang ingin disampaikan oleh bapak guru buat han untuk menemui bapak guru di ruang guru seorang siswi yang bernama tiara bertanya kepada teman sebelahnya emang ada apa sih? Ketika berdoa dimulai ternyata dalam kelas tersebut siswa-siswinya memiliki perbedaan dalam agama disini walaupun beda agama namun tentunya harapan dari sebuah do’a itu sama yaitu agar semua bisa selamat dalam perjalanan pulang kerumah masing-masing ini sudah menandakan dengan apa yang disebut yaitu binika tunggal ika, walaupun berbeda agama tapi tetap satu tujuan, ketika doa selesai dan kelaspun mulai kosong, han pun menuju kantor guru untuk menemui gurunya dalam kantor guru terdengara kalimat dalam kantor bapak beri waktu sampai minggu depan SPP mu harus dilunasi ya. Ketika markus, tohir, dan tiara asik bermain wayang han pun tiba dengan wajah lesu, setelah itu han ikut gabung dengan ketiga anak tadi dan han duduk tepat diantara markus dan tohir yang pada saat itu masih menggunakan seragam sekolah putih merah, saat markus melihat tohir terdiam dan bingung markus pun bertanya kamu kenapa? (han) Han menjawab SPP markus pun masih bertanya SPP? Kemudian han menjelaskan dari hasil tadi setelah menemui bapak gurunya dikantor kalu minggu depan aku gak bayar SPP maka aku tidak boleh ikut ujian bakpau ibuku tidak laku apakah orang sudah bosan dengan bakpau ibu aku. Tiara tidak tinggal diam dan dia pun bilang kepada han tenang aja kita akan bantu kamu yakan hir, kus? tohir pun menjawab ia, kalau masing-masing dari kita mintak orang tua kan pasti cukup untuk bayar SPP. Han masih menjawap tapi? Selanjutnya tiara lebih meyakinkan han lagi udah gak papa kan sama teman harus saling membantu han mengucapakan makasih dari dialog diatas antara han, markus, tohi, dan tiara ini sudah dapat dikatakan masuk pada konsep lain dari Merton yaitu mengenai sifat dari fungsi, dimana Merton membedakan atas fungsi manifest dan fungsi laten. Fungsi manifes adalah fungsi yang diharapkan sedangkan fungsi laten kebalikan dari fungsi manifest yaitu fungsi yang tidak diharapkan.

Artinya dari perbincanga han, markus, tohir, dan tiara tadi masuk dalam fungsi manifes yaitu ada harapan untuk bisa membantu han dengan cara mintak uang kepada masing-masing orang tua untuk membantu pembayaran SPP han sehingga han bisa ikut ulangan.

Setelah itu han dan ibunya menunggu pembeli bakpaunya namun masih saja sepi dan terlihat wajah han dan ibunya lesu. Berawal dari markus untuk memenuhi fungsi manifes tadi markus mencoba untuk minta uang kepada bapaknya untuk bisa membantu han yang sesuai harapannya tadi, namun bapak markus mengatakan bapak tau kamu maubantu han tapi kita punya keadaan ini tidak lebih baik bapak baru tidak ada doi (Duit) kau pakek dulu kau punya doi di celengan nanti kalau bapak sudah ada doi bapak ganti, tapi kau jangan marah markus za? Disini berarti markus ada harapan untuk bisa membantu han namun harus menggunakan uang tabungannya terlebih dahulu setelah itu diganti oleh bapaknya. Setelah itu markus melihat tabungannya dan markus masih bimbang dan melihat ada uang 500,00 setelah itu markus beramain hom pimpa disitu ada 5 anak termasuk markus ketika markus menang, salah satu dari temannya mengejek markus dengan ejekan he markuskan ora menang tangane wolak walik kan ireng kabeh.(He markuskan tidak menang tangannya bolak balik kan hitam semua) markus pun berfikir untuk bisa putih dengan menggunakan hanbody lotion dari sini kita bisa ambil pelajaran sosial dimana terjadi sebuah stratifikasi sosial dalam kehidupan bersosial dimana berdasarkan ras markus termasuk ras negroit dalam pandangan masyarakat atau dalam paradigm sosial bahwa orang dengan berkulit hitam di anggap lebih rendah tingkatannya disbanding dengan orang yang berkulit putih, disini dalam diri markus timbul sebuah konflik internal yang dia harus berfikir bagaiman dia bisa memutihkan kulit tubuhnya sehingga tidak dibuat bahan ejekan temannya.

Berarti disini ada harapan bagi markus untuk bias membantu han namun dia harus menggunakan celengannnya terlebih dahulu karena bapaknya tidak memiliki uang pada saat itu ketika nanti bapak markus ada uang maka akan diganti uang markus tersebut setelah markus melihat celengannya tadi timbul masalah yaitu sebenarnya ada harapan dari celengan tersebut untuk bias membeli hanbody, disini markus memiliki 2 fungsi manifes atau harapan dari celengannya tersebut pertama dari memecah celengannya nanti dia bias membantu han dalam membayar SPP namun disisi lain markus juga memiliki harapan sendiri yaitu dari hasil celengannya dia berharap untuk tetap bias membeli hanbody sehingga harapan untuk bias jadikan dirinya berkulit putih sehingga tidak diejek oleh teman-temannya lagi.

Selanjutnya tiara pun juga punya maksut sama untuk bisa membantu han agar bisa bayar SPP dan bisa ikut ujian dengan cara minta sesuatu pada bapaknya namun bapak tiara belum mengrti dengan permintaan tiara dikira tiara minta boneka tiara pun bilang kepada bapaknya bukan ini pak, bapaknya pun balik Tanya la terus apa tiara menjawab han, han belum bayar SPP tiyara pingin bantu tapi jawapan dari bapaknya malah menjawab hah, han yang cina itu, cep ah..kamu masih aja main sama temen-temen kamu yang dekil dan kampungan itu, pokoknyaa bapak tidak suka tiara lagian kamu itu anak perempuan.tiara pun membalas perkataan dari ayahnya emang kenapa kalua han cina kenapa juga kalau temen tiara laki-laki?

Kalau ini berarti bapak tiara masuk pada diferensi sosial dimana dalam sebuah tatanan sosial pemikiran dari bapak tiara merupakan sebuah awal dari timbulnya konflik dalam sebuah sistem sosial serta sistem sosial karena tidak ada nilai toleransi dan harmonisasi, Bapak tiara membedakan agama padahal pada Negara Indonesia bebas beragama termasuk agama Kristen tapi apa yang dilakukan oleh bapak tiara membedakannya. Tentunya kita bisa amabil pelajaran dari sebuah fenomena ini bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang plural dan multicultural dimana harus ada sebuah sistem yang bisa mengatur agar tidak terjadi sebuah konflik sosial dan sebuah sistem itu diaplikasikan sebagai tolerannsi dalam sebuah perbedaan.

Terakhir tohir juga berusaha untuk mintak kepada ibunya ibu, ibu tohir menjawab apa han kata tohir han kenapa? Han eh tau-tau disebelah tohir ada bapaknya yang sedang mngisi TTS tepat pada saat tohir mengucapkan kata han disitu bersamaan juga dengan jawapan TTS yang isinya hansip.kemudian bapak tohir mengeluarkan sebuah pertanyaan yang buninya kesenian cina 9 kotak dimulai dari huruf B. tohir langsung punya jawaban Barongsai bapaknya memuji tohir dengan kalimat pinter juga kamu, berawal dari kata-kata yang ada di dalam TTS keluarlah ide untuk membuat sebuah barongsai hal ini sama pula dengan apa yang telah difikirkan oleh tiara.

Kalau pada tohir ini berarti ada keseimbangan antar dialog yang dilakukan antara ibu, bapak, dan tohir karena lewat dialog tadi tohir mempunyai ide untuk membuat barongsai. Misal pada kalimat “han” berkaitan dengan isi TTS milik ayahnya yaitu “hansip”

Kemudian timbul pertanyaan dari bapak tohir 9 kotak kesenian cina di awali dari huruf B? Kemudian tohir dapat menjawab yaitu BARONGSAI lah dari situlah timbul ide untuk membuat yang namanya barongsai, pada waktu bersamaan pula pada saat tiara dikamar dan melihat ada boneka berbentuk barongsai kemudian tiara berpikiran untuk membuat barongsai pula ternyata hal ini sama halnya dengan apa yang di fikirkan oleh tiara yaitu barongsai, kemudian saat paginya di mana pada saat kelas lagi sibuk bersih-bersih kelas tohir membisikan ide untuk membuat barongsai kepada markus dan han tidak lama setelah han member tahu tentang ide untuk membuat barongsai tiyara datang dan mengucapkan hal yang sama yaitu barongsai yang sama dengan apa yang difikrkan teman-teman lainnya.

Kemudian dari satu-kesatuan antara tohir,markus dan tiara saling mengambi.l peralatan untuk dibuat bahan dasar dari pembuatan barongsai tiara membawa kain jarik yang diambilnya dari jemuran kemudian membawanya lari, tohir membawa kurungan burung yang awalnyaa masih ada burungnya namun tohir membawa burung dan kurungannya kedalam rumah untuk dipindah tempatnya kemudian kurungan burung itu dibawanya pergi sebagai bahan pembuatan barongsai, sedangkan markus membawa cat perwarna milik ayahnya yang sebelumnya di pakai oleh orang tua markus namun setelah cat tersebut ditinggal oleh bapaknya cat itupun dibawanya juga pergi untuk dijadikan sebagai pewarna pada barongsai tersebut, setelah peralatan terkumpul mereka mulai han, markus,dan han membentuk/menggambar kerangkai barongsia di mulai dari kepalanya setelah terbentuk mulailah ke 4 anak ini membuat bahan yang tadi dibawa dari rumah masing-masing untuk dijadikan sebagai barongsai yang seolah-olah seperti yang sebenarnya. Mulai dari kepala barongsai, mulut barongsai, bulu-bulu rambut pada barongsai dan lain sebagainya yang semuanya dibentuk seperti barongsai yang sebenarnya.

Setelah tebentuk sebuah barongsai maka mulailah ditampilkan di sekitar penjualan bakpau ibu han, yang memainkan barongsai yang diperankan oleh markus dan tohir, sedangkan tiara dan han bagian music setelah permainan berlangsung kurang lebih selama 1 menit tiba-tiba ada seorang pemuda berambut gondrong berkopyah hitam memakai sarung dan terlihat serban dipundaknya keluar dari masjid terrnyata ikut andil dalam penampilan barongsai han dan teman-temannya dia membantu dalam music dengan menggunakan bedug masjid yang berada disebelah masjid dan itu tidak jauh dari penampilan barongsai han dan teman-temannya. Disini juga menyangkut sebuah multicultural dimana dalam adegan ini dinampkan jelas bagaimana sebuah perbedaan bisa disatukan dalam sebuah sistem sosial dan juga dalam kesimbangan fungsionalisme sosial.

Dengan adanya penampilan yang dilakukan han dan teman-temannya dalam bentuk barongsai ternyata mampu menjadi daya tarik pada orang-orang yang berada di sekelilingnya sehingga terkumpul banyak uang sehingga dapat membayar SPP buat han sehingga han bisa ikut ujian bersama markus, tohir, dan tiara.



Dan akhirnya terkumpulah beberapa uang untuk membayar SPP dan akhirnya han pun bisa ikut ujian di sekolahnya.

Kita bias ambil pelajaran sosial dari fil ini ketika film ini menujukan adegan dimana mereka memperjuangkan cita-cita untuk menolong han. Dimana dalam film ini terlihat jelas bagaimana peranan sosial itu dijalankan oleh actor di dalamnya, suatu contoh tohir mengambil sangkar burung untuk dijadikan barongsai, tiara mengambil kain jarik milik ibunya yang beradas dijemuran sedangkan markus mengambil cat milik ayahnya kemudian mendisain kertas untuk dijadikan kepala barongsai.

Disini kita bias lihat bagaimana sistem sosial itu dijalankan karena adanya toleransi dan bagaimana mereka mengatasi segala perbedaan baik itu perbedaan agama, ras, suku serta hal yang paling mendasar yaitu perbedaan cirri spesifik tubuh mereka, tapi itu semua bukan menjadi halangan untuk mewujudkan suatu implementasi dari cita-cita sosialo sebuah persahabatan itu, tentunya jelas kita bias amabil pelajaran dari adegan ini yang nantinya kita bias aaplikasikan kedalam kehidupan sosial baik itu bermasyarakat maupun sebagai individu.

Dalam film di atas terdapat bagian dimana antara Hun,Markus,Tohir,Tiara ini mempunyai perbedaan dalam segi agama maupun etnis yang mana dari orang tua tiara tidak suka apabila harus berteman dengan orang caines yaitu hun namun tiara mempunyai keinginan untuk bisa membantu dalam kesusahan yang dialami oleh hun,demikian pula dengan bapak dari markus.

Ini berarti teori fungsional merupakan system yang kompleks yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan secara signifikan terhadap bagian-bagian lainnya,itu menandakan dalam sebuah sistem harus ada sebuah motivasi bersama dan diaplikasikan dalam sebuah usaha untuk mewujudkan cita-cita suatu kelompok atau individu dalam ini keberhasilan teman-teman han untuk membantu melunasi uang SPP itu adalah sebuah cita-0cita bersama yang dapat tercapai karena mereka mempunyai sebuah ikatan sosial walaupun didalamnya ada mobilitas sosial yang membuat perbedaan diantara mereka, tapi itu semua menjadi sebuah motivasi untuk mewujudkan cita-cita bersama.

Film ini juga menggambarkan dimana adanya sebuah pluralisme dan pencampuran budaya dalam sebuah multikulturalisme digambarkan dalam film ini adnya sebuah kebudayaan yang sangat berbeda dimana barongsai merupakaan identik dengan etnis tionghowa dan ada juga kesenian wayang kulit yang sangat identik dengan etnis jawa dan juga dalam sebuah persahabatan mereka adanya sebuah perbedaan dari segi cultural dimana tohir sebagai etnis jawa, tiara juga sam dengan tohir yaitu etnis jawa, markus seorang etnis negro, sedangkan han dari etnis tionghowa. Seharusnya dari bingkai multicultural diatas kita bisa mengambil sebuah pembelajaramn sosial dengan adannya seebuah multikural bukan menjadi problema untuk mewujudkan sebuah cita-cita bersama, hendaknya dari film ini bangsa Indonesia bisa menconto nili-nilai yang terkandung didalamnya, dimana bangsa kita merupakan sebuah kehidupan sosial yang nyata dan sangat dekat dengan perbedaan bisa dikatakan film ini sebuah miniature dari bangsa Indonesia dimana didalamnya ada sebuah sistem sosial, mobilisasi sosial, stratifikasi sosial, dan diferesensi sosial. Jika bangsa ini bisa menerapkan nilai luhur sosial yang terdapat dalam film ini ytentunya tidak aka nada lagi sebuah konflik yang berujung anarki sesuai dengan semboyan Negara kita yaitu bhinika tunggal ika.

Kesimpulan analisis saya dari keseluruhan film ini bahwa dari apa yang ditampilkan merupakan atau kehidupan sosial yang mencerminkan sebuah peranan sosial didalam sebuah menangani sebuah perbedaan untuk mencapai sebuah cita-cita sosial sebagai individu ataupun sebagai masyarakat yang berbangsa, dan bernegara, kita hendaknya mengambil nilai-nilai sosial yang terkandung didalamnya.

Adanya sebuah toleransi, keseimbangan dan harmonisasi yang dapat mewujudkan sebuah sistem sosial yang kondusif, sehingga kita bisa mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang sesuai dengan harkat dan martabat sebagai warga Negara Indonesia.

Karena jika kita melihat sebuah perbedaan tentunya tidak akan bisa tercapai sebuah tujuan bersama untuk mewujudkan itu semua harus ada sistem yang mengatur tentang perbedaan baik itu perbedaan etnis, agama, dan budaya. Karena jika kita memandang perbedaan itu maka akan muncul sebuah konflik, film ini mengajarkan kepada kita bagaimana untuk bis amewujudkan organisasi atau kelompok harus disertai dengan sebuah sistem sosial yang didalamnya memerlukan peranan dari masing-masing individu untuk bisa memberikan sebuah toleransi dan kerja sama yang dibungkus dalam sebuah nilai-nilai sosial.

Jika kita lihat akhir dari film ini ketika han ada sebuah teks sumpah pemuda dimana pesan yang terkandung dalam adegan ini adalah sebuah pernyataan dan persamaan sebuah kehidupan sosial bernegara , sebab hakekatnya jika kita melihat sebuah persamaan tanpa mengesampingkan perbedaan tentunya kita bisa mewujudkan sebuah keinginan dari cita-cita sosial. Dimana dalam teks tersebut ada pernyataan bahwa putra dan putri Indonesia satu tumpah darah, bertannah aiar, berbahasa satu yaitu Indonesia.

Ini merupakan wujud persamaan dari sebuah perbedaan karena ketika kita melihat persamaan ini tentunya kita bisa melangkah senada dan seirama sebagai bangsa yang satu walaupun didalamnyaa banyak terjadi sebuah perbedaan.

Dan digambarkan pula dalam adegan ini dimana han yang notabene seorang keturunan teong howa tetapi dia bisa menerima sebuah budaya diluar etnisnya yang ditunjukan dengan dia memegang alat tulis yang beupa kesenian dari jawa yaitu wayang, kita bis aambil nilai sossial dalam adegan ini yaitu bahwa meskipun kita terdapat perbedaan cultural tetapi itu tidak menjadikan kita untu anti pati terhadap kebudayaan dari individu lain sehrusnya kita bisa mewujudkannya didalam kehidupan kita sehari-hari, baik itu sebaagai individu maupun masyarakat sosial, budaya sendiri memang mencerminkan atau lebih bisa menimbulkan sebuah polemic tersendiri ketika tidak dibarengi atau disertai dengan sebuah sistem yang mengatur itu semua, terlebih lagi tentang suku, agama, ras, atau lebih yang dikenal dengan isu SARA yang sangat cepat memicu adanya konflik berkempanjangan, dan menyebabkan disintegrasi bangsa atau perpeccahan untuk mencegah itu semua dibutuhkan sebuah sistem yang bisa mengatur tentang timbulnya konflik, itu pun belum cukup untuk mencegahnya dan harus disertai sebuah kekuasaan yang karismat ik sehingga bisa membekup sebuah sistem tersebut.sehingga kita tidak mudah berpecah belah karena intervensi dari pihak yang tidak bertanggung jawab yang memang sengaja ingin menimbulkan perpecahan itu contoh yang nyata dalam bangsa kita yaitu ketika terjadi perang saudara antara mahasiswa dengan aparat keamanan yang terjadi ketika pelengseran presiden yang kedua republic indoneia yaitu bapak soeharto fenomena itu memang sengaja disekenariokan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengadu domba anatara mahasiswa dengan pemerintahan yang pada saat itu berkuasa, konflik itu muncul akibat ketidak puasan rakyat terhadap sebuah sistem pemerintahan yang dianggapnya tidak sesuai dengan undang-undang. Oleh karena itu dari paradigm itu sengaja dicuatkan sebaagai saraana untuk menggugat pemerintahan, dan itu dimanfaatkan oleh pihak liuar untuk menacapkan sebuah idoma (pandangan) untuk memperkuat kekuasaan dan ini disinyalir pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut ialah kaum sekularian.

Dari contoh yang saya paparkan diatas tentunya kita harus bisa menerapkan sistem sosial yang sesuai dengan cita-cita bersama dan kita bisa menjalankan peranan dan fungsi sosial baik sebagai individu maupun dalam kehidupan sosial bemasyarakat dan bernegara.

Demikian hasil review yang telah saya lakukan untuk memenuhi syarata ujian tengah semester sosiologi, apabila ada kesalahan dalam penulisan atau penjelasan saya mohon maaf karena kesempurnaan hanya milik allah kekurangan dan kesalahan milik saya. Sekian terimakasih.**

Comments

tanyasosro said…
bisa ditonton di mana film ini?
Amar Suteja said…
saya cuma punya filenya di PC, coba di gogling..

Popular posts from this blog

Ucapan dan Perbuatan Nabi Sebagai Model Komunikasi Persuasif

Proses dan Langkah-langkah Konseling

Sejarah logika di indonesia