Hypnotherapy Dalam Menangani Phobia Tempat Ketinggian (Acrophobia)

Oleh : R. DIan Anggraini, Psi, CHt

A. Perilaku Takut

Phobia merupakan suatu mekanisme pelarian diri dari konflik-konflik bathiniah dari jiwa seseorang. Mungkin ada sekitar 80 atau bahkan 100 macam phobia yang dikenal orang sekarang. Phobia- phobia itu menyebabkan timbulnya ketakutan yang absurd dan tak masuk akal. Biasanya phobia-phobia tersebut berhubungan dengan pengalaman-pengalaman yang terpendam, yang ditekan dalam-dalam dan dilupakan.

Phobia-phobia itu dipandang sebagai emosi-emosi substitusi dan seringkali disebut neurosis yang ditekan(repressed neuroses). Ketakutan itu menimbulkan sesuatu hal yang tak menyenangkan dan telah ditekan dalam lubuk jiwa kita. Dengan kata lain phobia itu punya fungsi tertentu, yakni menyembunyikan ataumengalihkan suatu rasa takut yang seluruhnya berbeda yaitu rasa takut yang pernah sangat menyakitkan kesadaran kita. Jadi phobia merupakan suatu pelarian diri dari sejumlah konflik psikis dari dalam diri kita. Rasa takut akan guruh dan halilintar mungkin dapat menunjukkan adanya ketakutan pada suara ayah yang galak dan suka marah-marah.

Ketakutan-ketakutan atau distorsi emosional itu dapat ditelusuri kembali kedalam pengalaman-pengalaman semasa kecil kita yang telah terpendam. Pengalaman-pengalaman yang ditekan ini menimbulkan kecemasan kronis dan tekanan batin yang hebat. Kecemasan tersebut disalurkan melalui saluran-saluran fisik dan pada waktunya nanti akan semakin memperburuk phobia- nya. Jika sudah terjadi seperti itu maka ‘lingkaran setan’ terus muncul tanpa berkesudahan.Yang akhirnya akan membuat anda terus menerus ‘sakit’.

Takut ketinggian Ini adalah jenis phobia yang juga lumayan banyak penderitanya. Diperkirakan sebagnyak 3-5% dari seluruh populasi dunia menderita akrophobia, takut berada di tempat tinggi. Pada riset yang pernah dilakukan, penderita akrophobia merasa semua tempat tinggi berjarak lebih tinggi dari yang sesungguhnya. Misalnya tinggi sebenarnya hanya 3 meter, maka di mata penderita akrophobia, mereka seperti melihat obyek yang tingginya 6 meter. Netsains.Com


b. Deskripsi Kasus

AR adalah seorang wanita, ... tahun, anak pertama dari empat bersaudara, seorang istri dan ibu dari seorang anak. AR bekerja sebagai bidan di Rumah Sakit swasta di kota B. Menurut AR ibunya adalah seorang yang cerewet dan bawel, contohnya apabila AR terlambat pulang ke rumah dari sekolah dulu suka di marah maka ibunya ngomel yang teruuus nyeroscos dan sering mengulang kata-kata yang itu itu lagi dan bisa memakan waktu yang sangat lama, sampai AR kesal dan bosan. Perlakuan ibunya ini tidak hanya sama AR saja tapi kepada semua adik-adik AR. Berbeda dengan Ayah AR yang pendiam dan jarang bicara tapi kalau sudah marah bisa menyakitkan hati AR, yaitu dengan nada “membatak”.

Saat sekolah hingga SMA AR termasuk aktif mengikuti kegiatan pramuka dan PMR, dia suka mengikuti acara acara yang berkaiatan dengan kegiatan pramuka seperti kemping dan jambore. Tetapi setelah kuliah di D3 Kebidanan AR tidak aktif kecuali mengikuti perkuliahan.

Pengalaman yang paling menyenangkan dalam hidup AR adalah ketika hadirnya seorang anak AR yang kini berusia 7 bulan, dan pengalaman yang paling menyedihkan adalah ketika AR harus ke Bontang turut suami dan jauh dari keluarga (orang tua dan adik adiknya). Seingat AR dia tidak pernah mengalami sesuatu yang membuat dirinya trauma atau kekecewaan yang dalam.

Menurut AR dia “Takut berada di ketinggian” terutama ketika AR melihat ke bawah, seolah olah AR akan jatuh, hal ini dirasakannya sejak lama, namun AR tidak ingat pastinya. Dengan kondisi ini AR sering merasa tidak nyaman apabila naik eskalator pasti AR akan pegangan erat erat pada suami atau siapa orang di dekatnya, dan tidak berani naik sendirian tanpa orang yang dikenalnya.



c. IDENTITAS KLIEN

Nama : AR

Pendidikan : D-3

Jenis Kelamin : Perempuan

TTL : G-25 Februari 1984

Agama : Islam

Pekerjaan : Bidan

Status : Menikah

Alamat : Jl. SM no 7 Btg

Nama Ayah : AHR

Status : Ayah Kandung

Pekerjaan Ayah : PNS

Nama Ibu : R

Status : Ibu Kandung

Pekerjaan Ibu : PNS



d. Treatment (Penanganan)

Dalam kasus di atas nampak AR mengalami rasa takut apabila berada di ketinggian, hal ini berarti bahwa ketika AR berada di posisi ketinggian maka AR merasakan tidak nyaman dan pengendalian diri dalam mengelola perasaan nampak kurang baik yang membuat AR menjadi takut dan tidak nyaman bila berada di ketinggian, sehingga AR mmembutuhkan orang lain untuk menjadi pegangan. Dalam kasus di atas AR tidak bisa mengingat pengalaman yang membekas secara mendalam yang membuat AR menjadi takut di ketinggian, namun bisa jadi sikap ibu AR yang cerewet dan “nyeroscos” terus yang mungkin pernah memberikan statement-statement yang negatif yang melekat di hati AR yang membuat konsep diri AR menjadi negatif. Selain itu juga sikap Ayah AR yang pendiam namun apabila sudailaku yangh marah AR merasa sakit hati, tumpukan pengalaman yang tidak menyenangkan ini pun akan memungkinkan AR banyak memendam perasan sakit hati ini. Pengalaman pengalaman yang tidak menyenangkan yang dialami AR ini tanpa disadari AR telah membuat AR mengalami kecemasan, dan salah satu dari perilaku yang muncul / nampak adalah perilaku takut pada ketinggian.



Untuk menangani kasus ini maka dilakukan adalah :

Langkah pertama : dilakukan konseling praktikan melakukan konseling untuk mengungkap permasalahan yang dihadapi Klien serta berusaha untuk memberikan pemahaman kepada Klien terhadap masalah yang dihadapinya. Saat melakukan konseling, praktikan mulai mengetahui bahwa Klien sebenarnya memiliki keinginan yang besar untuk menghilangkan rasa takut tersebut dan ingin seperti orang lain yang tetap nyaman bila berada di ketinggian.

Langkah kedua : yang dilakukan oleh praktikan adalah membuat intervensi untuk menghentikan perilaku takut ketinggian.

Pendekatan yang digunakan oleh praktikan adalah dengan menggunakan Hypnotherapy. Dari beberapa referensi dan penelitian yang dilakukan oleh tokoh-tokoh psikologi dapat disimpulkan bahwa hypnotherapy sangat cocok dalam menangani kasus kasus Phobia, Selain itu, hypnotherapy tidak memerlukan waktu yang lama dalam membantu Klien untuk menghentikan kebiasaan perilaku takut ketinggian ini.

Pada kasus ini, hipnoterapis hanya melakukan satu sesi terapi saja kemudian sesi kedua dilakukan untuk melihat sejauhmana keberhasilan terapi.


e. Tahapan Attending

Klien : Assalamualaikum bu....

Hipnoterapis : Wa’alaikumsalam warahmatullah wa barakatuh AR...silahkan masuk,

Silahkan duduk...

Hipnoterapis : …bagaimana kabarnya sehat ?.....

Klien : Alhamdulillah….sehat bu…..

Klien : Bu, saya ingin ngobrol dengan ibu, apakah ibu ada waktu?

Hipnoterapis : Ya bisa, kebetulan sekarang lagi kosong. Ada apa AR?

Klien : Bu apakah phobia ketinggian bisa di terapi dengan Hipnoterapi?

Hipnoterapis : Insyaallah bisa, memang kenapa?

Klien : Iya bu, saya ini sudah lama suka merasa takut bila berada di ketinggian, misalnya ke Mall Ramayana, naik eskalator saya tidak berani gendong anak saya dan saya akan berpegangan erat-erat pada suami...iiih saya takut sekali, jantung saya dag dig dug kencang.

Hipnoterapis : Sejak kapan mulai adanya perasaan takut tersebut?

Klien : wah sudah lama bu, saya tidak ingat...

Hipnoterapis : Bisa jelaskan perasaan takutnya seperti apa?

Klien : Iya bu, kalau naik tangga saya bisa naik dengan cepat dan berani..., tapi kalau sudah ke atas dan melihat ke bawah saya tidak berani, perasaan seperti mau jatuh, dan perasaan benar-benar tidak nyaman, begitupula apabila mau turun takuuut sekali, sehingga kalau turun saya terkadang sambil duduk satu tangga demi tangga turun, tapi sambil duduk.

Hipnoterapis : Baik, apakah AR ingin menghilangkan perasaan takut tersebut?

Klien : iya bu, karena hal itu merugikan saya sendiri, saya tidak nyaman saya harus bergantung pada orang lain karena harus berpegangan erat bila naik turun tangga ah pokonya tidak nyaman. Saya ingin menghilangkan perasaan takut tersebut.

Hipnoterapis : Baik lah saya akan menggunakan ilmu hipnoterapi, apakah AR pernah tahu ilmu hipnoterapi?

Klien : iya bu, tahu sedikit dan tidak tahu secara mendalam,

Hipnoterapis : oke, dalam terapi ini diharapkan AR bisa bekerjasama dengan saya dan dibutuhkan kesungguhan dari AR untuk mengikuti sugesti dari saya, apakah AR siap?

Klien : mengangguk sambil berkata “siap bu”

Hipnoterapis : baik, sekarang coba satukan ujung ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan. Pandangi terus sambil meniatkan dan mengikhlaskan untuk relaks, santai dan nyaman

Klien : (mengikuti apapun yang dikatakan oleh Hipnoterapis)

Hipnoterapis : Sekarang tarik nafas yang panjang tahan di atas kepala dan hitung sampai 4….satu…dua…tiga…empat….buang lewat mulut dan rasakan semakin relaks…semakin santai

Klien : (melakukan pernafasan)

Hipnoterapis : Nah, sekarang perlu AR ketahui pikiran mampu mengontrol fisik bahkan perilaku contohnya seperti ini. Sambil memandangi titik pertemuan ujung ibu jari dan jari telunjuk katakan di dalam hati AR. Wahai jari aku perintahkan engkau untuk relaks, santai dan merapat serapat-rapatnya sehingga tidak ada yang bisa membuka jari ini termasuk aku sendiri…rasakan jari AR mulai rapat lekat seperti terkena lem yang sangat kuat dan rapat

Klien : (focus konsentrasi pada jari)

Hipnoterapis : Setiap kali ada niat untuk melepaskan jari justru semakin kuat energi lekat itu menarik dan tidak bisa dilepaskan sedikitpun. Sekarang coba buka.

Klien : ( mencoba untuk melepaskannya, tapi tidak bisa)

Hipnoterapis : sekarang...coba perintahkan pada jari ibu jari dan telunjuk tangan kanan AR, wahai jari kalian bisa lepas satu sama lain...dan releks ... dan turunkan tangan AR dan tetaplah dalam komdisi yang nyaman.

Klien : AR terlihat duduk dengan nyaman

Hipnoterapis : sekarang silahkan tutup mata anda dan saya akan memandu anda untuk merasakan sensasi yang luar biasa dan menyenangkan. Sekarang saya akan menghitung dari 1 sampai 10. Setiap hitungan yang saya ucapkan, anda ikuti di dalam hati sambil meniatkan untuk memasuki kondisi relaks dua kali lebih dalam dari kondisi saat ini..siap ???....mari kita mulai….satu….semakin relaks…..semakin nyaman….dua jauh lebih relaks dan menyenangkan….tiga…semakin relaks…semakin dalam….empat…lima…enam semakin relaks…lemas dan bahagia…tujuh….delapan Sembilan dan sepuluh…kita anda benar-benar sangat relaks dan nyaman…rasakan sensasinya beberapa saat sampai nanti saya memanggil anda”

Klien : (Terlihat sangat relaks dan damai).

Hipnoterapis : Sekarang saya akan mengangkat pergelangan tangan kanan AR, biarkan saya mengangkatnya jangan dibantu AR, biarkan saya angkat sendiri...ya bagus (praktikan mencoba mengangkat nya dan melepasnya beberapa kali)

Klien : AR sudah masuk kondisi hipnosis

Hipnoterapis : sekarang imajinasikan AR berada di tempat yang paling AR sukai, dimana AR merasa nyaman merasa tenang dan merasa bahagia jika AR ada di situ, silahkan imajinasikan tempat tersebut...

Hipnoterapis : bagaimana apakah AR sudah memilih tempat tersebut

Klien : sambil sedikit tersenyum AR menganggukkan kepalanya

Hipnoterapis : Tempat apa yang AR sukai ?

Klien : berada di tepi pantai ...

Hipnoterapi : ya sekarang imajinasikan AR berada di tepi pantai yang indah bersama suami dan anak AR, kemudian di pantai tersebut kalian bermain air...bermain pasir...indah sekali...senang sekali ...nyaman sekali ... dan bahagia sekali...

Klien : tersenyum tenang dan relaks...

Hipnoterapis : sekarang rasakan dalam suasana yang hening dan damai. Anda merasakan begitu bahagia dan damainya. Bahkan anda meniatkan setiap hembusan yang anda keluarkan lewat mulut semakin membuat anda relaks” (Deepening)

Hipnoterapi : sekarang rasakan dan bawa pikiran anda pada tempat yang sangat damai sangat relaks dan santai sehingga yang anda rasakan adalah perasaan nyaman dan bahagia

Klien : (terlihat sangat relaks dan damai)

Hipnoterapis : Sekarang bila saya bertanya sama AR , maka AR bisa menjawabnya sesuai dengan pertanyaan dan pendapat AR, AR mengerti?

Klien : ya bu

Hipnoterapis : AR bagaimana perasaan AR bila menaiki tangga yang cukup tinggi kemudian AR melihat ke bawah, bagaimana perasaan AR?

Klien : takut...(sambil meringis ketakutan)

Hipnoterapis : Apabila kita skalakan 1 adalah nilai AR yang berani tidak takut dan nilai 100 adalah nilai AR merasa takut sekali, AR paham

Klien : paham bu

Hipnoterapis : Nah jika AR berada di ketinggian 15 m, kemudian AR melihat ke bawah kira-kira ketakutan AR ada di skala berapa?

Klien : (sambil meringis dan tampak gelisah..) 90 bu

Hipnoterapis : oke, sekarang imajinasikan AR berada di tepi pantai yang AR sukai, nikmatilah suasana yang nyaman yang indah yang membuat AR tenang dan bahagia, disana ada suami dan anak AR...

Klien : tersenyum dan nampak relaks

Hipnoterapis : sekarang, imajinasikan tangan kanan AR adalah tempat yang AR sukai yaitu tepi pantai, tempat yang membuat AR tenang nyaman dan bahagia tempat bermain bersama suami dan anak...dan...tangan kiri AR adalah tangga yang tinggi , Anggukan kepala bila AR mengerti

Klien : mengangguk

Hipnoterapis : sekarang AR saya ajak naik tangga...dan sampailah ke ketinggian 10 meter...dan lihatlah ke bawah, bagaimana perasaan AR?

Klien : takut bu..(sambil badan dan kepalanya agak miring kiri)

Hipnoterapis : di skala berapa perasaan takutnya?

Klien : 90

Hipnoterapis : sekarang lihatlah ke bawah disana terlihat suatu tepi pantai dan bayangkan disana ada AR bersama suami dan anak AR...kalian sedang bermain air bermain pasir dan AR bahagia sekali berada disana...

Klien : tersenyum dan tenang

Hipnoterapis : sekarang AR kembali ke tangga dengan ketinggian tangga10 meter lalu lihat ke bawah dan ternyata di bawah sana adalah sebuah tepi pantai

Klien : (awalnya AR nampak tegang terus berubah mimiknya menjadi tersenyum)

Hipnoterapis : sekarang apabila AR berada di ketinggian tadi bila diskalakan berapa nilainya?

Klien : 70

Hipnoterapis : baik...sekarang AR naik tangga lagi, dan sampailah AR di ketinggian 10 meter, dan lihatlah ke bawah...dan kembali ketika AR lihat ke bawah ternyata ada suatu tempat yaitu tepi pantai yang indah yang dulu AR pernah bermain bersama suami dan anak AR...disana AR merasa bahagia bisa bermain bersama, AR sangat tenang dan sangat senang... rasakan kebahagiaan tersebut...dan rasakan ketenagan nya...

Hipnoterapis : sekarang AR kembali berada di tangga dengan ketinggian 10 meter dan AR naik lagi lebih tinggi lagi hingga mencapai ketinggian 15 meter, bagaimana perasaan AR?

Klien : sedikit takut

Hipnoterapi : di skala berapa?

Klien : 40

Hipnoterapis : baik, sekarang AR kembali berada di ketinggian tangga lebih tinggi lagi yaitu 20 meter, lalu lihatlah ke bawah dan AR melihat sebuah tepi pantai yang AR sukai yang membuat AR nyaman tenang dan bahagia

Klien :( tersenyum dan lebih relaks)

Hipnoterapis : perasaan AR ada di skala berapa?

Klien : 30

Hipnoterapis : bagus...nah sekarang AR lebih berani lagi, AR naik tangga lagi hingga di ketinggian 30 meter, lalu lihatlah kebawah...dan AR kembali melihat sebuah tepi pantai yang indah .... bagaimana perasaan AR?

Klien : biasa biasa saja....

Hipnoterapis : Bagus, sekarang AR menjadi lebih berani, lebih tenang, lebih nyaman, lebih percaya diri dan lebih bahagia...dimanapun AR berada...

Hipnoterapis :Mulai sekarang apabila AR berada di suatu tempat yang tinggi dan tinggi sekali AR akan selalu merasakan nyaman tenang...nyaman...berani dan percaya diri serta bahagia...karena serasa AR berada di tepi pantai yang AR sukai...

Hipnoterapis :Sekarang satukanlah AR yang berada di tempat yang tinggi dengan AR yang berada di tepi pantai, dengan menyatukan tangan kanan dan tangan kiri...rapatkanlah kuat kuat

Klien : ( menyatukan kedua tangannya dan merapatkan telapak tangan kuat kuat)

Hipnoterapi :mulai sekarang AR akan selalu tenang...nyaman dan bahagia dimanapun AR berada......

Klien : (klien tampak relaks tenang)

Hipnoterapis : baiklah sekarang saya akan menghitung dari satu sampai tiga dan pada hitungan ketiga masuki kondisi yang lebih relaks dan menyenangkan…satu…dua….tiga…

Klien : (terlihat Klien lebih relaks dan damai...ditunggu sebentar)

Hipnoterapi : sekarang...hitunglah dalam hati sesuai kehendak AR sambil membuka mata pelan pelan dengan perasaan yang nyaman, silahkan...

Klien : (membuka mata pelan pelan dan tersenyum)

Hipnoterapis : baik sekarang bagaimana perasaannya ?”

Klien : enak…lebih nyaman .........

Hipnoterapi : sekarang jika AR berada di ketinggian lalu melihat ke bawah, gimana perasaanya?

Klien : biasa biasa...

Hipnoterapi : Alhamdulillah...selamat ya mulai sekarang AR lebih berani lebih nyaman bila berada di tempat yang tinggi...

Klien : Alhamdulillah

Hipnoterapi : karena di rumah sakit ini tidak ada tangga, nanti coba main ke mall Ramayana atau Bontang Plaza ya...dan coba lihat lah ke bawah, bagaimana perasaannya?

Klien : baik bu...

Comments

Syindy said…
Ada nomor yang bisa dihubungi

Popular posts from this blog

Ucapan dan Perbuatan Nabi Sebagai Model Komunikasi Persuasif

Proses dan Langkah-langkah Konseling

Bimibingan Dan Konseling Islam : Asas-Asas Bki