Konsep Teoritik Hardiness
Hardiness mengandung
arti suatu konstelasi karekteristik kepribadian yang menyebabkan individu lebih
kuat, tahan, stabil, dan optimis dalam menghadapi stres dan mengurangi efek
negatif yang dihadapi. Fungsi dari hardiness
adalah (1) membantu individu dalam proses adaptasi dan dan lebih memilki
toleransi terhadap stress, (2) mengurangi akibat buruk dari stres kemungkinan
terjadinya burnout dan penilaian negatif terhadap suatu kejadian yang
mengancam dan meningkatkan pengharapan untuk melakukan coping yang
berhasil, (3) membuat individu tidak mudah jatuh sakit, dan (4) membantu
individu mengambil keputusan yang baik dalam keadaan stress, (Rahardjo,
2004:49).
Kobasa (1982) mengemukakan
bahwa hardiness merupakan konstelasi dari karakteristik kepribadian yang
membuat individu menjadi lebih kuat, tahan, stabil dan optimis dalam menghadapi
stress dan mengurangi efek negative yang dihadapi. Menurut kobasa individu yang
memiliki hardiness tinggi
mempunyai serangkaian sikap yang membuat tahan terhadap stres. Individu dengan
kepribadian hardiness senang bekerja keras karena dapat menikmati pekerjaan
yang dilakukan, senang membuat sesuatu keputusan dan melaksanakannya kerena
memandang hidup ini sebagai sesuatu yang harus dimanfaatkan dan diisi agar
mempunyai makna, dan individu yang hardiness sangat antusias
menyongsong masa depan kerena perubahan-perubahan dalam kehidupan dianggap
sebagai suatu tantangan dan sangat berguna untuk perkembangan hidupnya.
Adapun dimensi hardiness menurut
Kobasa, dkk (dalam Williams, 1997:69) yakni:
1.
Control atau keyakinanan bahwa individu dapat mempengaruhi
apa saja yang terjadi dalam hidupnya.
2.
Commitmen atau kecendrungan melibatkan diri dalam aktivitas yang
dihadapi dan bahwa hidup itu memilki makna dan tujuan.
3.
Challenge atau pengertian bahwa hal-hal yang sulit dilakukan
atau diwujudkan adalah Sesutu yang umum terjadi dalam kehidupan namun pada
akhirnya akan datang kesempatan untuk melakukan dan mewujudkan hal tersebut.
Hadjam (2003), (dalam Mahmudah, 2009: 4) menyebut
ketangguhan pribadi (hardiness)
mengacu pada kemampuan individu yang bertahan dalam menghadapi stress tanpa
mengakibatkan gangguan yang berarti, lebih lanjut dikatakan bahwa ketangguhan
pribadi sangat berperan dalam menentukan tingkah laku penyesuaian individu
dalam menghadapi stres. Hardiness
dalam penelitian ini lebih menekankan kepada kemampuan individu untuk membuat
keputusan yang tepat, penyesuaian secara sehat terhadap lingkungan kerja yang
menimbulkan stres sehubungan dengan beban tugas yang dikerjakan.
Cotton (Admin,2008) Hardiness sebagai komitmen yang
kuat terhadap diri sendiri, sehingga dapat menciptakan tingkah laku aktif terhadap lingkungan dan perasaan bermakna yang
menetralkan efek negatif stress.
Lecci (1999) yang menyatakan bahwa individu dengan
ketangguhan pribadi (hardiness) senang bekerja
keras karena dapat menikmati pekerjaan yang dilakukan, senang membuat suatu
keputusan dan memandang hidup ini sebagai suatu yang harus dimanfaatkan dan
diisi agar mempunyai makna sehingga individu yang memiliki ketangguhan pribadi
akan berkompetensi dalam bekerja. Peran kepribadian dalam hal ini adalah
mempengaruhi perilaku dan kognisi individu dalam mengerjakan suatu tugas atau
pekerjaan tertentu, termasuk pula prilaku dan usaha individu ketika menghadapi
kesulitan dalam menyelesaikan tugas sehingga mencapai hasil yang diinginkan.
Quick (Admin, 2008) menyatakan hardiness sebagai
kontraksi kepribadian yang merefleksikan sebuah orientasi yang lebih optimistis
terhadap hal-hal yang menyebabkan stress.
Menurut Tartaskv hardiness merubah dua komponen
penilaian, yaitu mengurangi penilaian pada ancaman dan meningkatkan harapan
bahwa upaya-upaya penanganan akan berhasil (Bisonnette,1998)
Menurut
Maddi dan Kobasa (Bisonnette, 1998) hardiness berkembang pada masa
kanak-kanak secara cepat dan muncul sebagai akibat dari perubahan dan merupakan
akibat dari pengalaman-pengalaman hidup. Dampak-dampak Kepribadian tahan
banting pada kesehatan mental adalah menengahi penilaian kognitif individu pada
situasi yang penuh stress dengan strategi penanganannya.
Gonella (1992) menjelaskan bahwa
ketangguhan pribadi adalah kemampuan individu atau kekuatan melawan stressor.
Individu yang memiliki ketangguhan pribadi yang rendah akan merasakan stress
yang lebih besar disbanding individu yang memiliki ketangguhan pribadi tinggi.
Dalam situasi yang sama, individu yang ketangguhan pribadinya tinggi
menunjukkan respon yang mengarah pada pemecahan masalah sedangkan individu yang
memiliki ketangguhan pribadi yang rendah menunjukkan pertahanan diri defensive.
Comments