Media Dakwah

Media Dakwah merupakan tambahan dalam kegiatan dakwah. Maksudnya, Kegiatan dakwah dapat terlaksana / berlangsung tanpa media. Contoh : Ustaz yang sedang menjelaskan tata cara bertayamum kepada seorang tamu di rumahnya adalah salah satu contoh Dakwah tanpa media. Gerlach & Ely dalam Arsyad ( 2006:3) menyebut secara garis besar Media meliputi Manusia, Materi dan Lingkungan yang membuat orang lain memperoleh pengetahuan , keterampilan atau sikap. Kitab Suci Al-Qur’an dan Hadis yang sedang didiskusikan, suasana pelaksanan dakwah merupakan media dakwah. Demikian juga beraarti tidak ada dakwah tanpa media.

Media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti perantara. Tengah atau pengantar (Arsyad,2006: 3). Dalam bahasa inggris media merupakan bentuk jamak dari medim yang berarti tengah, antara, rata-rata. Dari pengertian ini ahli komunikasi mengartikan media sebagai alat yang menghubungkan pesan pesan omunikasi yang di sampaikan oleh komunikator kepada komunikan ( penerima pesan). Dalam bahasa Arab media sama dengan Wasilah و سيلة) ( atau dalam bentuk jamak , wasail (و سا يًل) yang berarti berarti alat atau perantara.

Lebih lanjut beberapa definisi media dakwah dapat dikemukakan media dakwah sebagai berikut :

1. A.Hasjmy (1974 : 269) menyamakan media dakwah dengan sarana dakwah dan menyamakan alat dakwah dengan medan dakwah.

2. Mira Fauziyah (2006 : 102) Media Dakwah adalah lat atau sarana yang di gunakan untuk berdakwa dengan tujuan supaya memudahkan menyampaikan Dakwah kepada mad”u”

3. Al-Bayanuni (1993 : 282), media dakwah adalah :

ما يتو صلبهة ا لىل اتطبيق منا هج الد ىو ة منا أ مو ر معنو ية أ و ما د ية

“Sesuatu yang bersifat fisik dan non-fisik yang bisa mengantarkan pendakwah dalam menerapkan srategi dakwah”

Dari beberapa difisi di atas, maka media dakwah (و سيلة ا لدد ىو ة) adalah alat yang menjadi perantara penyampaian pesan dakwah kepda mitra dakwah. Ketika media dakwah berarti alat dakwah maka bentuknya adalah alat komunikasi. Akan tetapi ada sarana lain selain alat komunisi tersebut , seprti tempat,infrastruktur, mein, alat tulis, tempat duduk, alat perkantoran , dan sebagainya.
JENIS – JENIS MEDIA DAKWAH DAN SPESIFIKAINYA

Ada beberapa pendapat tentang media dakwah dan macam – macamnya, antara lain sebagai berikut:
Abdul Kadir Munsyi (1981: 41-43) mencatatan enam jenis media dakwah: lisan, tulisan, lukisan atau gambaran, audio-visual, perbuatan dan, organisasi.
Asmuni Syukir (1983 : 168-179) juga mengelopokkan media dakwah menjadi enam macam, yaitu lembaga-lembaga pendidikan formal, lingkungan keluarga, organisasi- organisasi islam, hari- hari besar islam, media bahasa, dan seni budaya.
Syukriadi Sambah (2004: 53-54) menyatakan bahwa ada dua instrumen utama dakwah ,yaitu seluruh diri pendakwah (da’i) dan di luar diri pendakwah.

Selain itu ada yang mengklasifikasi jenis media dakwah menjadi dua bagian, yaitu tradisional (tanpa teknologi komunikasi) dan media modern (dengan teknologi komunikasi). Klasifikasi jenis media dakwah di atas tidak terlepas dari dua media penerimaan informasi yang di kemukakan oleh Al- Qur’an dalam surat an-Nahl ayat 78, al-Mu’minun ayat 78, as-Sajdah ayat 9, al-Ahqaf ayat 26, dan al-Mulk ayat 23, yakni meia sensasi dan media persepsi.

1. An-Nahl ayat 78.

وَ الله َأَ خْرَ جَكُمْ منْ بُطُو ن أ مَّهَا تِكمْ لَا تَعْلَمُو نَ شْيًا وَ جَعَلَ لكُمُ ا لسَّمْعَ وَ ا لْأَ بْصَا رَ ا لْأَ فِدَ ةَ لَعَلَكُمْ تَشْكُرُ وْ نَ

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam kedaan tidak mengetahui sesuatupun.Agar kamu bersyukur.

2. Al –Mu’minin ayat 78

وَ هُوَ ا لَّذِ ي أَ نْشَاَ لَكُمُ ا لسَّمْحَ وَ ا لْأَ بْصَاَ رَ وَ ا لْأَ بْصَا رَ وَ ا لْأَ فْئِدَ ةَ قَليِلأً مَا تَشْكُرُ ونَ

Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, pengelihatan, dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.

3. As-Sajdah ayat 9

شُمَ سَوَّ ا هُ وَ نَفخَ فِيْهِ مِنْ رُ و حِهِ وَ جَعَلَ لَكُمُ ا لسَّمْعَ وَ ا لْأَ بْصَا رَ وَ ا لْأَ فْئِدَ ةَ قَليِلًا مَا تَشْكُرُ و نَ (9)

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalmnya roh (ciptaan-Nya) dan Dia menciptakan bagi kamu pendengaran, pengelihatan, dan hati: (tetapi)kamu sedikit sekali bersyukur.

4. Al-Ahqaf ayat 26

وَ لَقَدْ مَكَّبَّا هُمْ فِيمَا اِنْ مَكَّنَّا كُمْ فِيهِ وَ جَعْلنَا لَهُمْ سَمْعًا وَ أَ بْصَا رً ا وَأفْئِدَ ةَ فَمَا

أَ غْنَى عَنْهُمْ سَمْعُهُمْ وَ لَا أ بْصَا رَ هُمْ وَلَا أ فْئِدَ تُهُمْ مِنْ شَيْ ءِ إِ ذْ كَا نُوْ ا يَجْحَدُ و نَ بِا يَا تِ ا للهِ وَ حَا قُ بِهِمْ مَا كَا نُو ا بِهِ يَسْتَهْزِ ئُو نَ

Dan sesungguhnya kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang kami belum pernah meneguhkan kedudukan mu dalam hal itu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran , pengelihatan, dan hati: tetapi pendengaran, bagi mereka , karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah meliputi dari siksa yang dahulu selalu mereka memperoleh-olokannya.

5. Al-Mulk ayat 23

6. قُلْ هُوَ ا لَّدِ ي أَ نْشَا كُمْ وَ جَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَ اَ لْأَ بْصَا رَ و ا لْأَ فْئِدَ ةَ قَليِلًا مَا تَشْكُرُ و نَ

Katakanlah : Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, pengelihatan, dan hati” (tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.

Sensasi berasal dari kata “sense” adalah alat pengindraan yang berhubungan dengan lingkungannya. Persepsi adalah pengalan tentang obyek , peistiwa atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan mnyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Media sensasi meliputi : indra pendengaran dengan telinga , indra pengelihatan dengan mata, dan indra penciuman dengan hidung . di sebutnta indra pendengaran dan indra pengelihatan,karena keduanya lebih dominan dalam mendapkan informasi. Oleh karena itu, kita menyebut kedua indra ini : media auditif ntuk indra pendengarn dan media visual unuk indra pengelihatan.

Media persepsi ( aneka hati, pengetahuan asumtif, kecerdasan) pasti mengikuti media snsasi, media sensasi yang paling dominan adalah media adiktif dan media visual. Dari hubungan kedua media ini lahir tiga media, yaitu media auditif, media visual, dan media audio visual.

Media audio visual merupakan gabungan dari media auditif dan media visual. Kekurangan dalam media auditif maupun media visual dapat ditutup oleh media audio visual. Tingkat efektifitasnya juga lebih tinggi dari kedua media tersebut, sekitar 50% atau lebih ( Toha Yahya Omar,1992:57)

1. Media Auditif
Radio

Begitu kuatnya media ini sampai di juluki sebagai the fifth estate (kekuasaan kelima) setelah surat kabar sebagai kekuasaan keempat. ( the fourth estate) pada sebuah bangsa. Itulah sebabnya setiap kudeta terjadi di sebuah negara, Radio selalu di kekuasai terlebih dahulu untuk mengeumumkanya kepada rakyat.

Media ini amat penting di jadikan sebagai media dakwah sebab media ini memiliki beberapa kelabihan (Efendi, 1986: 173)

1) Bersifat langsung. Untuk menyampaikan dakwah melalui radio, tidak harus melalui proses yang kompleks sebagaimana penyampaian pesan dakwah melalui pers, majalah, dan sebagainya. Dengan mempersiapkan secarik kertas, pendakwah dapat langsung menyampaikan pesnnya di depan mikrofon.

2) Radio siaran memiliki daya tarik yang sangat kuat. Daya tarik ini ialah di sebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada padanya, yaitu ; musik, kata-kata, dan efek suara.

3) Tidak terhambat oleh kemampuan baca dan tulis. Di beberapa negara maju seperti Asia, tingkat kemampuan baca-tulis populasinya lebih dari 60%. Jutaan orang tersebut tidak di sentuh oleh media massa lain kecuali media radio dengan bahasa mereka.


Cassete/Tape Recorder

Sekarang cukup dengan lat sebesar jari kelingking semacam Mp3 sudah dapat merekam pesan-pesan dakwah berpuluh- puluh jam. Contoh, dakwah penulis di RRI menggambarkn perpaduan siaran radio dan kaset hasil rekaman di putar ulang dan dapat di dengar kembali olehmitra dakwah. Saat ini pun radio dan rekaman bahkan pesawat telfon seluler telah menjadi salah satu alat yang mungil.

Tidak sedikit orang menyukai suara pendakwah dari pada performa orangnya. Perlu di perhatikan bahwa pendakwah harus melakukan pengecekan persiapan berkali-kali, sebab kesalahan pengemukakan dalil bererti kesalahan yang berulang- ulang.

2. Media Visual

Yang termasuk media visual (media pandangan, artinya yang bisa di lihat) adalah:

a) Pers

Pers adalah media massa cetak seperti surat kabar, majalah, tabloit, dan sebagainya. Dalam arti luas, Pars adalah media massa elektronik yaitu teklevisi dan radio. Pars memiliki tiga fungsi utama dan fungsi skunder.

Fungsi Utama:

1) To inform (mengimformasika kepada pembaca secara obyektif tentang apa yang terjadi dalam komunitas, negara, dan dunia)

2) To comment (mengomentari pesan yang di smpaikan dan mengebangkanya ke dlam fokus berita )

3) To provide (menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pmesanan iklan di media )

Sedangkan fungsi sekunder media pers adalah:

1) Untuk mengempanyekan proyek- proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang sangat di perlukan masarakat untuk membantu kodisi-kondisi tertentu.

2) Memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik kartun, dan cerita-cerita khusus.

3) Melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi, dan memperjuangkan hak.

b) Majalah

Majalah juga memiliki kekuatan pengaruh sebagaimana surat kabar. Klasifikasi majalah di bagike dalam lima kategori utama, yaitu:

1) General consumer magazine (majalah konsumen umum)

2) Business publication (majalah bisnis)

3) Literacy reviws and acedemic journal (kritik sastra dan majalahilmiah) yaitu terbitan berkala yang berisi kajian kajian ilmiah yang spesifik dan dalam bidang tertentu.

4) Newsletter (majalah khusus terbitan berkala)

5) Publik Relations Magazine (majalah humas).

c) Surat

Surat ialah setiap tulisan yang berisi pernyataan dari penulisnya dan di buat dengan tujuan penyampaian informasi kepada pihak lain. Fungsinya: sebagai wakil dari pengirimn surat (wakil instansi): sebagai bahan pmbukti : sebagai pedoman untuk mengambil tindakan lebih lanjut dari suatu masalah: sebagai alat pengukur kegiatan instansi: dan sebagai sarana untuk memperpendek jarak.

d) Poster atau plakat

Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar huruf di atas kertas berukuran besar.

e) Buku

Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainya yang di jilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisikan tulisan atau gambar.

f) Internet

Internet berasal dari kepanjangan international Connection Networking. Yaitu suatu sistem jaringan komunikasi (berjuta komputer) yang terhubung di seluruh dunia.

g) SMS (Shot Mesagge Servicel)

SMS atau layanan pesan singakat atau surat masa singkat adalah sebuah laynan yang di lakankan dengan sebuah telepon genggam untuk mengirim atau menerima pesan pendek. Sms di rancang sebagaian dari GSM tetapi sekarang sudah di dapatkan pada jaringan bergerak lainnya termasuk jaringan UMTS.

h) Brosur

Brosur, pamflet, atau buklet adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu atau sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit.

3. Media Audio Visial

Yang termasuk media Audio visual (media dengan pandang, artinya bisa di dengar sekaligus di pandang) adalah:
Televisi

Televisi adalah suatu alat penangkap siaran gambar. Kata televisi di ambil dari kata tele dan vision: yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh.
Film

Film atau gambar hidup juga sering di sebut movie. Flm, secara kolektif, sering di sebut “sinema”. Gambar hidup adlah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, juga bisnis.flm di hasilkan dari rekaman orang dan benda. (termasuk fantasi atau figur palsu) dan/atau oleh animasi .

Kalau pers bersifat visual semata dan radio bersifat auditif semata, maka film dapat di gunakan sebagai media Dakwah dengan kelebihannya sebagai audio visual. Keunikan film sebagai media dakwah di antara lai:

1) Secara spiskologi, cara penyuguha secara hidup dan tampak yang dapat berlanjud denagn animation memiliki keungulan daya efektifitasnya terhadap penonton.

2) Media film yang menyuguhkan pesan hidupdapat mengurangi keraguan yang di suguhkan, lebih mudah di ingat dan mengurangi kelupaan.


Sinema Elektronik

Sinema Elektronik yang lebih di kenal dengan sebutan akronim sinetron adalah sandiwara bersambung yang di siarkan oleh stasiun televisi.
Cakram Padat

Cakram padat dalam (bahasa ingris: Compact Disc, di singkat CD) adalah sebuah piringan optikalyang di gunakan untuk menyiapkan data secara digita.
Pemilihan Media Dakwah

Sekalipu media dakwah bukan penentu utama bagi kegiatan dakwah, akan tetapi media ikut mmberikan andil yang besar untuk kesuksesan dakwah. Pesan dakwah yang penting dan perlu segera di ketahui semua lapisan masarakat, mutlak memerlukan media radio, koran, atau televisi.

Media dakwah dapat berfunsi secara efektif bila ia dapat menyesuaikan diri dengan pendakwah . selain ketiga unsur ini, media dawah juga perlu menyesuaikan dengan unsur unsur dakwah yang lain, seperti metode dakwah dan logistik dakwah. Pendek kata, pilihan media dakwah sangat terkait dengan kondisi unsur-unsur dakwah.

Hal penting lainya yang tidak boleh di abaian dalam pemilihan media adalah Etika. Media dapat menurunkan kualitas dakwah bila melanggar etika. Contohny, sinetron keagamaan namun aktor laki-lak berdandan wanita tidaklah di sebut sebagai media dakwah, koran yag berisi pesan keagamaan namun memuat iklan minuman keras juga buka media dakwah. Dengan demikian untuk memilii media dakwah perlu di pertimbangkan paling tidak empat aspek, yaitu efektivitas media, efesiensi penggunaannya, kesesuainnya dengan unsur-unsur dakwah dan legalitasnya menurut etika islam.

Comments

Popular posts from this blog

Ucapan dan Perbuatan Nabi Sebagai Model Komunikasi Persuasif

Proses dan Langkah-langkah Konseling

Bimibingan Dan Konseling Islam : Asas-Asas Bki