pencarian jati diri di antara ilmu, sahabat, dan cinta

Ilmu adalah salah satu hal yang urgen dalam diri manusia yang selalu di cari dan asik untuk di dealektikakan. Manusia bisa banyak tau tentang sesuatu dengan ilmu itu, ilmu bisa kita dapatkan melalui belajar secara formal maupun non formal.

Sahabat salah satu instrument yang melengkapi diri kita dalam pencariaan sebuah ilmu. Sahabat adalah support yang selalu setia ada disaat kita butuh atau tidak. Ilmu yang kita dapatkan bisa kita perluas dengan dealektika ringan dengannya.

Cinta adalah salah satu kata yang tidak pernah habis untuk di perbincangkan sekian bahasa dan definisi tidak mampu menyimpulkannya. Dia begitu indah dan terkadang begitu buruk untuk dirasa dan didifinisikan, dia mampu menjadi kebahagian yang tidak ada batasnya.

Boy panggilannya, dia berasal dari desa kecil yang berada di pinggir timur pulau Madura. Tekadnya yang bulat mengantarkannya ke kota metropolitan untuk mengadu nasib dengan setetes ilmu yang dia punya. Dengan cara kuliyah di perguruan tinggi negeri di surabya. Bekroun orang yang pas-pasan tidak membuatnya pesimis untuk hidup di kota besar itu dengan profesi seorang mahasiswa. Ilmu, sahabat dan cinta dia dapatkan di kota itu (surabaya).

Pencarian ilmu dia mulai memperkaya dengan dealektika, semester satu mengalami klimak yang luar biasa baginya untuk mendapatkan segudang ilmu. Semangatnya mulai mengantarkannya mengetahui banyak wacana, akan tetapi semua itu tidak lepas dari peran para sahabatnya yang setia mengajak dia berdealektika. Proses itu tidak semudah membalikkan telapak tangan , kegundahan akan ilmu dia rasakan pada semester satu saat dia merasa tidak bisa apa-apa. Maka boy dan sahabat-sahabatnya berkomitmen untuk kajian bareng dan baca buku. “Gimana kalau kita kajian bareng dan baca buku” ujarnya sambil tersenyum.

Pencarian ilmu dia jalani kurang lebih dua tahun bersama sahabat-sahabatnya. Baca buku dia lakukan untuk memperkaya wacananya, kajian dia lakukan untuk memperdalam pengetahuan akan wacana itu. Bangku kuliah dirasa kurang begitu maksimal untuk mendapatkan ilmu maka salah satu yang dia lakukan memperbanyak baca buku dan kajian. Berbicara ilmu dan sahabat adalah harta yang sangat berharga bagi boy.

Saat dia sendiri barulah dia sadar dan berkata dalam hati. Bahwa “ ilmu telah mengajariku tentang bayak hal hingga aku merasa sedikit sudah menghilangkan ke bodohanku. Jika ilmu itu adalah sebuah kebutuhan, ilmu harus di cari dan di berikan lewat sesorang. Maka, chabib mustofa yang telah memberikan boy bayak hal tentanghidup dan ilmu”.

Perjalanan dua tahun itu begitu singkat untuk sebuah ilmu. Setiap malam jumat boy dan sahabat-sahabatnya dari Surabaya harus ke sidoarjo untuk belajar tentang ilmu dan hidup. Rumah yang di depannya mushollah dan berjejer bunga-bunga hias adalah tempat berdealiktika untuk memperkaya ilmu. Jalan kaki dari gang menuju rumah yang sederhana itu setiap malam jumat. Sesampainya di depan rumah itu kita bersama-sama mengucapkan salam sambil di sambut sosok dosen sekaligus sahabat yang sangat bercasa dalam hidup boy. Dengan santai kita di persilahkan duduk, bincang-bincang ringan pengawali dealektika kita. Seceret kopi temani kita hingga pagi menyapa. selama kurang lebih dua tahun dia (boy dan sahabatnya) lakuakan itu. Dealektika seputar ilmu, tentang hidup mulai hangat di perbincangkan saat jam menunjukkan 00.00 hingga jam 04.00. banyak pencerahan yang kita dapatkan setiap malm jumat, seolah kita seperti kertas putih yang tidak ternoda. “Ilmu mengajariku banyaka hal tentang sahabat dan cinta”. Kata boy

Selain rumah itu ada gubuk kecil yang di huni banyak para sahabat dalam memperkaya ilmu yang di hiasi oleh bambu keramat. Gubuk itu melahirkan banyak para jurnalis, boy dan para sahabatpun melatih skiil jurnalis di gubuk itu. Ara-aita gubuk kecil itu.

Ara-aita tempat yang tepat untuk melatih skiil memperkaya ilmu dan sahabat. Tempat yang berukuran 6 kali 4 m adalah gubuk keramat yang mammpu melahirkan banyak orang pintar dan kreatif. Bambu kuning yang ada di sampingnya menjadi pemandangan indah dan indah untuk di lihat. Gubuk yang kicil itu menjadi tempat yang multi fungsi mulai dari belajar bareng, makan bareng, tidur bareng, ngegame bareng.

Gubuk yang ada di dalam kampus itu terasa indah untuk di abadikan, pertama kali boy ada di gubuk itu bersama sahabat-sahabatnya menerbitkan bulletin corong yang berjargon merajut ide menuju pencerahan. Saat itu pula boy dan sahabat-sahabatnya studi banding ke jogja itulah pengalaman peratama untuk sebuah bulletin kecil yang berani studi banding ke kota pendidikan di jawah tengah.

Kampus yang khas dengan bangunan tua itu berada di sudut kota dengan pepohonan yang hijau terasa asri dan asyk untuk berada didalamnya.akan tetapi tidak lengkap rasanya kalau tidak mampir ke gubuk tua (ara-aita). Kicauan-kicauan burung-burung di pagi hari memanjakan telinga meski mata inimasih pekat merah. Warung dangak tempat melepas lapar dan haus bersama.

Impian untuk sebuah cita-cita boy rajut bersama para sahabatnya untuk dia capai. Perjalanan satu jam, semangat, panas dan macet salah satu jalan yang harus di jalani. Angkot kuning itu begitu berjasa dalam perjalanan untuk sebuah ilmu dan hidup. Kebersamaan menghapus segala rasa penat, panas, dan macet dalm angkot kuning itu. Canda tawa terukir di angkot kuning yang sudah tua, “perjalanan itu menjadi kengan untuk anak-anak kita nanti sahabat” kata seorang sahabat namanya cing.

Sahabat dan cinta dua kata yang tidak bisa di pisahkan, siapa milih cinta maka dia harus milih sahabat dan begitu sebaliknya. Kebersamaan adalah hal terindah yang pernah kita lalui bersama.

“ kisah itu aku ukir dalam ingatan masa depan karena kau begitu pentig dan berarti bagiku aku persembahkan bait-bait ini untukmu”

Sahabat kau pelipur laraku

Sahabat kau tumpuan ceritaku

Saat aku sedih dan senang

Sahabat kau yang selalu setia untukku

Sahabat aku ukir namamu diatas lembaran corong

Kau segalanya bagiku

Aku habiskan setiap tinta-tinta penaku untuk menulis kisah kita tentang ilmu dan cinta. Betapa indah cinta dan ilmu bagiku, kau yang menjadikanku seperti ini.

Comments

Popular posts from this blog

Ucapan dan Perbuatan Nabi Sebagai Model Komunikasi Persuasif

Proses dan Langkah-langkah Konseling

Bimibingan Dan Konseling Islam : Asas-Asas Bki