Praktek memahami reaksi-reaksi yang terjadi pada pupil mata




Percobaan : Indera Penglihatan
Nama Percobaan : Refleks (reaksi pupil)
Nama Subjek Percobaan : Roy Prabowo
Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi

Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui serta memahami reaksi-reaksi yang terjadi pada pupil mata

Dasar Teori

Syaraf dalam mata manusia ada dua yaitu saraf simpatis dan saraf parasimpatis. Serabut preganglion parasimpatis muncul dari nucleus Edinger-Westphal (nuliviseral dari syaraf ketiga) dan kemudian berjalan dalam syaraf ketiga ke ganglion siliandris yang terletak tepat di belakang mata. Di sini serabut preganglion bersinapsis dengan neuron parasimpatis panjang honik yang kembali mengirimkan serabut-serabut melalui nervus siliandris ke dalam bola mata. Nervus ini merangsang :

1. Otot siliandris yang mengatur lensa untuk berfokus

2. Sfingter iris yang mengatur mengkoneksi pupil

Jika cahaya disinari ke dalam mata, pupil akan mengecil ini disebut reflek cahaya pupil. Bila cahaya mengenai retina maka terjadi impuls yang mula-mula berjalan ke nervus opticus dan kemudian ke nukleus protektalis. Dari sini impuls berjalan nukleus Edinger-Westphal dan akhirnya kembali melaui syaraf parasimpatis untuk mengkoneksikan sfinger itu. Dalam keadaan gelap reflek ini dihambat sehingga mengakibatkan dilatasi pupil.

Ternyata pupil dapat berkonsentrasi lebih lama difikasi dekat objek dirangsang melalui beberapa jalan semisal bila mata difikasi dekat objek sinyal yang menyebabkan, konvergensi kedua mata menimbulkan penyempitan pupil dalam derajat sedang pada waktu yang sama hal ini disebut reaksi pupil untuk akomodasi.

Mata yang normal adalah mata yang mampu melihat objek dengan baik. Supaya dapat melihat objek dengan baik maka harus terjadi bayangan, di retina bayangan ini harus mampu melihat objek dengan media mata dan otak. Pada Retina bayangan ini harus dapat dihantarkan ke otak yaitu di korteks visual dan vissura calcatina. Proses terlihat suatu benda adalah objek tadi memantulkan sinar atau cahaya kemudian terjadi bayangan di retina. Bayangan itu harus dapat dihantarkan ke otak dan menimbulkan impuls syaraf untuk dikirim ke visura calcatina yang menyangkut juga perubahan kimia. Atau yang sering disebut fotoreseptor rhedopsin, di sel-sel conus dan bacillus.

Bola mata atau mata sendiri merupakan alat indra yang sangat kompleks dan peka terhadap stimulus cahaya. Sedangkan bola mata mempunyai garis menegah kira-kira 2,5 cm.

Defanya bening serta dari tiga lapisan, yaitu :

1. Lapisan Luar Fibrus yang merupakan lapisan penyangga

2. Lapisan tengah vascular

3. Lapisan dalam syaraf

Dalam reaksi pupil bagian yang paling berpengaruh adalah pada bagian tunica musculata pada bagian iris, karena iris berfungsi mengatur besar kecilnya pupil, sehingga intensitas cahaya yang masuk ke dalam mata dapat diatur. Kemampuan akomodasi seseorang berkaitan dengan cahaya yang datang, bila cahaya dekat mata, mata akan mengembang, juga sebaliknya reflek mata merupakan reaksi terhadap stimulus yang terjadi diluar kehendak dimana fungsinya menghindarkan diri dari perasaan yang tidak menyenangkan, reaksi membesar dan mengecilnya pupil menghindari intensitas cahaya yang terlalu besar yang tidak baik pada mata kita.

Reflek-reflek mata antara lain :

1. Reflek Pupil

Bila cahaya yang masuk ke mata cukup terang atau kuat maka pupil mengecil. Hal ini bertujuan untuk menghalangi atau mengurangi cahaya yang masuk supaya tidak terlalu banyak.

2. Reflek Mengejap

Reflek ini menghindari kekeringan dan untuk menghindari cahaya yang mengejap kelopak mata.

3. Reflek Konsensual

Gerak reflek ini terjadi pada kedua mata apabila salah satu mata terjadi pembesaran atau pengecilan pupil karena intensitas cahaya tertentu maka pada mata yang satu juga terjadi penyesuaian pembesaran pupil atau pengecilan pupil. Dengan kata lain jika salah satu pupil membesar atau mengecil maka pupil mata yang lain akan mengikuti secara bersamaan.

Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk oleh iris, di belakang iris terdapat lensa. Pupil dapat mengecil pada akomodasi dan konversi. Akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mencembung akibat kontraksi otot siliaris. Otot siliaris atau otot polos dapat merenggang dan mengendorkan selaput yang menggantungkan lensa akomodasi dapat menyebabkan daya pembiasan lensa bertambah kuat. Selain akomodasi terjadi konveksi sumbu penglihatan dan kontriksi pupil bila sesesorang melihat benda yang dekat.

Mengecilnya pupil karena cahaya ialah lebarnya pupil diatur oleh iris sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima oleh mata. Di tempat yang gelap di mana intensitas cahaya kecil maka pupil akan membesar, agar cahaya dapat lebih banyak masuk ke mata. Di tempat yang sangat terang di mana intensitas cahayanya cukup tinggi atau besar maka pupil akan mengecil, agar cahaya lebih sedikit masuk ke mata untuk menghindari mata agar tidak selalu mengarah kesalahan satu mata pupil. Bila mata diarahkan kesalahan satu mata pupil akan berkontraksi, kejadian tersebut dinamakan reflek cahaya pupil. Reflek dapat dilihat mengecil dan membesarnya pupil. Akomodasi adalah perubahan dalam lekukan lensa mata dalam menanggapi satu perubahan dalam melihat jarak dan kemampuan berakomodasi disebut tempo akomodasi. Daya akomodasi mata diatur melalui syaraf parasimpatis, perangsangan syaraf parasimpatis menimbulkan kontraksi otot siliaris yang selanjutnya mengendorkan ligamen lensa dan meningkatkan daya bias. Dengan meningkatkan daya bias, mata mampu melihat objek lebih dekat dibanding waktu daya biasnya rendah. Akibat dengan mendekatnya objek ke arah mata frekuensi impuls parasimpatis kedotsilitas progresif ditingkatkan agar objek tetap dilihat dengan jelas



Alat Yang Digunakan

Senter

Jalannya Percobaan

Salah satu bola mata diberi cahaya senter secara tiba-tiba lalu bandingkan dengan mata yang tidak diberi cahaya.



Hasil Percobaan

Pupil mata yang terkena cahaya senter secara tiba-tiba akan mengecil dibanding pupil mata yang tidak terkena cahaya dari senter. Mata yang terkena cahaya secara tiba-tiba akan mengecil secara cepat dan iris mendekat secara cepat, sedangkan mata yang tidak terkena cahaya tiba-tiba, pupil akan mengecil secara lambat dan iris mendekat secara lambat.

Pupil mata tergantung dari iris atau semacam otot kecil. Iris mendekati jika cahaya ysng masuk terlalu terang dan iris menjauhi jika cahaya yang masuk terlalu redup. Jika mata tidak siap saat terkena cahaya maka pupil mengecil atau meredup secara langsung, kalau siap maka pupil akan mengecil atau meredup secara perlahan.

Kesimpulan

· Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk oleh iris, yang dapat mengecil dan membesar.

· Pupil dapat melebar pada tempat yang gelap dan mengecil pada tempat yang terang.

· Refleks pupil adalah peristiwa mengecilnya pupil karena diberikan rangsangan cahaya.







Daftar Pustaka

Ganong, W. F. 1983. Fisiologi Kedokteran. Bagian II. Edisi V. Jakarta: CV. EGC.

Guyton Arthur, C. 1983. Buku Teks Fisiologi Kedokteran. Bagian II. Edisi V. Jakarta : CV. EGC.

Pearce, Evelyn C. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Terjemahan Sri Yulianti Handoyo. Jakarta : PT. Gramedia.

Comments

Popular posts from this blog

Ucapan dan Perbuatan Nabi Sebagai Model Komunikasi Persuasif

Proses dan Langkah-langkah Konseling

Bimibingan Dan Konseling Islam : Asas-Asas Bki