LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN APE DI LP PAUD NUR SAFINA IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA



A.    Latar Belakang Masalah
 Bermain merupakan kegiatan yang sangat penting bagi anak-anak. Bermain bagi anak-anak sama artinya dengan belajar. Kegiatan bermain mendorong anak menemukan dirinya, diri orang lain di luar dirinya, dan benda-benda di sekelilingnya. Melalui bermain, anak akan menemukan kekuatan, kelemahan, keterampilan, minat, pemikiran, dan perasaannya. Melalui kegiatan bermain bersama, anak-anak akan mengembangkan tubuh, otot, dan koordinasi dari gerakan, komunikasi, konsentrasi, dan krativitas. Nilai hidup, seperti cinta kasih, penghargaan terhadap oran lain, kejujuran, disiplin diri, jiwa berolah agar, antara lain akan diperoleh melalui kegiatan bermain dengan orang lain.
Di dalam bermain anak memiliki nilai kesempatan untuk mengekspresikan sesuatu yang ia rasakan dan pikirkan. Dengan bermain, anak sebenarnya sedang mempraktekkan keterampilan dan anak mendapatkan kepuasan dalambermain, yang berarti mengemabngkan dirinya sendiri. Dalam bermain, anak dapat mengembangkan otot kasar dan halus, meningkatkan penalaran, dan memahami keberanaan lingkungannya, membentuk daya imajinasi, daya fantasi, dan kreativitas.
Aktivitas bermain dapat diklasifikasikan ke dalam lima kelompok, yaitu permainan gerak (motor play), permainan intelektual (intellectual play), permainan sensori atau tanggapan pancaindera (sensory play), permainan sosial (social play), dan permainan emosional (emotional play). Permainan gerak tercermin dalam bentuk latihan fisik, seperti mengangkat balok, mendorong-dorong benda, menaiki tangga, melempar bola, bermain sepak bola, atau bermain basket. Permainan intelektual melibatkan aktivitas mental yang menuntut proses berpikir, misalnya tercermin dalam aktivitas berbahasa. Mengamati berbagai wama, bentuk, hubungan melalui permainan balok; membuat keputusan dan memecahkan masalah; atau tatkala merasakan perbedaan antara fantasi dan realitas. Permainan sensori meliputi aktivitas-aktivitas menonton, seperti menonton acara-acara olah raga atau pentas seni. Pengembangan keterampilan sosial tampak tatkala orang terlibat dalam suatu kegiatan. Untuk dapat berinteraksi dengan yang lainnya, setiap orang harus belajar bagaimana diterima, bagaimana bersama-sama dengan yang lain, dan bagaimana mengembangkan empati terhadap pertimbangan orang lain. Bermain juga mengembangkan aspek emosi. Pada saat bermain, orang perlu belajar berekspresi secara terkendali. la perlu belajar mengendalikan emosinya, menghadapi ketegangan, serta mengatasi frustrasi dan rasa takut.
Konsep-konsep dan nilai hidup yang hendak ditanamkan pada anak-anak melalui kegiatan bermain perlu didukung oleh alat permainan edukatif (APE) yang disesuaikan dengan tahap perkembangan usianya. Berdasarkan kajian neurologi diketahui bahwa sekitar 50% kapasitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berusia 4 tahun, 80% terajadi ketika beruasia 8 ttahun, dan mencapai puncaknya pada usia 18 tahun. Temuan tersebut menyiratkan makna baha perkemangan yang diperolleh pada usia dini saangat berpengaruh terhadap perkembangan pada tahap berikutnya. mengingat pesatnya perkembangan yang terjadi pada periode awal tersebut, para ahli psikologi perkembangan menyebut usia dini sebagai ‘the golden age’ atau usia emas.
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa pengoptimalan otak manusia harus dirangsang sebanyak mungkin melalui semua alat indera yang ada. Minimnya rangsangan dimaksud dapat menyebabkan mengecilnya jaringgan organ otak sebagai akibat dari menurunnya jaringan fungsi otak. Kegiatan perangsangan ini harus dilakukan sejak dini denggan memanfaatkan alat-alat permainan edukatif. Pemberian rangsangan yang tepat dengan alat permainan edukatif yang tepat diharapkan dapat memunculkan potensi atau bakat anak, seperti bakat musik, matematika, seni lukis, seni tari, olah raga, dan lain-lain.

B.     Tujuan
1.      Membuat APE yang sesuai dengan perkembangan anak
2.      Membantu anak memiliki pengetahuan yang lebih banyak darii aktivitas bermain



C.    Profil PAUD
KONSEP PEMBELAJARAN PENGASUHAN DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI ‘NUR SAFINA’ IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
1.      Latar Belakang
Pendidikan merupakan modal dasar untuk mempersiapkan anak-anak menjadi generasi yang berkualitas, yang mampu bersaing di tengah ketatnya persaingan antar generasi multi bangsa. Dalam memasuki millennium ketiga, dimana globalisasi telah menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat, yang menuntut pada tingginya mobilitas orang tua untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dimana hal ini berdampak pada berkurangnya intensitas orang tua dalam memerankan fungsi pendidikan dan pendampingan terhadap tumbuh kembang anak-anaknya.
Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia, yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Masa ini merupakan masa yang tepat untuk meletakkan dasar-dasar pengembangan kemampuan fisik, bahasa, sosio-emosional, konsep diri, seni, moral, dan nilai-nilai agama. Sehingga upaya pengembangan seluruh potensi anak usia dini harus dimulai agar pertumbuhan dan pengembangan anak tercapai secara optimal.
Hal ini sesuai dengan hak anak, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Salah satu implementasi dari hak ini, setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.
Layanan pendidikan bagi anak usia dini merupakan bagian dari pencapaian tujuan pendidikan nasional, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Sejalan dengan hal tersebut, Pusat Studi Gender IAIN Sunan Ampel juga melakukan pemetaan awal, mengenai sejauh mana karyawan dan dosen memiliki kebutuhan akan adanya lembaga pengasuhan dan pendidikan anak usia dini di lingkungan IAIN, dimana hal tersebut merupakan factor pendukung kenyamanan orang tua dalam bekerja. Hasil riset tersebut meunjukkan bahwa adanya lembaga pengasuhan dan pendidikan anak usia dini merupakan kebutuhan bagi civitas akademika di IAIN, hal ini ditunjukkan oleh hasil survey yaitu 31% responden sangat setuju, 63% setuju, dan hanya 6% yang menyatakan tidak setuju.
Berangkat dari fenomena diatas Dharma Wanita Persatuan IAIN dan Pusat Studi Gender IAIN melakukan koordinasi pada tanggal 10 Desember 2010 untuk mengisiasi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, pada hari tersebut disepakati untuk didirikan LPPAUD Nur Safina di lingkungan IAIN Sunan Ampel Surabaya.

2.      Pengertian-pengertian
a.      Kegiatan pendidikan adalah serangkaian proses pendidikan yang dilakukan secara terencana untuk mencapai  hasil belajar, sebagai pelaksanaan dari Menu Pembelajaran.
b.      Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak usia dini yang dilakukan melelui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan kehidupan tahap berikutnya.
c.       Pengembangan Anak Usia Dini adalah upaya yang dilakukan oleh masyarakat dan atau pemerintah untuk membantu anak usia dini dalam mengembangkan potensinya secara holistic baik aspek pendidikan, gizi maupun kesehatan.
d.     Lembaga Pengasuhan Anak adalah wahana pendidikan dan pembinaan kesejahteraan anak yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu selama orang tuanya berhalangan atau tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengasuh anaknya karena bekerja atau sebab lain.
e.      Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk layanan pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi anak usia dini dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya, sehingga siap memasuki pendidikan dasar.

3.      Fungsi Acuan Pembelajaran
Satuan Pembelajaran berfungsi sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan anak usia dini pada berbagai jenis lembaga pendidikan dan pengasuhan anak usia dini.

4.      Tujuan Kegiatan Pendidikan
a.      Tujuan Umum
Kegiatan Pendidikan bertujuan mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Memberikan bekal keagamaan dan keilmuan, agar menjadi pribadi yang berilmu, beriman dan bertakwa.

b.     Tujuan Khusus
Kegiatan Pendidikan secara khusus bertujuan agar :
1.      Anak mampu melakukan ibadah, mengenal dan percaya ciptaan Tuhan dan mencintai sesama.
2.      Anak mampu mengelola keterampilan tubuh termasuk gerakan-gerakan yang mnegontrol gerakan tubuh, gerakan halus, dan gerakan kasar, serta menerima rangsangan sensorik (panca indera).
3.      Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berfikir dan belajar.
4.      Anak mampu berfikir logis, kritis, member alasan, memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab-akibat.
5.      Anak mampu mengenal lingkungan alam, lingkungan social, peranan masyarakat, dan menghargai keragaman social dan budaya. Serta mampu mengembangkan kosep diri, sikap positif terhadap belajar, control diri dan rasa memiliki.
6.      Anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada, birama, berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta menghargai hasil karya yang kreatif.



5.      Pendekatan Pelaksanaan Menu Pembelajaran
Pelaksanaan Menu Pembelajaran didasarkan atas pendekatan-pendekatan :
a.      Berorientasi pada kebutuhan anak. Kegiatan pembelajaran pada anak usia dini harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak untuk mendapatkan layanan pendidikan, kesehatan dan gizi yang dilaksanakan secara integrative dan holistic.
b.      Belajar melalui bermain. Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan anak usia dini, dengan menggunakan strategi, metode, materi/bahan, dan media yang menarik agar mudah diikuti oleh anak. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi (penjajakan), menemukan dan memanfaatkan benda-benda di sekitarnya.
c.       Kreatif f dan inovatif. Proses kreatif dan inovatif dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis dan menemukan hal-hal baru.
d.     Lingkungan yang kondusif. Lingkungan harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan, dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam bermain.
e.      Menggunakan pembelajaran terpadu. Model pembelajaran terpadu yang beranjak dari tema yang menarik anak (center of interst) dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak.
f.        Mengembangkan keterampilan hidup. Mengembangkan keterampilan hidup melalui pembiasaan-pembiasaan agar mampu menolong diri sendiri (mandiri), disiplin, mampu bersosialisasi, dan memperoleh bekal keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.
g.      Menggunakan berbagai media dan sumber belajar. Media dan sumber belajar dapat berasal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang sengaja disiapkan.
h.      Pembelajaran yang berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak. Ciri-ciri pembelajaran ini adalah :
1.      Anak belajar dengan sebaik-baiknya apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi  serta merasakan aman dan tentram secara psikologis.
2.      Siklus belajar anak selalu berulang, dimulai dari membangun kesadaran, melakukan penjelajahan (eksplorasi), memperoleh penemuan untuk selanjtunya anak dapat menggunakannya.
3.      Anak belajar melalui iteraksi social dengan orang dewasa dan teman sebayanya.


BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Anak Usia Dini
Pada umunya orang berpendapat bahwa masa kanak-kanak adalah masa terpanjang dalam rentang kehidupan seseorang, saat individu dimana relatif tidak berdaya dan tergantung dengan orang lain. Menurut Hurlock, masa kanak-kanak di mulai setelah bayi yang penuh dengan ketergantungan, yaitu kira-kira usia 2 tahun sampai saat anak matang secara seksual, kira-kira 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk laki-laki. Masa kanak-kanak di bagi lagi menjadi dua periode yang erbeda, yaitu awal dan akhir masa kanak-kanak. Periode awal berlangsung dari umur 2-6 tahun, dan periode akhir pada masa usia 6 sampaitiba saatnya anak matang secara seksual. Garis pemisah ini penting, khususnya digunakan untuk anak-anak yang sebelum mencapai wajib belajar diperlakukan sangat berbeda dari anak yang sudah masuk sekolah. Sedangkan para pendidik menyebut sebagai tahun-tahun awal masa kanak-kanak sebagai usia pra sekolah, demikian halnya menurut Mönks, dan Haditono disebut sebagai anak pra sekolah.
Anak pada usia dini sebagai usia dimana anak belum memasuki suatu lembaga pendidikan formal, seperti Sekolah Dasar (SD), dan biasanya mereka tetap tinggal di rumah atau mengikuti kegiatan dalam bentuk berbagai lembaga pendidikan pra sekolah seperti kelompok bermain, taman kanak-kanak atau taman penitipan anak
Menurut Setiawan, yang mengacu pada teori Piaget, anak usia dini dapat di katakan sebagai usia yang belum dapat di tuntut untuk berpikir secara logis, yang di tandai dengan pemikiran sebagai berikut :
·         Berpikir secara konkrit, dimana anak belum daat memahami atau memikirkan hal-hal yang bersifat abstrak (seperti cinta dan keadailan)
·         Realisme, yaitu kecenderungan yang kuat untuk menanggapi segala sesuatu sebagai hal yang riil atau nyata
·         Egosentris, yaitu melihat segala sesuatu hanya dari sudut pandangnya sendiri dan tidak mudah menerima penjelasan dari si lain
·         Kecenderungan untuk berpikir sederhana dan tidak mudah menerima sesuatu yang majemuk
·         Animisme, yaitu kecenderungan untuk berpikir bahwa semua objek yang ada dilingkungannya memiliki kualitas kemanusiaan sebagaimana yang dimiliki anak
·         Sentrasi, yaitu kecenderungan untuk mengkonsentrasikan dirinya pada satu aspek dari suatu situasi
·         Anak usia dini dapat dikatakan memiliki imajinasi yang sangat kaya dan imajinasi ini yang sering dikatakan sebagai awal munculnya bibit kreativitas pada anak.
Dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 2 – 6 tahun, yang berada pada tahap perkembangan awal masa kanak-kanak, yang memiliki karakteristik berpikir konkrit, realisme, sederhana, animisme, sentrasi, dan memiliki daya imajinasi yang kaya.

B.     Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Saat ini bidang ilmu pendidikan, psikologi, kedokteran, psikiatri, berkembang dengan sangat pesat. Keadaan itu telah membuka wawasan baru terhadap pemahaman mengenai anak dan mengubah cara perawatan dan pendidikan anak. Setiap anak mempunyai banyak bentuk kecerdasan (Multiple Intelligences) yang menurut Howard Gardner terdapat delapan domain kecerdasan atau intelegensi yang dimiliki semua orang, termasuk anak. Kedelapan domain itu yaitu inteligensi music, kinestetik tubuh, logika matematik, linguistik (verbal), spasial, naturalis, interpersonal dan intrapersonal.
Multiple Intelligences ini perlu digali dan ditumbuh kembangkan dengan cara memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan secara optimal potensi-potensi yang dimiliki atas upayanya sendiri.

C.     Alat Permainan Edukatif (APE)
Alat permainan edukatif (APE) adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sarana atau media bermain oleh anak yang mengandung nilai pendidikan (nilai edukatif) dan dapat mengembangkan potensi anak (Direktorat PADU, 2002:4). Berdasarkan penjelasan tersebut, APE dapat berbentuk apa saja yang ada di sekitar kita. Benda-benda di rumah seperti piring, sendok, gelas, sapu, tutup panci, kursi kecil, dan lain-lain dapat dimanfaatkan sebagai APE. Namun, APE dalam tulisan ini dibatasi pada APE yang dapat dibuat sendiri dari bahan-bahan yang sudah tidak terpakai atau bahan-bahan yang mudah didapat di sekitar kita. APE yang akan digunakan sebagai media bermain hendaknya memenuhi persyaratan berikut ini;
1.      mengandung nilai pendidikan;
2.      aman, dalam arti tidak membahayakan anak;
3.      menarik bagi anak, baik dari sei warna maupun bentuk;
4.      sesuai dengan minat dan taraf perkembangan anak;
5.      sederhana, murah, dan mudah diperoleh;
6.      awet, mudah pemeliharaannya, dan tidak mudah rusak;
7.      ukuran dan bentuknya sesuai dengan usia anak;
8.      berfungsi mengembangkan kemampuan anak.

Di samping itu. APE harus berfungsi sebagai media pendidikan yang dapat mengatasi sikap pasif anak. Oleh karena itu APE yang digunakan hendaknya dapat: (a) menimbulkan gairah belajar pada anak, (b) memberikan kemungkinan dan peluang pada anak untuk berinteraksi secara langsung dengan lingkungan dan realitas, (c) memberikan kemungkinan dan peluang untuk belajar mandiri menurut minat dan kemampuannya.
Berdasarkan pengertian dan ketentuan-ketentuan di atas, berikut akan disajikan beberapa APE yang bisa dimanfaatkan untuk membantu perkembangan anak.
                                                                                                        
D.    Bermain
Dunia anak adalah dunia bermain, dalam kehidupan anak-anak, sebagian besar waktunya dihabiskan dengan aktivitas bermain. Filsuf Yunani, Plato, merupakan orang pertama yang menyadari dan melihat pentingnya nilai praktis dari bermain. Anak-anak akan lebih mudah mempelajari aritmatika melalui situasi bermain. Bermain dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak. Istilah bermain diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dengan mempergunakan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian, memberikan informasi, memberikan kesenangan, dan dapat mengembangkan imajinasi anak.
Menurut Singer mengemukakan bahwa bermain dapat digunakan anak-anak untuk menjelajahi dunianya, mengembangkan kompetensi dalam usaha mengatasi dunianya dan mengembangkan kreativitas anak. Dengan bermain anak memiliki kemampuan untuk memahami konsep secara ilmiah, tanpa paksaan.
Bermain menurut Mulyadi, secara umum sering dikaitkan dengan kegiatan anak-anak yang dilakukan secara spontan. Terdapat lima pengertian bermain :
1.      Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak
2.      Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat intrinsik
3.      Bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak
4.      Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak
5.      Memilikii hubungan sistematik yang khusus dengan seuatu yang bukan bermain, seperti kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial dan sebagainya
Banyak konsep dasar yang dapat dipelajari anak memalui aktivitas bemain. Pada usia prasekolah, anak perlu menguasai berbagai konsep dasar tentang warna, ukuran, bentuk, arah, besaran, dan sebagainya. Konsep dasar ini akan lebih mudah diperoleh anak melalui kegiatan bermain.
Bermain, jika ditinjau dari sumber kegembiraannya di bagi menjadi dua, yaitu bermain aktif dan bermain pasif. Sedangkan jika ditinau dari aktivitasnya, bermain dapat dibagi menjadi empat, yaitu bermain fisik, bermain kreatif, bermain imajinatif, dan bermain manipulatif. Jenis bermain tersebut juga merupakan ciri bermain pada anak usia pra sekolah dengan menekankan permainan dengan alat (balok, bola, dan sebagainya) dan drama.

E.      Manfaat Bermain bagi Anak
Bermain memiliki point penting dalam perkembangan anak, baik perkembangan fisik-motorik, bahasa, intelektual, moral, social, maupun emosional.
1.      Kemampuan motorik
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa bermain memungkinkan anak bergerak secara bebas sehingga anak mampu mengembangkan kemampuan motoriknya (Piaget, 1962; Curtia 1997). Pada saat bermain anak berlatih menyesuaikan antara pikiran dan gerakan menjadi suatu keseimbangan. Menurut iaget anak terlahir dengan kemampuan reflex, kemudian ia belajar menggabungkan dua atau lebih gerakan reflex, dan pada akhirnya ia mampu mengontrol gerakannya. Melalui bermain anak belajar mengontrol gerakannya menjadi gerak terkoordinasi.
2.      Bermain mengembangkan kemampuan kognitif
Menurut piaget (1962) anak belajar memahami pengetahuan dengan berinteraksi melalui obyek yang ada disekitarnya. Bermain memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dengan obyek. Akan memiliki kesempatan menggunakan indranya seperti menyentuh, mencium, melihat dan mendengar untuk mengetahui sifat-sifat obyek. Dari pengindraan tersebut anak memperoleh fakta-fakta, informasi dan pengalaman yang akan menjadi dasar untuk berfikir abstrak. Jadi bermain menjembatani anak dari berfikir kongkrik ke berfikir abstrak. Vygotssky (1976), menyatakan bahwa pada saat bermain, pikiran anak terbebas dari situasi kehidupan nyata yang menghambat anak berfikir abstrak. Penelitian Hoorn (1933) menunjukkan bahwa bermain memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan kemampuan berfikir logis, imajinatif dan kreatif.
3.      Kemampuan Afektif
Setiap permainan memiliki aturan. Aturan akan diperkenalkan dengan teman bermainnya sedikit demi sedikit, tahap demi tahap sampai setiap anak memahami aturan bermain. Oleh karena itu bermain akan melatih anak menyadari adanya aturan dan pentingnya memtuhi aturan. Hal ini merupakan awal dari perkembangan moral (afeksi).
4.      Kemampuan bahasa
Pada saat bermain anak menggunakan bahasa baik untuk berkomunikasi dengan temannya maupun sekedar menyatakan pikirannya (thinking aloud). Sering kita menjumpai anak kecil bermain sendiri sambil mengucapkan kata-kata seakan akan ia bercakap-cakap dengan diri sendiri. Ia sebenarnya sedang membahasakan apa yang ada di dalam pikirannya. Menurut Vygotssky (1926) peristiwa seperti itu menggambarkan anak sedang dalam tahap menggaungkan pikiran dan bahasa sebagai satu kesatuan. Ketika anak bermain dengan temannya mereka juga saling berkomunikasi menggunakan bahasa anak, dan itu secara tidak langsung anak belajar bahasa.
5.      Kemampuan sosial
Pada saat bermain anak berinteraksi dengan anak yang lain. Interaksi tersebut  mengajarkan anak cara merespons, member dan menerima, menolak atau setuju dengan ide dan perilaku anak yang lain. Hal itu sedikit demi sedikit akan mengurangi rasa egosentris anak dan mengembangkan kemampuan social anak.


BAB III
PEMBAHASAN
A.    Need Analysis
1.      Laporan Hasil Observasi
LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM DAN NEED ASSESSMENT  MATA KULIAH PAUD

NAMA MAHASISWA         : Nur Hotimah
NIM                                        : B07209091                              
SEKOLAH                            : LP PAUD NUR SAFINA IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
PRETEMUAN KE                :  Pertama
HARI/ TANGGAL               :  Kamis,  01 November 2012
AGENDA                              : Observasi  & Wawancara

HASIL OBSERVASI WAWANCARA
ANALISA/ PEMBAHASAN
1.      Anak-anak mulai berdatangan satu-persatu mulai pukul 08 : 00
2.      Pada pukul 09 : 00 anak-anak berkumpul membentuk lingkaran dengan menyanyikan lagu make a big circle  sambil bertepuk tangan
3.      Anak-anak dipandu berdo’a, dimulai oleh para bunda dengan mengucapkan salam dan anak-anak menjawab salam.
4.      Bernyanyi bersama
5.      Senam Gembira
6.      Bermain sesuka hati anak
7.      Wawancara
8.      Istirahat Siang
1.      Pada pukul 08:00 anak-anak mulai datang, dengan diantarkan oleh ibunya masing-masing. Para bunda yang bertugas setidaknya sebelum jam 08:00 sudah sampai di LP PAUD Nur Safina untuk menyambut kedatangan anak-anak.
2.      Pada pukul 09 : 00, para Bunda menyanyikan lagu make a big circle sambil bertepuk tangan. Sebagai tanda forum belajar bersama akan dimulai. Anak-anak pun berkumpul di meja ruangan yang biasanya digunakan untuk forum belajar. 
3.          Setelah anak-anak membentuk lingkaran, salah satu bunda memulai forum dengan mengucapkan salam. Kemudian memandu anak-anak berdoa bersama, adapun doa yang dilafalkan diantaranya yakni : surat al-fatichah, doa mau makan, doa setelah makan, doa mau belajar. 
4.      Bernyanyi dimulai dengan menyapa anak satu persatu dengan menggunakan lagu goog morning.
5.      Anak-anak dan para Bunda berdiri, mereka akan melakukan senam gembira dengan memutarkan sebuah lagu melalui bantuan tape yang ada. Salah satu Bunda ada yang memandu didepan agar anak-anak mudah menirukan gerakan senam. Selain itu ada juga Bunda  yang berdiri di samping anak-anak. Anak-anak dan para Bunda pun melakukan senam gembira secara bersama dengan riang.
6.      Setelah lagu aktifitas senam selesai, sejenak anak-anak bernyanyi sambil berbaris dengan menyanyikan lagu naik kereta api. Setelah itu anak-anak bermain sesuka hati mereka. Ada yang bermain ayun-ayunan, menonton film, tidur-tiduran di kamar tidur  dsb.
7.      Semberi mengawasi anak-anak bermain, saya melakukan wawancara dengan bunda icha. Berikut ini percakapan wawancara kami :
Bunda : Ya,, begini ini lah mbak aktivits di LP PAUD ini. Biasanya forum melingkar dimulai pukul 09 : 00. Iya kami sudah mencoba menerapkan rencara kegiatan berdasarkan perkembangan mereka yang telah tertera di Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 58 Tahun 2009, atau kami biasa menyebutnya PERMEN 58. Namun masih belum berjalan sepenuhnya, ya mungkin dari pihak Bundanya juga yang kurang ada greget mbak ya. Di sini ini, PAUDnya masih belum berjalan sepenuhnya mbak,, kami hanya member pelajaran sedikit melalui forum melingkar itu tadi. 
Peneliti : Kira-kira keluhan anak-anak yang ada di sini apa saja bu?
Bunda: apa ya mbak?? Kalau faiz ini anaknya kurang konsentrasi, sering kali dia tidak mau mengikuti kegiatan di forum melingkar. Dia itu anaknya juga individual, kurang berbaur dengan teman-temannya. Sedangkan leon ini anaknya kurang aktif mbak, namun dalam hal penangkapan atau pemahaman dia baik. Kalau Naya senang mengikuti kegiatan apa pun, dia anaknya nurut. Kenzie ini perkembangan bahasanya terlambat mbak. Pertama kali dia dititipkan disini umur 2 tahun, pada saat itu dalam menginginkan sesuatu dia tidak mengucapkannya namun dengan cara menunjukkan padahal kan semestinya pada usia 2 tahun bahasa sehari-hari sudah mulai dia kenal. Tapi sekarang sudah mendingan dan berkembang dengan baik, dia sudah mulai bisa berkomunikasi dengan teman-temannya dan para Bunda. Selain perkembangan bahasanya kurang, kenzie ini anaknya aktif dan sulit konsentrasi mbak, sama seperti fais. Yani ini perkembangan bahasanya juga agak terlambat, dia itu kalau menginginkan sesuatu atau menunjukkan ketidak sukaan dia hanya mngucapkan “A… a….”.
Peneliti: Mungkin nanti saya dan teman-teman ini dalam membuat permainan dari aspek yang berbeda bun, misalnya seperti mungkin nanti saya dalam aspek bahasa, mbak veti di aspek motorik, dan irul di aspek kognitif begitu.. biar lebih gampang dan tidak sama.
Bunda : O,,, iya mbak. Terserah sampean seperti apa. Kami disini sangat terbuka bila mbak-mbak dan mas ini mau berbagi dengan kami. Bahkan kalau ada program apa gitu pean terapkan di sini juga tidak apa-apa, kami tidak keberatan.
Peneliti : Baik bu,, terima kasih banyak.
8.      Jam 11 : 00 sebagian anak-anak masuk ke kamar untuk tidur siang. Sebagian lagi ada yang masih menonton film, namun sebisa mungkin para Bunda membujuk anak-anak untuk bisa dan mau tidur siang, terkadang ada juga anak yang minta dibuatkan susu sebelum tidur. Hal tersebut merupakan pertanda bahwa anak tersebut mau dan akan beristirahat.
LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM DAN NEED ASSESSMENT  MATA KULIAH PAUD

NAMA MAHASISWA         : Nur Hotimah
NIM                                        : B07209091
SEKOLAH                            : LP PAUD NUR SAFINA IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
PRETEMUAN KE                :  Ke dua
HARI/ TANGGAL               :  Jum’at,  02 November 2012
AGENDA                              : Observasi  & Wawancara

HASIL OBSERVASI WAWANCARA
ANALISA/ PEMBAHASAN
1.      Anak-anak mulai berdatangan satu-persatu mulai pukul 08 : 00
2.      Pada pukul 09 : 00 anak-anak berkumpul membentuk lingkaran dengan menyanyikan lagu make a big circle  sambil bertepuk tangan
3.      Anak-anak dipandu berdo’a, dimulai oleh para bunda dengan mengucapkan salam dan anak-anak menjawab salam.
4.      Bernyanyi bersama
5.      Tata cara Berdoa
6.      Bermain sesuka hati anak
7.      Wawancara
8.      Istirahat Siang
1.      Pada pukul 08:00 anak-anak mulai datang, dengan diantarkan oleh ibunya masing-masing. Para bunda yang bertugas setidaknya sebelum jam 08:00 sudah sampai di LP PAUD Nur Safina untuk menyambut kedatangan anak-anak.
2.      Pada pukul 09 : 00, para Bunda menyanyikan lagu make a big circle sambil bertepuk tangan. Sebagai tanda forum belajar bersama akan dimulai. Anak-anak pun berkumpul di meja ruangan yang biasanya digunakan untuk forum belajar. 
3.          Setelah anak-anak membentuk lingkaran, salah satu bunda memulai forum dengan mengucapkan salam. Kemudian memandu anak-anak berdoa bersama, adapun doa yang dilafalkan diantaranya yakni : surat al-fatichah, doa mau makan, doa setelah makan, doa mau belajar. 
4.      Bernyanyi dimulai dengan menyapa anak satu persatu dengan menggunakan lagu goog morning , tepuk anak sholeh dan lagu assalamualaikum.
5.      Kemudian anak-anak menyanyikan lagu buka matanya bersama-sama. Setelah itu salah satu Bunda menjelaskan bagaimana tata cara (Adab) dalam berdoa. Adapun adab berdoa dengan cara duduk bersila, dan tanganya diangkat. Penjelasan bunda tersebut diulangi sembari menyanyikan lagu buka matanya, memberi contoh adab dalam berdoa dan  menuntun anak dalam melakukan berdoa.
6.      Setelah anak belajar tata cara berdoa, anak-anak mulai meninggalkan forum satu persatu. Mereka bermain kuda-kudaan atau ayun-ayunan yang ada di sekitar mereka. Ada pula anak yang masih tetap diam di forum belajar, namun lambat laun forum ini selesai dengan sendirinya tanpa ada panduan apa pun. Selain bermain, ada pula anak yang memutar kaset VCD nyanyian lagu anak-anak atau pun kartun seperti shaun the sheep, dongeng-dongen. teletubies dan Thomas.
7.      Sembari mengikuti anak-anak bermain di ayunan, saya pun melakukan wawancara dengan salah sati Bunda. Berikut percakapan wawancara kami:
Peneliti : Bunda.. kira-kira di sini keluhan dari anak-anak itu apa saja?
Bunda  : Beragam mbak.. fais ini anaknya sangat aktif dan kurang konsentrasi, kalau mbak mau buat APE fais ini juga bisa jadi bahan pertimbangan.
Peneliti : kalau dalam bidang bahasa gitu misalnya, kira-kira ada tidak bun?
Bunda : Ada, mas kenzie dan yani itu perkembangan bahasanya kurang.  Mbak mau buat APE apa?
Peneliti  : Saya mau buat APE yang mengembangkan bahasa anak Bun, itu pun kalau di sini ada yang memiliki keluhan dalam bidang bahasa.
Bunda : iya,, itu tadi. Yani dan Kenzie.. kalau kenzie anaknya aktif, kalau misalnya pean merasa kesulitan dengan kenzie dengan Yani juga bisa biar lebih mudah dalam membuat APE dan dalam menerapkannya.
Peneliti : Begitu ya Bun,, baik Bun. Terima kasih banyak atas informasi dan sarannya.
8.      Jam 11 : 00 sebagian anak-anak masuk ke kamar untuk tidur siang. Sebagian lagi ada yang masih menonton film, namun sebisa mungkin para Bunda membujuk anak-anak untuk bisa dan mau tidur siang.



LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM DAN NEED ASSESSMENT  MATA KULIAH PAUD

NAMA MAHASISWA         : Nur Hotimah
NIM                                        : B07209091
SEKOLAH                            : LP PAUD NUR SAFINA IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
PRETEMUAN KE                :  Ke tiga
HARI/ TANGGAL               :  Kamis, 08 November 2012
AGENDA                              : Observasi

HASIL OBSERVASI WAWANCARA
ANALISA/ PEMBAHASAN
2.      Anak-anak mulai berdatangan satu-persatu mulai pukul 08 : 00
3.      Membuatkan susu, menyuapi makanan, atau memberikan kue yang dibawa anak-anak dari rumah.
4.      Pada pukul 09:30 anak-anak berkumpul membentuk lingkaran dengan menyanyikan lagu make a big circle  sambil bertepuk tangan
5.      Anak-anak dipandu berdo’a, dimulai oleh para bunda dengan mengucapkan salam dan anak-anak menjawab salam.
6.      Bernyanyi bersama sesuai keinginan anak.
7.      Belajar menulis huruf A & B
8.      Bermain sesuka hati anak
9.      Istirahat Siang
1.      Pada pukul 08 : 00 anak-anak mulai datang, dengan diantarkan oleh ibunya masing-masing. Para bunda yang bertugas setidaknya sebelum jam 08 : 00 sudah sampai di LP PAUD Nur Safina untuk menyambut kedatangan anak-anak.
2.      Setelah orang tua mengantarkan anaknya untuk menitipkan di LP PAUD Nur Safina, orang tua meninggalkan anaknya untuk melakukan aktifitas kerjanya. Oleh karena itu setiap orang tua membawakan anaknya bekal makanan yang berbeda-beda. Adapun bekal yang biasa dibawa oleh anak-anak yakni : susu, makanan ringan, nasi beserta lauk, bubur. Setelah orang tua meninggalkan LP PAUD Nur Safina, para Bunda menawarkan kepada anak-anak apakah mau makan atau minum susu? Kemudian para bunda memberikan susu atau pun makanan sesuai keinginan anak.
3.      Pada pukul 09:30, anak-anak telah makan dan minum susu. Para Bunda menyanyikan lagu make a big circle sambil bertepuk tangan sebagai tanda bahwa forum pendidikan dimulai. Anak-anak pun berdatangan di ruangan biasa belajar bersama, membentuk sebuah lingkaran.
4.      Setelah anak-anak membentuk lingkaran, salah satu bunda memulai forum dengan mengucapkan salam. Kemudian memandu anak-anak berdoa bersama, adapun doa yang dilafalkan diantaranya yakni : surat al-fatichah, doa mau makan, doa setelah makan, doa mau belajar. 
5.      Bernyanyi dimulai dengan menyapa anak satu persatu dengan menggunakan lagu goog morning. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan menyanyikan lagu buka matanya, melakukan tepuk anak sholeh.
6.      Setelah bernyanyi, anak-anak diajari menulis huruf A & B di papan tulis satu persatu. Setiap anak diberi kesempatan menulis sebanyak 2 sampai 3 kali. Setelah anak dituntun menulis bersama Bunda, kemudian annak disuruh menulis kembali seperti yang telah dilakukan sebelumnya. Jika hasilnya masih kurang, maka Bunda menyuruh anak tersebut untuk melakukannya lagi.
7.      Setelah anak belajar menulis di papan, anak-anak mulai meninggalkan forum satu persatu. Mereka bermain kuda-kudaan atau ayun-ayunan yang ada di sekitar mereka. Ada pula anak yang masih tetap diam di forum belajar, namun lambat laun forum ini selesai dengan sendirinya tanpa ada panduan apa pun. Selain bermain, ada pula anak yang menonton film dongeng-dongeng atau pun kartun seperti shaun the sheep dan Thomas.
8.      Jam 11 : 00 sebagian anak-anak masuk ke kamar untuk tidur siang. Sebagian lagi ada yang masih menonton film, namun sebisa mungkin para Bunda membujuk anak-anak untuk bisa dan mau tidur siang.


LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM DAN NEED ASSESSMENT  MATA KULIAH PAUD

NAMA MAHASISWA         : Nur Hotimah
NIM                                        : B07209091
SEKOLAH                            : LP PAUD NUR SAFINA IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
PRETEMUAN KE                :  Ke empat
HARI/ TANGGAL               :  Kamis, 22 November 2012
AGENDA                              : Observasi

HASIL OBSERVASI WAWANCARA
ANALISA/ PEMBAHASAN
9.      Anak-anak mulai berdatangan satu-persatu mulai pukul 08 : 00
10.  Membuatkan susu, menyuapi makanan, atau memberikan kue yang dibawa anak-anak dari rumah.
11.  Pada pukul 09:30 anak-anak berkumpul membentuk lingkaran dengan menyanyikan lagu make a big circle  sambil bertepuk tangan
12.  Anak-anak dipandu berdo’a, dimulai oleh para bunda dengan mengucapkan salam dan anak-anak menjawab salam.
13.  Bernyanyi bersama sesuai keinginan anak.
14.  Bermain sesuka hati anak
15.  Istirahat Siang
1.      Pada pukul 08:00 anak-anak mulai datang, dengan diantarkan oleh ibunya masing-masing. Para bunda yang bertugas setidaknya sebelum jam 08:00 sudah sampai di LP PAUD Nur Safina untuk menyambut kedatangan anak-anak.
2.      Setelah orang tua mengantarkan anaknya untuk menitipkan di LP PAUD Nur Safina, orang tua meninggalkan anaknya untuk melakukan aktifitas kerjanya. Oleh karena itu setiap orang tua membawakan anaknya bekal makanan yang berbeda-beda. Adapun bekal yang biasa dibawa oleh anak-anak yakni : susu, makanan ringan, nasi beserta lauk, bubur. Setelah orang tua meninggalkan LP PAUD Nur Safina, para Bunda menawarkan kepada anak-anak apakah mau makan atau minum susu? Kemudian para bunda memberikan susu atau pun makanan sesuai keinginan anak.
3.      Pada pukul 09:30, anak-anak telah makan dan minum susu. Para Bunda menyanyikan lagu make a big circle sambil bertepuk tangan sebagai tanda bahwa forum pendidikan dimulai. Anak-anak pun berdatangan di ruangan biasa belajar bersama, membentuk sebuah lingkaran.
4.      Anak-anak membentuk lingkaran, salah satu bunda memulai forum dengan mengucapkan salam. Kemudian memandu anak-anak berdoa bersama, adapun doa yang dilafalkan diantaranya yakni : surat al-fatichah, doa mau makan, doa setelah makan, doa mau belajar. 
5.      Bernyanyi dimulai dengan menyapa anak satu persatu dengan menggunakan lagu goog morning. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan menyanyikan lagu buka matanya, 1,2,3, 4,  melakukan tepuk anak sholeh, kemudian menawarkan setiap anak ingin menyanyikan lagu apa? Lagu yang indin dinyanyikan oleh anak-anak pada saat ini yakni : cicak di dinding, bintang kecil, naik kereta api.
6.      Setelah menyanyikan beberapa lagu, anak-anak mulai meninggalkan forum satu persatu. Mereka bermain kuda-kudaan atau ayun-ayunan yang ada di sekitar mereka. Ada pula anak yang masih tetap diam di forum belajar, namun lambat laun forum ini selesai dengan sendirinya tanpa ada panduan apa pun. Selain bermain, ada pula anak yang menonton film dongeng-dongeng atau pun kartun seperti shaun the sheep dan Thomas.
7.      Jam 11 : 00 sebagian anak-anak masuk ke kamar untuk tidur siang. Sebagian lagi ada yang masih menonton film, namun sebisa mungkin para Bunda membujuk anak-anak untuk bisa dan mau tidur siang.



LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM DAN NEED ASSESSMENT  MATA KULIAH PAUD

NAMA MAHASISWA         : Nur Hotimah
NIM                                        : B07209091
SEKOLAH                            : LP PAUD NUR SAFINA IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
PRETEMUAN KE                :  Ke lima
HARI/ TANGGAL               :  Kamis, 23 November 2012
AGENDA                              : Observasi

HASIL OBSERVASI WAWANCARA
ANALISA/ PEMBAHASAN
1.      Anak-anak mulai berdatangan satu-persatu mulai pukul 08 : 00
2.      Membuatkan susu, menyuapi makanan, atau memberikan kue yang dibawa anak-anak dari rumah.
3.      Pada pukul 09:30 anak-anak berkumpul membentuk lingkaran dengan menyanyikan lagu make a big circle  sambil bertepuk tangan
4.      Anak-anak dipandu berdo’a, dimulai oleh para bunda dengan mengucapkan salam dan anak-anak menjawab salam.
5.      Bernyanyi bersama sesuai keinginan anak.
6.      Bermain sesuka hati anak
7.      Istirahat Siang
1.      Pada pukul 08:00 anak-anak mulai datang, dengan diantarkan oleh ibunya masing-masing. Para bunda yang bertugas setidaknya sebelum jam 08:00 sudah sampai di LP PAUD Nur Safina untuk menyambut kedatangan anak-anak.
2.      Setelah orang tua mengantarkan anaknya untuk menitipkan di LP PAUD Nur Safina, orang tua meninggalkan anaknya untuk melakukan aktifitas kerjanya. Oleh karena itu setiap orang tua membawakan anaknya bekal makanan yang berbeda-beda. Adapun bekal yang biasa dibawa oleh anak-anak yakni : susu, makanan ringan, nasi beserta lauk, bubur. Setelah orang tua meninggalkan LP PAUD Nur Safina, para Bunda menawarkan kepada anak-anak apakah mau makan atau minum susu? Kemudian para bunda memberikan susu atau pun makanan sesuai keinginan anak.
3.      Pada pukul 09:30, anak-anak telah makan dan minum susu. Para Bunda menyanyikan lagu make a big circle sambil bertepuk tangan sebagai tanda bahwa forum pendidikan dimulai. Anak-anak pun berdatangan di ruangan biasa belajar bersama, membentuk sebuah lingkaran.
4.      Anak-anak membentuk lingkaran, salah satu bunda memulai forum dengan mengucapkan salam. Kemudian memandu anak-anak berdoa bersama, adapun doa yang dilafalkan diantaranya yakni : surat al-fatichah, doa mau makan, doa setelah makan, doa mau belajar. 
5.      Bernyanyi dimulai dengan menyapa anak satu persatu dengan menggunakan lagu goog morning. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan menyanyikan lagu buka matanya, 1,2,3, 4,  melakukan tepuk anak sholeh, Assalamualaikum,  kemudian menawarkan setiap anak ingin menyanyikan lagu apa? Lagu yang indin dinyanyikan oleh anak-anak pada saat ini yakni balonku,  cicak di dinding, bintang kecil, naik kereta api. Setelah menyanyikan sesuai keinginan anak-anak, setiap anak disuruh menyanyi kembali sesuai keinginannya.
6.      Setelah menyanyikan beberapa lagu, anak-anak mulai meninggalkan forum satu persatu. Mereka bermain kuda-kudaan atau ayun-ayunan yang ada di sekitar mereka. Ada pula anak yang masih tetap diam di forum belajar, namun lambat laun forum ini selesai dengan sendirinya tanpa ada panduan apa pun. Selain bermain, ada pula anak yang menonton film dongeng-dongeng atau pun kartun seperti shaun the sheep dan Thomas.
7.      Jam 11 : 00 sebagian anak-anak masuk ke kamar untuk tidur siang. Sebagian lagi ada yang masih menonton film, namun sebisa mungkin para Bunda membujuk anak-anak untuk bisa dan mau tidur siang.



LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM DAN NEED ASSESSMENT  MATA KULIAH PAUD

NAMA MAHASISWA         : Nur Hotimah
NIM                                        : B07209091
SEKOLAH                            : LP PAUD NUR SAFINA IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
PRETEMUAN KE                :  Ke enam
HARI/ TANGGAL               :  22 Desember 2012
AGENDA                              : Observasi

HASIL OBSERVASI WAWANCARA
ANALISA/ PEMBAHASAN
1.      Anak-anak mulai berdatangan satu-persatu mulai pukul 08 : 00
2.      Membuatkan susu, menyuapi makanan, atau memberikan kue yang dibawa anak-anak dari rumah.
3.      Bermain sesuka hati anak
4.      Bernyanyi dan bermain
5.      Istirahat Siang
1.      Pada pukul 08 : 00 anak-anak mulai datang, dengan diantarkan oleh ibunya masing-masing. Para bunda yang bertugas setidaknya sebelum jam 08:00 sudah sampai di LP PAUD Nur Safina untuk menyambut kedatangan anak-anak.
2.      Setelah orang tua mengantarkan anaknya untuk menitipkan di LP PAUD Nur Safina, orang tua meninggalkan anaknya untuk melakukan aktifitas kerjanya. Oleh karena itu setiap orang tua membawakan anaknya bekal makanan yang berbeda-beda. Adapun bekal yang biasa dibawa oleh anak-anak yakni : susu, makanan ringan, nasi beserta lauk, bubur. Setelah orang tua meninggalkan LP PAUD Nur Safina, para Bunda menawarkan kepada anak-anak apakah mau makan atau minum susu? Kemudian para bunda memberikan susu atau pun makanan sesuai keinginan anak.
3.      Anak-anak disuapi makan sambil bermain, setelah makan mereka selesai. Anak-anak melanjutkan kembali aktivitas bermainnya. Ada yang bermain bongkar pasang, kuda-kudaan, lari-lari, membaca buku dongeng kisah islami dengan bunda, bermain boneka dengan mengimajinasikan bahwa boneka itu sebagai seorang bayi, digendonglah boneka tersebut dan anak yang bermain boneka tersebut berbicara sendiri dengan bonekanya serta berpura-pura menyuapi bayi untuk makan, ada pula yang bernyanyi dengan Bunda sambil duduk di ayunan.  Setelah bermain sendiri-sendiri, ada beberapa anak yang masuk ke kamar tidur dan bermain, salah satunya yakni yani. Yani bermain kuda-kudaan, dia tidak mau memberikan atau ada temannya yang memakai kuda-kudaan yang ia pakai meskipun  mainan itu tidak ia pakai. Kemudian yani bermain bantal guling yang didesain seperti monyet, setiap ada yani menginginkan sesuatu yani hanya mengucapkan “A… a….” jarang sekali yani mengucapkan apa yang dia maksud. Tak hanya menunjukkan keinginannya, dalam mengekspresikan hatinya pun seperti saat bermain dan  ia menunjukkan aktivitas bermainnya pun dengan memanggil bunda dengan mengeluarkan suara “A… a….”. Hal ini lah yang membuat peneliti menarik untuk membuat permainan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek bahasanya.
4.      Anak-anak bermain dan berkumpul di kamar tidur bersama beberapa Bunda, kemudian salah satu Bunda yang ada mengajak anak-anak bernyanyi naik kereta api sambil berbaris dan berjalan keluar rumah sembari menyanyikan lagu naik kereta api bersama-sama dengan anak-anak.
5.      Waktu menunjukkan pukul 11 : 00, anak-anak sudah mulai ngantuk. Satu persatu masuk ke dalam kamar tidur untuk istirahat, ada pula yang meminta dibuatkan susu yang kemudian tidur dipaha bunda sambil menonton film yang tanpa disadari anak tersebut tertidur sembari memegang dotnya yang berisikan susu. Ada pula anak yang tidur disofa dengan tidur pangkuan bunda.

LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM DAN NEED ASSESSMENT  MATA KULIAH PAUD

NAMA MAHASISWA         : Nur Hotimah
NIM                                        : B07209091
SEKOLAH                            : LP PAUD NUR SAFINA IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
PRETEMUAN KE                :  Ke tujuh
HARI/ TANGGAL               :  27 Desember 2012
AGENDA                              : Observasi

HASIL OBSERVASI WAWANCARA
ANALISA/ PEMBAHASAN
1.      Anak-anak mulai berdatangan satu-persatu mulai pukul 08 : 00
2.      Membuatkan susu, menyuapi makanan, atau memberikan kue yang dibawa anak-anak dari rumah.
3.      Bermain sesuka hati anak
4.      Menonton Film Bersama-sama
5.      Istirahat Siang
1.      Pada pukul 08 : 00 anak-anak mulai datang, dengan diantarkan oleh ibunya masing-masing. Para bunda yang bertugas setidaknya sebelum jam 08:00 sudah sampai di LP PAUD Nur Safina untuk menyambut kedatangan anak-anak.
2.      Setelah orang tua mengantarkan anaknya untuk menitipkan di LP PAUD Nur Safina, orang tua meninggalkan anaknya untuk melakukan aktifitas kerjanya. Oleh karena itu setiap orang tua membawakan anaknya bekal makanan yang berbeda-beda. Adapun bekal yang biasa dibawa oleh anak-anak yakni : susu, makanan ringan, nasi beserta lauk, bubur. Hari ini kebetulan anak-anak banyal yang dibawakan bekal soto, namun ada pula yang bawa bekal rawon. Setelah orang tua meninggalkan LP PAUD Nur Safina, para Bunda menawarkan kepada anak-anak apakah mau makan atau minum susu? Kemudian para bunda memberikan susu atau pun makanan sesuai keinginan anak.
3.      Anak-anak disuapi makan sambil bermain, setelah makan mereka selesai. Anak-anak melanjutkan kembali aktivitas bermainnya. Ada yang bermain bongkar pasang, kuda-kudaan, lari-lari, membaca buku ensiklopedi dengan bunda, bermain boneka dengan mengimajinasikan bahwa boneka itu sebagai seorang bayi, digendonglah boneka tersebut dan anak yang bermain boneka tersebut berbicara sendiri dengan bonekanya, ada pula yang bernyanyi dengan Bunda sambil duduk di ayunan.
4.      Salah satu siswa LP PAUD yang bernama fais memutarkan film dongeng, dan anak-anak berkumpul menonton film bersama-sama. Para bunda pun juga ikut menonton film sambil menjaga anak-anak.
5.      Waktu menunjukkan pukul 11 : 00, anak-anak sudah mulai ngantuk. Satu persatu masuk ke dalam kamar tidur untuk istirahat, ada pula yang meminta dibuatkan susu yang kemudian tidur dipaha bunda sambil menonton film yang tanpa disadari anak tersebut tertidur sembari memegang dotnya yang berisikan susu. Ada pula anak yang tidur disofa dengan tidur pangkuan bunda. Meskipun anak-anak banyak yang istirahat, namun masih ada 2 anak yang menonton film. Tampaknya mereka sudah ngantuk, namun mereka tak mau untuk istirahat.



LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM DAN NEED ASSESSMENT  MATA KULIAH PAUD

NAMA MAHASISWA         : Nur Hotimah
NIM                                        : B07209091
SEKOLAH                            : LP PAUD NUR SAFINA IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
PRETEMUAN KE                :  Ke delapan
HARI/ TANGGAL               : 
AGENDA                              : Mengaplikasikan APE yang telah dibuat

HASIL OBSERVASI WAWANCARA
ANALISA/ PEMBAHASAN
1.      Anak-anak mulai berdatangan satu-persatu mulai pukul 08 : 00
2.      Membuatkan susu, menyuapi makanan, atau memberikan kue yang dibawa anak-anak dari rumah.
3.      Pada pukul 09:30 anak-anak berkumpul membentuk lingkaran dengan menyanyikan lagu make a big circle  sambil bertepuk tangan
4.      Anak-anak dipandu berdo’a, dimulai oleh para bunda dengan mengucapkan salam dan anak-anak menjawab salam.
5.      Bernyanyi bersama sesuai keinginan anak.
6.      Praktek APE
7.      Bermain sesuka hati anak
8.      Istirahat Siang
1.    Pada pukul 08:00 anak-anak mulai datang, dengan diantarkan oleh ibunya masing-masing. Para bunda yang bertugas setidaknya sebelum jam 08:00 sudah sampai di LP PAUD Nur Safina untuk menyambut kedatangan anak-anak.
2.    Setelah orang tua mengantarkan anaknya untuk menitipkan di LP PAUD Nur Safina, orang tua meninggalkan anaknya untuk melakukan aktifitas kerjanya. Oleh karena itu setiap orang tua membawakan anaknya bekal makanan yang berbeda-beda. Adapun bekal yang biasa dibawa oleh anak-anak yakni : susu, makanan ringan, nasi beserta lauk, bubur. Setelah orang tua meninggalkan LP PAUD Nur Safina, para Bunda menawarkan kepada anak-anak apakah mau makan atau minum susu? Kemudian para bunda memberikan susu atau pun makanan sesuai keinginan anak.
3.    Pada pukul 09:30, anak-anak telah makan dan minum susu. Para Bunda menyanyikan lagu make a big circle sambil bertepuk tangan sebagai tanda bahwa forum pendidikan dimulai. Anak-anak pun berdatangan di ruangan biasa belajar bersama, membentuk sebuah lingkaran.
4.    Anak-anak membentuk lingkaran, salah satu bunda memulai forum dengan mengucapkan salam. Kemudian memandu anak-anak berdoa bersama, adapun doa yang dilafalkan diantaranya yakni : surat al-fatichah, doa mau makan, doa setelah makan, doa mau belajar. 
5.    Bernyanyi dimulai dengan menyapa anak satu persatu dengan menggunakan lagu goog morning. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan menyanyikan lagu buka matanya, 1,2,3, 4,  melakukan tepuk anak sholeh, Assalamualaikum,  kemudian menawarkan setiap anak ingin menyanyikan lagu apa? Lagu yang indin dinyanyikan oleh anak-anak pada saat ini yakni balonku,  cicak di dinding, bintang kecil, naik kereta api. Setelah menyanyikan sesuai keinginan anak-anak, setiap anak disuruh menyanyi kembali sesuai keinginannya.
6.    Peneliti mempraktekkan APE di depan anak-anak, dimulai dengan mengucapkan salam dan menyapa anak-anak dengan selamat pagi.. kemudian mengenalkan nama-nama buah boneka jari yang telah dibuat dari kain flannel. Setelah mengenalkan diri, menanyai nama anak satu persatu. Kemudian menjelaskan melalui bercerita mengenai khasiat dan kegunaan masing-masing buah, setelah itu member anak satu persatu boneka jari agar turut serta dalam bermain.
7.    Setelah anak-anak memainkan boneka jari dan saling berinteraksi antar teman melalui boneka jari yang ada dijemarinya, satu persatu anak-anak meninggalkan forum dan beralih pada permainan yang lain.
8.     Jam 11 : 00 sebagian anak-anak masuk ke kamar untuk tidur siang. Sebagian lagi ada yang masih menonton film, namun sebisa mungkin para Bunda membujuk anak-anak untuk bisa dan mau tidur siang.


2.      Kesimpulan Hasil Observasi
Kesimpulan dari hasil observasi yang dilakukan, terdapat beberapa kekurangan yang dimiliki oleh anak-anak LP PAUD Nur Safina, diantaranya yakni perkembangan pada aspek motorik, bahasa dan social. Aspek motorik misalnya; ada anak yang kurang aktif baik dalam belajar maupun bermain, aspek bahasa yakni terdapat anak yang dalam member tahu keinginan dan ketidak sukaannya hanya dengan mengucapkan “A… a….” namun dia memiliki daya imajinasi yang baik. Daya imajinasinya tampak ketika bermain kuda-kudaan di kamar tidur, dia berimajinasi dengan benda yang dia anggap kuda yakni bantal guling. Dia menaiki bantal guling dan memegangnya dengan erat sambil bergerak seperti halnya dia menaiki seekor kuda, dia pun berpura-pura jatuh dan beristirahat sejenak dan setelah itu dia melanjutkan bermain imajinasi lagi dengan bantal guling yang ia pegang. Sedangkan pada aspek social  nampak ketika anak-anak LP PAUD Nur Safina bermain, disana terdapat anak yang justru asik main sendiri meskipun di sekitarnya terdapat teman-temannya yang bermain bersama. Melihat fenomena yang ada, peneliti tertarik pada pengembangan aspek bahasa. Peneliti pun mencoba konsultasi membuat mainan telpon-telponan, namun sepertinya kurang menarik sehingga peneliti beralih pada permainan boneka jari yang terbuat dari kain flannel dan mainan tersebut buatan peneliti sendiri.


B.     APE (Alat Permainan Edukatif)
LAPORAN PERMAINAN
BONEKA.jpg
NAMA PERMAINAN        :  Boneka Jari Buah-buahan

TUJUAN                                :
·         Mengembangkan aspek perkembangan bahasa anak
·          Meningkatkan daya imajinasi anak
·         Mengembangkan aspek perkembangan  anak dalam berinteraksi sosial

PERALATAN                                   :
·          Boneka jari yang telah ada, boneka ini terbuat dari kain flannel.

CARA KERJA                                   :
1.       Menaruh boneka jari di jari
2.       Memainkan boneka yang telah ada di jemari
3.       Menyapa anak-anak sembari menggerakkan boneka jari, “Halo.. Apa kabar?” dengan intonasi dan ekspresi yang gembira
4.       Memperkenalkan nama boneka yang ada dijemari, “namaku buah apel, warnaku merah.. ” kemudian Menanyai nama anak-anak satu per satu “Namamu siapa?”
5.       Menceritakan khasiat dan kegunaan masing-masing buah, “siapa yang hari ini lagi sakit flu & batuk? … Buah nanas ini bisa membantu meredakan flu & batuk kita lhooo….. karena buah nanas itu mengandung vitamin C, sama seperti buah jeruk yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh ”
6.      Ajak anak berkomunikasi lewat boneka jari, beri anak boneka jari juga. Partisipasi aktif anak akan  membuat permainan tambah seru .



BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Bermain merupakan sarana anak dalam belajar, melalui bermain anak bisa belajar berbagai hal. Seperti halnya APE yang telah dibuat, yakni boneka jari buah-buahan. Bermain melalui boneka jari bisa membuat anak mengetahui apa nama buah, warna, khasiat dan kegunaan masing-masing buah. Dan tidak hanya pengetahuan yang ia dapat, melalui permainan tersebut dapat membuat anak lebih cakap dalam berkomunikasi maupun berinteraksi social. Permainan boneka jari ini sesuai diterapkan pada anak usia mulai  3 tahun sampai  6 tahun.

B.     Saran
1.      Untuk Peneliti Selanjutnya
Untuk Peneliti selanjutnya diharapkan membuat APE sesuai dengan tahap perkembangan usia anak didik dan lebih menarik lagi yang sebelumnya belum pernah anak ketahui.

2.      Untuk Pihak Lembaga LP PAUD
Untuk pihak lembaga LP PAUD sebaiknya berikan rangsangan kepada anak-anak melalui bermain sesuai dengan tahap perkembangan anak, hal ini dapat membantu anak dalam mengoptimalkan potensi yang ia miliki.
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, S. 2004. Bermain dan Kreativitas. Jakarta : Papas Sinar Sinanti.
Sadiman, Arief  S,. dkk., (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta :  PT Raja Grafindo Persada.
Suyanto, Slamet. 2005. Dasa-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta : Hikayat.
Tedjasaputra, Mayke S. 2001. Bermain, Mainan, dan Permainan untuk Pendidikan Usia Dini. Jakarta : PT Grasindo.

Comments

Popular posts from this blog

Ucapan dan Perbuatan Nabi Sebagai Model Komunikasi Persuasif

Proses dan Langkah-langkah Konseling

Bimibingan Dan Konseling Islam : Asas-Asas Bki