Metode Penelitian Kuantitatif
I.
Penyusunan
Proposal
Setiap
penelitian baik untuk skripsi,tesis,disertasi dan kegiatan penelitian lainnya
selalu didahului dengan membuat proposal. Karena keberhasilan suatu penelitian sering
terlihat dari sempurna atau tidaknya suatu proposal yang disusun. Suatu
penelitian yang baik dapat mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian.
Dalam
penyusunan proposal ini perlu diperhatikan syarat-syarat untuk sempurna suatu
proposal tersebut. Syarat tersebut antara lain :
1) Sistematis
2) Berencana
3) Mengikuti
konsep ilmiah[1]
A.
Kerangka
Proposal
Kerangka proposal adalah pokok-pokok
atau tiang-tiang dari suatu proposal yang memberikan gambaran bagaimana
penelitian ini dilakukan dan bagaimana hasil penelitian itu diperkirakan
setelah selesai nanti.
Kerangka yang terdiri dari tiang-tiang
yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1) Judul
atau Topik Penelitian
Dalam memilih dan menetapkan judul suatu penelitian yang perlu
diperhatikan antara lain adalah:
·
Judul sebaiknya yang
menarik minat peneliti
·
Judul yang dipilih
mampu unuk dilaksanakan peneliti
·
Judul hendaknya
mengandung kegunaan praktis dan penting
·
Judul yang dipilih
hendaknya cukup data tersedia
·
Hindari terjadinya
duplikasi judul dengan judul lain
2) Latar
Belakang
Pada
latar belakang ini dikemukakan sebagai suatu pembuktian dari penelitian yang
dilakukan,bahwa latar belakang ini dapat menunjukkan adanya masalah yang
diteliti. Latar belakang ini harus ditampilkan secara kua,untuk itu kita harus
mengemukakan data dan fakta sebagai alasan,dengan mengurangi argumentasi
pribadi sesedikit mungkin.
3) Masalah
yang diteliti
Pada
bagian ini peneliti mengemukakan masalahnya dengan jelas,dalam kalimat
tanya,dimaksudkan dengan jelas bahwa masalah tersebut meliputi :
·
Terlihatnya
variabel-variabel yang diteliti
·
Tergambarnya populasi
penelitian
·
Jelas ruang lingkupnya
·
Jangan terlalu luas
atau sempit
·
Dapat membantu dalam
proses pelaksanaan penelitian
4) Pembahasan
kerangka teori yang relevan
Kerangka
teori dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang teori-teori yang akan
dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan,adalah teori mengenai
variabel-variabel permasalahan yang akan diteliti. Dengan dikemukakannya teori
dalam kerangka teori suatu proposal akan dapat membantu peneliti dan orang lain
untuk lebih memperjelas sasaran dan tujuan penelitian yang dilakukan.
5) Perumusan
kerangka konsep yang digunakan
Dalam
kerangka mengenai konsep ini dimaksudkan agar peneliti dapat menjelaskan konsep
kata-kata yang akan dipakai dalam penelitian agar dapat pemahaman yang sama
antara peneliti dan pembaca
6) Penyusunan
hipotesa,peneliti terikat dengan permasalahan yang diajukan. Selanjutnya
peneliti dengan menggunakan insight dan ituisi yang tajam,untuk mengemukakan
perkiraan untuk menguji hipotesa yang akan dikemukakan.
Dalam
penyusunan hipotesa
7) Penentuan
populasi penelitian
Penentuan
poulasi ini dimaksudkan agar suatu penelitian dapat mengukur sesuatu sesuai
dengan kasusnya,dan tidak akan berlebihan dengan populasi yang diacu.
8) Penggunaan
sampel dan responden yang digunakan
Hakikat
penggunaan sampel dalam suatu penelitian adalah dikarenakan sulitnya untuk
meneliti seluruh populasi.
9) Menetapkan
dan menyusun instrumen
Untuk
kegiatan penelitian,instrumen digunakan sebagai alat untuk menyatakan besaran
serta lebih kurangnya dalam bentuk kuantitatif atau kualitatif.
10)
Mengumpulkan data
Dalam pengumpulan data,langkah-langkah
yang harus dilakukan adalah :
·
Kita harus mengetahui
dimana,bagaimana,data itu diperoleh.
·
Menyusun instrumen
sebagai alat untuk mengumpulkan data.
·
Sudah memikirkan
siapa-siapa saja yang jadi responden dan bagaimana menghubunginya
·
Orang yang membantu
mengumpulkan data ini apakah sudah dipersiapkan dengan pengetahuan untuk itu
atau belum.
·
Mempersiapkan birokrasi
yang harus ditembus untuk meneliti seseorang atau instansi tertentu.
·
Memperkirakan biaya
anggaran.
11)
Analisis data
Terdapat
2 langkah dalam menganalisa data yakni:
·
Memeriksa/Editing
Hal
ini dilakukan setelah semua data dikumpulkan. Langkah pertama yang harus
dilakukan adalah memeriksa kembali semua kuesioner satu persatu.
·
Memberi tanda/Coding
Hal
ini dimaksudkan untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa.
Tanda-tanda kode dapat disesuaikan dengan pengertian yang lebih menguntungkan
peneliti,jadi tanda-tanda tersebut bisa dibuat oleh peneliti sendiri,karena hal
itu hanya berguna untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisa.
II.
Penyusunan
Laporan
Laporan
adalah suatu tulisan yang dibuat oleh seseorang setelah melakukan
percobaan,peninjauan,observasi,pembacaan buku dan sebagainya. Laporan disusun
berdasarkan data yang ada dengan disertai penilaian baik burukya secara
obyekktif serta saran-saran seperlunya. Hal lain yang harus diperhatikan oleh
penulis laporan adalah hendaknya laporan itu dapat mengemukakan permasalahan
yang dilaporkan secara benar,jelas,detail,dan ringkas.[2]
Menulis
laporan ilmiah pada prinsipnya menyelesaikan laporan penelitian. Untuk dapat
menyusun laporan dengan hasil baik,maka ada beberapa hal yang harus
diperhatikan,yakni;
a) Laporan
harus bersifat komunikatif
b) Laporan
harus jelas dan cermat
c) Laporan
harus benar dan obyektif
d) Laporan
harus mengenai sasaran
e) Laporan
harus lengkap
Dalam
laporan penelitian ,isi dari laporan tersebut meliputi hal-hal berikut ini:
a) Masalah
yang diteliti
b) Latar
belakang masalah penelitian
c) Tujuan
penelitian
d) Ruang
lingkup masalah penelitian
e) Anggapan
dasar,Hipotesis
f) Landasan
teori
g) Penentuan
sumber data dan pengumpulan data
h) Pengolahan
data
A.
Bagian
Bagian Laporan
1. Halaman
judul
2. Daftar
isi
3. Pendahuluan
4. Isi
laporan
5. Daftar
pustaka
B.
Proses
Penulisan Laporan
1. Pengorganisasian
laporan
Kegiatan
awal yang harus dilakukan dalam pengorganisasian laporan adalah mengumpulkan
semua bahan dan data untuk mendukung penulisan laporan. Kemudian menetapkan
format laporan yang diinginkan dan memuat skema perencanaannya. Bahan-bahan dan
data yang dikumpulkan harus disajikan dengan baik agar peneliti dapat menulis
laporan seefektif mungkin, sehingga seluruh bagian penelitian menjadi satu
kesatuan yang saling berkaitan satu sama lain[3].
2. Menulis
konsep awal
Berikut ada beberapa anjuran yang dapat
digunakan untuk mengawali menulis laporan penelitian:
a. Konsentrasikan
dan gunakan waktu seefisien dan seefektif mungkinuntuk memulai membuat tulisan.
b. Cobalah
untuk mencari referensi laporan tertulis yang sudah ada dan pelajari baik-baik.
Kemudian kembangkan sendiri sesuai dengan kemampuan dan pola pikir anda.
c. Jangan
sering mengoreksi tulisan konsep awal yang belum diselesaikan kkarena pada
dasarnya manusia tidak mudah merasa puas dan membutuhkan waktu yang panjang
untuk menyelesaikannya.
d. Mulailah
menulis langsung dengan menggunakan komputer,dan kaitkan tulisan-tulisan serupa
melalui “searching” internet.
3. Periksa tulisan
Setelah tulisan mencapai final sebagai
laporan,perlu diedit sekali lagi untuk memperbaiki tulisan-tulisan yang kurang
lengkap atau salah ketik agar lebih sempurna hasilnya. Kemudian meluruskan
kembali isi laporan yang sekiranya tidak sesuai dengan proposal yang diajukan
sebelumnya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan diperhatikan dalam
memeriksa konsep laporan yang telah siap,yaitu;
a. Apakah
isi laporan telah menjawab seluruh pertanyaan?
b. Apakah
laporan penelitian menjelaskan atau mendekripsikan?
c. Apakah
struktur dan ide sudah mengalir secara
terintegratif antarparagraf dan bab?
d. Apaka
kalimat topik sudah jelas dan hanya ada satu kalimat topik untuk satu paragraf?
Kriteria untuk melakukan perbaikan dapat
dilakukan dalam empat unsur,yaitu;
a. Evaluasi
isi
b. Periksa
redaksi tulisan
c. Revisi
tatabahasa dan ejaan
d. Evaluasi
kelayakan
DAFTAR
PUSTAKA
Suharso,
Puguh. 2009, Metode Penelitian
Kuantitatif, PT.INDEKS, Jakarta.
Ekosusilo,
Madyo. 1995, Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah, Dahara Prize, Semarang.
Mardalis,
1995, Metode Penelitian, Bumi Aksara,
Jakarta.
Comments