PROPOSAL SKRIPSI ILMU KOMUNIKASI : Employee relations dalam membina kinerja karyawan ( studi kasus pada pt. Asha ramas anugerah surabaya )


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Konteks Penelitian

Kencangnya laju globalisasi membuat persaingan dunia bisnis semakin pesat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan harus memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif, respons yang cepat dan fleksibel, agar dapat bersaing dengan perusahaan lain khususnya dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sejenis. Dimana setiap perusahaan terus berusaha mendapatkan dukungan publiknya yang menjadi target perusahaan.
Saat ini perusahaan semakin berorientasi pada masyarakat luas, untuk itu diperlukan strategi yang tepat, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan membentuk sumber daya manusia yang mampu bekerja secara bersama-sama, selain itu perusahaan sangat penting untuk memberikan kondisi lingkungan yang membuat karyawan nyaman saat bekerja sehingga dapat menciptakan kelompok kerja yang solid dan memiliki semangat kerja yang tinggi, dimana pada akhirnya akan membentuk sikap perilaku karyawan atau anggota sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai.

1
PT. Asha Ramas Anugerah, ASRA 10 Tours & Travel yang berdiri sejak tahun 2010 merupakan sebuah perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang jasa pariwisata tours & travel meliputi penjualan tiket pesawat domestik dan internasional, paket perjalanan wisata domestik (Bali, Jogya, Malang, Bromo, Lombok, Makasar, Jakarta) dan juga wisata international (Singapore, Malaysia, Hongkong, Thailand),
penyelenggara perjalanan umrah & haji, layanan voucher hotel, pengurusan dokumen perjalanan seperti paspor & visa dll,  penyediaan kendaraan wisata (Rent Car), dan layanan travel darat Surabaya-Jember.
ASRA10 Tours & Travel bekerja sama (Joint Operation) dengan  PT. ANNUR MAKNAH WISATA untuk menyelenggarakan paket umroh & haji plus di Jawa Timur, Dengan izin umroh dari Kementerian Agama RI No. D/416-Tahun 2007 dan izin haji dari Kementerian Agama RI No. D/517- Tahun 2008.
Di Surabaya saat ini, tidak sedikit pesaing – pesaing yang muncul di bidang yang sama dan memiliki dengan kekhasan jenis layanan, bahkan ditunjang pula dengan kelengkapan fasilitas pemberian layanan jasa lainnya. Hal ini terjadi karena setiap perusahaan terus berusaha untuk mendapatkan dukungan publiknya yang menjadi target perusahaan, sehingga penerapan strategi tertentu harus dilakukan untuk mempertahankan kondisi perusahaan.
Dalam mempertahankan konsumennya, ASRA10 Tours & travel berusaha menjalin interaksi serta komunikasi yang baik dengan public. Dengan adanya hubungan ini, maka peran Public Relation menjadi vital bagi perusahaan.Keberadaan Public Relations dinilai penting bagi perusahaan karena berperan sebagai jembatan komunikasi antara perusahaan dengan publik, baik publik internal maupun publik eksternal sehingga bisa menciptakan hubungan yang harmonis.
Dalam menangkap dan mempertahankan konsumen serta mutu pelayanan, sangat diperlukan adanya manajemen dan organisasi yang solid didalamnya. Manajemen dan organisasi dapat merupakan satu kesatuan yang utuh, dimana yang satu tidak dapat dipisahkan dari lainnya[1] Maka dari itu Public Relations memiliki arti yang penting dalam sebuah perusahaan yaitu sebagai sumber informasi yang mampu menjembatani antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan publik, baik publik internal maupu eksternal.
Seperti halnya perusahaan lain, ASRA10 Tours & Travel juga berusaha untuk menjalin hubungan yang baik dengan atasan dan bawahan serta seluruh karyawan yang ada, maka dibutuhkan pembinaan hubungan yang harmonis dan dinamis pula agar visi dan misi perusahaan dapat tercapai. Komponen sumber daya manusia yang handal dan berkualitas serta memiliki dedikasi yang tinggi terhadap sebuah perusahaan merupakan hal yang diharapkan dan dicari perusahaan dalam mewujudkan tujuan dan harapan perusahaan sesuai dengan visi misi perusahaan.  Namun dalam penelitian kali ini, peneliti memofkuskan batasan masalah pada kegiatan internal public relations, yakni Employee Relations
Hubungan kepegawaian (Employee Relations) di pengaruhi oleh hubungan komunikasi internal antar karyawan dengan karyawan lainnya, atau hubungan anatara karyawan dan manajemen perusahaan yang efektif.[2]
Effendi, Onong. Uchayana.1992. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
pihak manajemen wajib menciptakan komunikasi internal yang baik karena langsung menyangkut kepentingan-kepentingan yang mendasar dari pihak manajemen sendiri. Manajemen harus menyadari bahwa karyawan merupakan ujung tombak dan sekaligus representasi dari kebijakan manajemen/organisasi.Baik buruknya kebijakan dan atau manajemen dapat dilihat dari kinerja karyawan. Komunikasi internal yang baik akan meningkatkan produktivitas. Hal itu tercipta bukan hanya karena seluruh karyawan bekerja lebih keras, akan tetapi yang lebih penting dari itu, karena mereka bekerja lebih sungguh-sungguh, lebih ikhlas, lebih bersemangat, lebih terampil dan lebih efisien.
Melalui kegiatan employee relations yang merupakan program internal relations dan kekuatan mengelola sumber daya manusia yang baik dan handal, kegiatan employee relations otomatis akan sangat berpengaruh dan menimbulkan hasil yang positif, yaitu karyawan akan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pihak pimpinan perusahaan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan seperti bekerja dengan penuh semangat, memiliki loyalitas, berdisiplin tinggi, serta mampu mencapai standar kerja yang efisien dan efektif dan akhirnya berpengaruh terhadap bentuk-bentuk produk atau pemberian jasa yang ditawarkan kepada pelanggan (customer), sehingga tercapai prestasi kerja yang semaksimal mungkin.
B.     Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik sebuah fokus penelitian sebagai berikut:
“Bagaimana proses kegiatan employee relations yang diterapkan di PT. ASHA RAMAS ANUGERAH dalam membinakinerja karyawan di perusahaan tersebut”?
C.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini antara lain :
Untuk mengetahui dan memahami pelaksanaan kegiatan employee relations di PT. ASHA RAMAS ANUGERAH dalam membina kinerja karyawan.
D.    Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, adalah :
1.      Secara Teoritis
a. Penelitian ini dapat menambah dan memperkuat teori sebelumnya yang berkaitan dengan ilmu komunikasi terutama pada bidang public relations tentang pelaksanaan kegiatan employee relations.
b. Menjadi gambaran bagi mahasiswa dan praktisi public relations bahwa dalam dunia public relations banyak hal yang harus dipelajari agar bisa menjadi PR yang handal.
2.      Secara Praktis
Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi pihak PT. ASHA RAMAS ANUGERAH khususnya internal perusahaan, bahwa kegiatan employee relations sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas serta produktivitas kerja karyawan dan dapat menjadi tambahan informasi dalam menjalankan program.
E.     Kajian Terdahulu

Nama Peneliti
Roni Ilhamsyah
Alimuddin
Jenis Karya
Iklim Komunikasi Organisasi dan Kinerja Karyawan pada PT. Menara Suci Sejahtera – Sidoarjo
Hubungan kegiatan Regular Meeting dan kepuasan komunikasi karyawan
Tahun Penelitian
2008
2011
Metode Penelitian
Kualitatif Deskriptif
Kuantitatif Korelasional
Hasil Penelitian
Tanpa adanya iklim organisasi yang baik dalam suatu organisasi maka akan mengakibatkan suatu organisasi mengalami kehancuran.
Iklim komunikasi organisasi dalam persepsi karyawan sebuah perusahaan mencakup tiga aspek, yaitu : aspek mengenai sumber – sumber komunikasi yang berupa informasi, aspek mengenai organisasi yang menciptakan kepuasan komunikasi, dan aspek mengenai organisasi dalam membentuk iklim komunikasi di lakukan dengan melibatkan karyawan. Sedangkan kinerja karyawan merupakan unit kerja yang berorientasi pelayanan pada perusahaan jasa mendasarkan kinerjanya pada pada garis kebijaksanaan sebagai awal dalam menjalankan faktor – faktor kinerja karyawan.
Dengan menggunakan metode penelitian pendekatan kuantitatif, dan teknik pengumpulan data menggunakan angket. Penelitian ini membuktikan bahwa ada korelasi kegiatan regular meeting dengan kepuasan komunikasi karyawan.
Berdasarkan harga koefisien korelasi sebesar 0, 604 dimana harga korelasinya bersifat positif, artinya semakin sering mengadakan regular meeting maka semakin tinggi tingkat kepuasaan komunikasi karyawan
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam iklim komunikasi organisasi dan kinerja karyawan pada PT. Menara Suci Sejahtera
Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui hubungan kegiatan regular meeting dan kepuasaan komunikasi karyawan PT. Infomedia Nusantara Tbk Yellow pages Opertion Surabaya periode februari sampai april 2011 dan ingin mengetahui sejauh manakah hubungan kegiatan regular meeting dan kepuasaan komunikasi karyawan PT. Infomedia Nusantara Tbk Yellow pages Opertion Surabaya periode februari sampai april 2011
Perbedaan
Terletak pada pembahasan, subyek, objek, dan lokasi penelitian
Terletak pada metode penelitian, subyek, objek, dan lokasi penelitian
Persamaan
Terletak pada metode penelitian yang digunakan
Terletak pada metode pembahasan yang digunakan

F.     Definisi Konsep
Untuk memperoleh pemahaman mengenai penelitian yang dilakukan ini, maka penulis perlu menjelaskan definisi konsep sesuai dengan judul, untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini.
1. Employee Relations
Employee relations (hubungan dengan kepegawaian) atau disebut Publik Internal atau juga hubungan masyarakat internal adalah sekelompok orang-orang yang sedang bekerja di suatu perusahaan yang jelas baik secara fungsional, organisasi maupun teknis dan jenis pekerjaan (tugas) yang dihadapinya.[3]
Efektifitas hubungan internal tersebut akan memerlukan suatu kombinasi antara lain:
a.       Sistem manajemen yang sifatnya terbuka (Open Management).
b.      Kesadaran pihak manajemen terhadap nilai dan pentingnya memelihara komunikasi timbal balik dengan para karyawannya.
c.        Kemampuan manajer humas yang memiliki keterampilan manajerial serta berpengalaman atau mendapatkan dukungan kualitas sumber manusianya, pengetahuan, media dan teknis komunikasi yang dipergunakan.[4]
Manajemen humas dalam mengelola employee relations merupakan salah satu sarana manajemen yang bersifat teknis dan praktis, yaitu berupaya melakukan hubungan komunikasi yang efektif melalui suri tauladan yang dimulai dari atasan dan termasuk adanya komitmen bersama untuk melaksanakan budaya perusahaan baik di tingkat manajemen korporat maupun tingkat pelaksanaan.
Selanjutnya, kegiatan employee relations dalam suatu perusahaan atau organisasi dapat dilaksanakan dalam bentuk:
-          Program Pendidikan dan Pelatihan : Program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh perusahaan yakni dalam upaya meningkatkan kinerja dan keterampilan (skill) karyawan dan kualitas maupun kualitas maupun kuantitas pemberian jasa pelayanan dan sebagainya.
-          Program Motivasi Kerja Berprestasi : Program ini diharapkan dapat mempertemukan antara motivasi dan prestasi serta disiplin karyawan dengan harapan-harapan itu keinginan dari pihak perusahaan dalam mencapai produktivitas yang tinggi.
-           Program Penghargaan : Dimaksudkan adalah upaya perusahaan untuk memberikan suatu penghargaan kepada para karyawan, baik yang berprestasi kerja maupun cukup lama masa pengabdiannya. Dalam hal ini, penghargaan akan menimbulkan loyalitas terhadap perusahaan.
-           Program Acara Khusus : Merupakan program khusus yang sengaja dirancang di luar bidang pekerjaan sehari-hari,misalnya dengan berpiknik bersama yang dihadiri oleh pimpinan dan semua karyawannya dengan maksud untuk menumbuhkan rasa keakraban diantara sesama  karyawan dan pimpinan.
-           Program Media Komunikasi Internal : Membentuk program media komunikasi internal melalui bulletin,news release, dan majalah perusahaan yang berisikan pesan,informasi dan berita yang berkaitan dengan kegiatan antar karyawan atau perusahaan dengan pimpinan.
Melalui kegiatan employee relations diharapkan akan menimbulkan hasil yang positif, yaitu karyawan akan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pihak pimpinan perusahaan, sehingga dapat menciptakan rasa memiliki, motivasi, kreativitas yang tinggi dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin. Disamping itu akan mengurangi timbulnyadampak negatife terhadap manajemen suatu perusahaan seperti akan timbulnya rasa kejenuhan, kebosanan, bagi para pekerjanya yang nantinya akan berakibat pada rendahnya loyalitas dan produktivitas karyawan kepada perusahaan.
2. Kinerja Karyawan
Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah.Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang serius.Kesan – kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda – tanda peringatan adanya kinerja yang merosot.[5]
Kinerja seorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda - beda dalam mengerjakan tugasnya. Pihak manajemen dapat mengukur karyawan atas unjuk kerjanya berdasarkan kinerja dari masing - masing karyawan.
Kinerja adalah sebuah aksi, bukan kejadian.Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga.Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan tugasnya.Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh.Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk periode waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan karyawan dalam periode waktu tertentu.
Berdasarkan keterangan di atas dapat pula diartikan bahwa kinerja adalah sebagai seluruh hasil yang diproduksi pada fungsi pekerjaan atau aktivitas khusus selama periode khusus. Kinerja keseluruhan pada pekerjaan adalah sama dengan jumlah atau rata - rata kinerja pada fungsi pekerjaan yang penting. Fungsi yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut akan dilakukan dan tidak dilakukan dengan karakteristik kinerja individu.
Kinerja yang tinggi dapat tercapai oleh karena kepercayaan (trust) timbal balik yang tinggi di antara anggota - anggotanya artinya para anggota mempercayai integritas, karakteristik, dan kemampuan setiap anggota lain. Untuk mencapai kinerja yang tinggi memerlukan waktu lama untuk membangunnya, memerlukan kepercayaan, dan menuntut perhatian yang seksama dari pihak manajemen.[6]



G.    Kerangka Pikir Penelitian
Kinerja Karyawan
|
Komunikasi Organisasi
|
Hubungan Karyawan
 |
Teori Hubungan Manusia
|
Proses Komunikasi karyawan

H.    Metode Penelitian
Untuk  memperkaya data dan lebih memahami informasi dalam menyusun skripsi ini maka penulis menggunakan beberapa metode, antara lain :
1.      Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian tentang employee relations dalam membina kinerja karyawan, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak, oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih kepada penekanan makna[7]
Sedangkan jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Pendekatan deskriptif digunakan dalam penelitian ini karena di dalam penelitian manajemen komunikasi bisnis berbentuk argumentasi data-data dan dokumentasi sehingga harus menggunakan penelitian kualitatif deskriptif . Pengamatan yang dilakukan peneliti kebanyakan datanya berupa kata-kata bukan angka-angka jadi harus terlibat langsung di dalamnya.
2.      Subjek, Objek, dan Lokasi Penelitian.
a.       Subjek  penelitian adalah aspek keilmuan komunikasi yang menjadi kajian penelitian. Subjek  penelitian ini mengenai kegiatan Employee relations dalam membina kinerja karyawan dan menggunakan subjek penelitian dalam kajian komunikasi organisasi.
b.      Objek penelitian yang diambil dari beberapa informan, yakni : pimpinan dan karyawan PT. ASHA RAMAS ANUGERAH
c.       Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Penelitian dilakukan di Komplek Pertokoan Istana Permata, tepatnya di Jalan Ngagel Jaya Indah Kav A2-18 Surabaya
3.      Dalam penelitian ini penulis tidak menggunakan populasi dan sampel yang dijadikan sumber data.Sumber data yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah :
a.       Data Primer
Data primer merupakan data yang secara langsung diperoleh dari subjek penelitian (informan) dan masih harus diteliti serta memerlukan pengolahan lebih lanjut lagi.Data primer merupakan  bagian integral dari proses penelitian  bisnis dan yang sering kali diperlukan untuk tujuan pengambilan keputusan.[8] Data-data tersebut seperti hasil wawancara dengan para karyawan ASRA 10 Tours & Travel.
b.      Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan dan data tersebut sudah diolah seperti gambaran umum perusahaan, struktur organisasi. Data ini juga bisa diperoleh dengan mempelajari berbagai pustaka dan literature lainnya yang memiliki relevansi dengan sasaran penelitian seperti buku-buku teks mengenai employee relations dan kinerja karyawan.
4.   Tahap – tahap penelitian
Tahap ini terdiri atas tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap penulisan laporan.
a.       Tahap Pra Lapangan
Tahap pra lapangan adalah tahap yang mempersoalkan segala macam persiapan yang dilakukan sebelum peneliti terjun langsung ke dalam kegiatan itu sendiri. Dalam tahap pra lapangan terdiri atas :
1)      Menyusun rancangan penelitian
2)      Memilih lapangan penelitian
3)      Mengurus surat perizinan
4)      Menjajaki dan menilai lapangan
5)      Memilih dan memanfaatkan informan
6)      Menyiapkan perlengkapan penelitian
b.      Tahap pekerjaan lapangan
1)      Tahap Pengumpulan Data
Dalam tahap ini peran peneliti sangat penting karena pada penelitian ini peran aktif dan juga kemampuan peneliti dalam pengumpulan data sangat diperlukan, tahap ini dilkaukan dengan cara interview, atau wawancara mendalam dan dokumentasi.
2)      Tahap Analisis Data
Dalam tahap ini merupakan proses yang dilakukan dari analisis data yang telah didapatkan kemudian mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar dan mencari perbandingan dan hubungan antara data atau informasi yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, kemudian dihubungkan dengan teori yang sudah ada.
3)      Tahap Pengabsahan Data
Agar data yang disajikan benar-benar akurat dan dapat dipercaya, maka dalam tahapan ini peneliti akan mengecek dan melihat kembali data yang ada kemudian disajikan dengan lengkap sebagai hasil peneliti.
4)      Tahap Penulisan Laporan
Penulisan laporan merupakan hasil akhir dari suatu penelitian, sehingga dalam tahap ini peneliti mempunyai pengaruh terdapat hasil penulisan laporan. Penulisan laporan yang sesuai dengan prosedur penulisan yang baik akan menghasilkan kualitas yang baik pula terhadap hasil penelitian.[9]
5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data ini, peneliti menggunakan tiga cara sebagai upaya memperoleh    data yang akurat, yaitu :
a.       Wawancara
Peneliti  melakukan serangkaian tanya jawab dengan pihak perusahaan khususnya para karyawan.
b.      Studi literature
Peneliti mengumpulkan data-data dengan membaca dan mempelajari teori-teori dan literature-literatur yang berkaitan dengan objek penelitian. Seperti buku teks, hasil-hasil penelitian terdahulu, dan materi lainnya dalam bentuk tulisan yang mempunyai kaitan dengan fokus penelitian.

c.       Observasi
Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap realita yang terjadi di perusahaan.Peneliti melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai fakta dan kondisi di lapangan, selanjutnya membuat catatan – catatan hasil pengamatan tersebut.
6. Teknik Analisis Data
Peneltian ini bersifat deskriptif, peneliti berusaha memberikan gambaran, memaparkan serta menginterpretasikan objek yang diteliti dengan kata-kata secara sistematis dan faktual.Pada tahap pertama, temuan data dari hasil wawancara, observasi dan studi pustaka di kelompokkan.setelah itu peneliti menyusun catatan (memo) mengenai segala aspek yang berkaitan dengan proses penelitian termasuk tema dan pola data.
Selanjutnya peneliti menyusun rancangan konsep-konsep dari data yang telah dikumpulkan.Tahapan berikutnya adalah penyajian data. Pada tahap ini, peneliti mengorganisasikan data dengan menghubungkan data yang satu dengan yang lain sehingga seluruh data yang dianalisis merupakan satu kesatuan. Data yang telah tersaji merupakan kelompok-kelompok data yang dikaitkan dengan kerangka teori yang digunakan.
Fase terakhir adalah penarikan dan pengujian kesimpulan.Dalam penelitian ini, penulis menggunakan prinsip induktif dengan mempertimbangkan pola data yang ada.Peneliti melakukan interpretasi terhadap data yang telah direduksi dan disajikan dengan mengeksplorasi teori yang relevan untuk selanjutnya menarik kesimpulan atas temuan penelitian. Kesimpulan dapat dikonfirmasi dan dipertajam untuk sampai pada kesimpulan final atas fenomena yang diteliti.
            7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Ada beberapa teknik pengabsahan data yang di maksimalkan data yang dirumuskan oleh Lexy. J. Moleong dalam bukunya Metode penelitian Komunikasi namun dalam penelitian ini, peneliti tidak mengambil secara keseluruhan teknik keabsahan data yang dikemukakan tersebut, akan tetapi sengaja memilih teknik keabsahan data yang sesuai dengan konteks penelitian yang dilakukan peneliti dalam rangka menyempurnakan hasil penelitian.
Berikut ini adalah teknik keabsahan data yang digunakan, yaitu :
a.       Perpanjangan keikutsertaan
Hal ini dilakukan untuk memperkuat pengumpulam data. Dengan kata lain supaya data yang terkumpul benar – benar valid dan dapat di pertanggungjawabkan, keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam aktu singkat, melainkan memerlukan keikutsertaan peneliti pada latar penelitian.
b.      Ketekunan pengamatan
Ketekunan pengamatan dilakukan dengan menemukan ciri – ciri dan unsur – unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal tersebut secara rinci.Hal ini berarti bahwa peneliti hendaklahmengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor – faktor yang menonjol.
I.       Sistematika Penelitian
Skripsi ini dibahas dalam lima bab, yaitu sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan pendahuluan yang menjelaskan, Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Definisi Konsep, Kerangka Pikir Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : KAJIAN TEORETIS
Dalam bab ini dibahas tentang Kajian Teoritis dan Kajian Pustaka yang berkaitan dengan Pola komunikasi organisasi terkait pada pimpinan dan karyawan PT. ASHA RAMAS ANUGERAH.
BAB III : PENYAJIAN DATA
Pada bab ini berisikan tentang deskripsi subjek dan lokasi penelitin yaitu tentang gambaran proses komunikasi yang terjadi antar pimpinan dan karyawan PT. ASHA RAMAS ANUGERAH sebagai perusahaan jasa dan menyajikan deskripsi data penelitian yang telah didapatkan di lapangan.
BAB IV : ANALISIS DATA
Pada bab ini berisikan tentang temuan penelitian yang dilakukan di PT. ASHA RAMAS ANUGERAH serta konfirmasi temuan dengan teori sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.
BAB V : PENUTUP
Merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi yakni penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran – saran.
Lampiran 1 :
Jadwal Penelitian
No.
Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Maret
April
Mei
Juni
Juli
1
Pengajuan Judul Skripsi




















2
Studi Pendahuluan




















3
Penyusunan Proposal




















4
Bimbingan Proposal




















5
Ujian Proposal




















6
Revisi Proposal




















7
Bimbingan Revisi Proposal




















8
Pengumpulan Data




















9
Pengolahan dan Analisis Data




















9
Bimbingan Skripsi




















10
Penyusunan Skripsi




















11
Ujian Skripsi





















Lampiran 2 :
Pedoman Wawancara
Dalam melakukan penelitian mengenai kegiatan Employee Relations dalam Membina Kinerja Karyawan yang di lakukan di PT. ASHA RAMAS ANUGERAH SURABAYA, peneliti berpedoman pada pedoman wawancara yang telah disusun. Hal pertama yang di lakukan oleh peneliti yaitu melakukan wawancara kepada informan pertama yakni Pimpinan Perusahaan yang berkaitan dengan sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, job description tiap divisi, pola komunikasi yang diterapkan, feedback kinerja karyawan yang di dapat atas pola komunikasi yang diterapkan, pelaksanaan kegiatan employee relations dan kinerja karyawan.
Untuk informan selanjutnya, yakni karyawan perusahaan. Adapun pelaksanaan wawancara berkaitan dengan, hubungan interpersonal antara karyawan, hubungan antara karyawan dan pimpinan, feedback pelaksanaan kegiatan employee relations bagi karyawan, pembagian divisi bagi karyawan, faktor – faktor kinerja karyawan.

Lampiran 3
Daftar Pustaka

Effendy, Onong.Uchyana, 1992. Ilmu Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Ruslan, Rosady, 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta : PT. Rajawali Pers.
--------, 2002. Manajemen Humas& Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta : PT. Grafindo Persada.
Sugiyono, 2005. Memahami Penelitian Kualitatif . Bandung : Alfabeta.
Purhantara, wahyu,  2010. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Koentjoroningrat, 2000.  Metode-metode Penelitian. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama


[1]Effendy, Onong.Uchyana, Ilmu Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), hlm 1
[2]Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi (Jakarta : PT. Rajawali Pers, Cet 9, 2008), hlm 271
[3]Ruslan, Rosady, Manajemen Humas& Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2002), hlm 279
[4]Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi (Jakarta :   Rajawali Pers, Cet 9, 2008), hlm 271-272
[5]http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerjadi akses pada 21 Maret 2013
[7] Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatuf( Bandung : Alfabeta, 2005),  hlm. 3.
[8] Purhantara wahyu,  Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis, cet pertama (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010),  hlm 79
[9]Koentjoroningrat, Metode-metode Penelitian (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, Cet 2, 2000), hlm 42

Comments

Popular posts from this blog

Ucapan dan Perbuatan Nabi Sebagai Model Komunikasi Persuasif

Proses dan Langkah-langkah Konseling

Bimibingan Dan Konseling Islam : Asas-Asas Bki