PROPOSAL SKRIPSI ILMU KOMUNIKASI : Employee relations dalam membina kinerja karyawan ( studi kasus pada pt. Asha ramas anugerah surabaya )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Kencangnya laju
globalisasi membuat persaingan dunia bisnis semakin pesat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan harus memiliki
keunggulan-keunggulan kompetitif, respons yang cepat dan fleksibel, agar dapat
bersaing dengan perusahaan lain khususnya dengan perusahaan yang bergerak dalam
bidang yang sejenis. Dimana setiap perusahaan terus berusaha mendapatkan
dukungan publiknya yang menjadi target perusahaan.
Saat ini
perusahaan semakin berorientasi pada masyarakat luas, untuk itu diperlukan
strategi yang tepat, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan
membentuk sumber daya manusia yang mampu bekerja secara bersama-sama, selain
itu perusahaan sangat penting untuk memberikan kondisi lingkungan yang membuat
karyawan nyaman saat bekerja sehingga dapat menciptakan kelompok kerja yang
solid dan memiliki semangat kerja yang tinggi, dimana pada akhirnya akan
membentuk sikap perilaku karyawan atau anggota sesuai dengan visi dan misi yang
ingin dicapai.
1
PT. Asha Ramas
Anugerah, ASRA 10 Tours & Travel yang berdiri sejak tahun 2010 merupakan
sebuah perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang jasa pariwisata tours & travel meliputi penjualan tiket pesawat domestik dan
internasional, paket perjalanan wisata domestik (Bali, Jogya, Malang, Bromo,
Lombok, Makasar, Jakarta) dan juga wisata international (Singapore, Malaysia,
Hongkong, Thailand),
penyelenggara
perjalanan umrah & haji, layanan voucher hotel, pengurusan dokumen
perjalanan seperti paspor & visa dll, penyediaan kendaraan wisata (Rent Car), dan
layanan travel darat Surabaya-Jember.
ASRA10 Tours & Travel bekerja sama (Joint
Operation) dengan PT. ANNUR MAKNAH
WISATA untuk menyelenggarakan paket umroh & haji plus di Jawa Timur, Dengan
izin umroh dari Kementerian Agama RI No. D/416-Tahun 2007 dan izin haji dari
Kementerian Agama RI No. D/517- Tahun 2008.
Di Surabaya saat ini, tidak sedikit pesaing –
pesaing yang muncul di bidang yang sama dan memiliki dengan kekhasan jenis layanan, bahkan ditunjang pula dengan
kelengkapan fasilitas pemberian layanan jasa lainnya. Hal ini terjadi karena
setiap perusahaan terus berusaha untuk mendapatkan dukungan publiknya yang
menjadi target perusahaan, sehingga penerapan strategi tertentu harus dilakukan
untuk mempertahankan kondisi perusahaan.
Dalam mempertahankan
konsumennya, ASRA10 Tours & travel berusaha menjalin interaksi serta
komunikasi yang baik dengan public. Dengan adanya hubungan ini, maka peran
Public Relation menjadi vital bagi perusahaan.Keberadaan
Public Relations dinilai penting bagi perusahaan karena berperan sebagai
jembatan komunikasi antara perusahaan dengan publik, baik publik internal maupun
publik eksternal sehingga bisa menciptakan hubungan yang harmonis.
Dalam menangkap dan mempertahankan konsumen
serta mutu pelayanan, sangat diperlukan adanya manajemen dan organisasi yang solid
didalamnya. Manajemen dan organisasi dapat merupakan satu kesatuan yang utuh,
dimana yang satu tidak dapat dipisahkan dari lainnya[1]
Maka dari itu Public Relations memiliki arti yang penting dalam sebuah
perusahaan yaitu sebagai sumber informasi yang mampu menjembatani antara
kepentingan perusahaan dengan kepentingan publik, baik publik internal maupu
eksternal.
Seperti halnya perusahaan lain, ASRA10 Tours
& Travel juga berusaha untuk menjalin hubungan yang baik dengan atasan dan
bawahan serta seluruh karyawan yang ada, maka dibutuhkan pembinaan hubungan
yang harmonis dan dinamis pula agar visi dan misi perusahaan dapat tercapai.
Komponen sumber daya manusia yang handal dan berkualitas serta memiliki
dedikasi yang tinggi terhadap sebuah perusahaan merupakan hal yang diharapkan
dan dicari perusahaan dalam mewujudkan tujuan dan harapan perusahaan sesuai
dengan visi misi perusahaan. Namun dalam
penelitian kali ini, peneliti memofkuskan batasan masalah pada kegiatan internal
public relations, yakni Employee
Relations
Hubungan
kepegawaian (Employee Relations) di
pengaruhi oleh hubungan komunikasi internal antar karyawan dengan karyawan
lainnya, atau hubungan anatara karyawan dan manajemen perusahaan yang efektif.[2]
Effendi, Onong.
Uchayana.1992. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Penerbit PT Remaja
Rosdakarya. Bandung.
pihak manajemen
wajib menciptakan komunikasi internal yang baik karena langsung menyangkut
kepentingan-kepentingan yang mendasar dari pihak manajemen sendiri. Manajemen
harus menyadari bahwa karyawan merupakan ujung tombak dan sekaligus
representasi dari kebijakan manajemen/organisasi.Baik buruknya kebijakan dan
atau manajemen dapat dilihat dari kinerja karyawan. Komunikasi internal yang
baik akan meningkatkan produktivitas. Hal itu tercipta bukan hanya karena
seluruh karyawan bekerja lebih keras, akan tetapi yang lebih penting dari itu,
karena mereka bekerja lebih sungguh-sungguh, lebih ikhlas, lebih bersemangat,
lebih terampil dan lebih efisien.
Melalui
kegiatan employee relations yang merupakan program internal relations
dan kekuatan mengelola sumber daya manusia yang baik dan handal, kegiatan employee
relations otomatis akan sangat berpengaruh dan menimbulkan hasil yang
positif, yaitu karyawan akan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pihak
pimpinan perusahaan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan
seperti bekerja dengan penuh semangat, memiliki loyalitas, berdisiplin tinggi,
serta mampu mencapai standar kerja yang efisien dan efektif dan akhirnya
berpengaruh terhadap bentuk-bentuk produk atau pemberian jasa yang ditawarkan
kepada pelanggan (customer), sehingga tercapai prestasi kerja yang
semaksimal mungkin.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat ditarik sebuah fokus penelitian sebagai berikut:
“Bagaimana proses kegiatan employee
relations yang diterapkan
di PT. ASHA RAMAS ANUGERAH dalam membinakinerja karyawan
di perusahaan tersebut”?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini antara lain :
Untuk mengetahui dan memahami pelaksanaan
kegiatan employee relations di PT. ASHA RAMAS ANUGERAH dalam membina
kinerja karyawan.
D.
Manfaat Penelitian
Adapun
manfaat dari penelitian ini, adalah :
1.
Secara Teoritis
a.
Penelitian ini dapat menambah dan memperkuat teori sebelumnya yang berkaitan
dengan ilmu komunikasi terutama pada bidang public relations tentang
pelaksanaan kegiatan employee relations.
b.
Menjadi gambaran bagi mahasiswa dan praktisi public relations bahwa
dalam dunia public relations banyak hal yang harus dipelajari agar bisa
menjadi PR yang handal.
2.
Secara Praktis
Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi pihak PT. ASHA RAMAS ANUGERAH khususnya internal perusahaan, bahwa kegiatan employee
relations sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas serta produktivitas
kerja karyawan dan dapat menjadi tambahan informasi dalam menjalankan program.
E. Kajian Terdahulu
Nama Peneliti
|
Roni
Ilhamsyah
|
Alimuddin
|
Jenis Karya
|
Iklim
Komunikasi Organisasi dan Kinerja Karyawan pada PT. Menara Suci Sejahtera –
Sidoarjo
|
Hubungan
kegiatan Regular Meeting dan kepuasan komunikasi karyawan
|
Tahun
Penelitian
|
2008
|
2011
|
Metode
Penelitian
|
Kualitatif
Deskriptif
|
Kuantitatif
Korelasional
|
Hasil
Penelitian
|
Tanpa adanya
iklim organisasi yang baik dalam suatu organisasi maka akan mengakibatkan
suatu organisasi mengalami kehancuran.
Iklim
komunikasi organisasi dalam persepsi karyawan sebuah perusahaan mencakup tiga
aspek, yaitu : aspek mengenai sumber – sumber komunikasi yang berupa
informasi, aspek mengenai organisasi yang menciptakan kepuasan komunikasi,
dan aspek mengenai organisasi dalam membentuk iklim komunikasi di lakukan
dengan melibatkan karyawan. Sedangkan kinerja karyawan merupakan unit kerja
yang berorientasi pelayanan pada perusahaan jasa mendasarkan kinerjanya pada
pada garis kebijaksanaan sebagai awal dalam menjalankan faktor – faktor
kinerja karyawan.
|
Dengan
menggunakan metode penelitian pendekatan kuantitatif, dan teknik pengumpulan
data menggunakan angket. Penelitian ini membuktikan bahwa ada korelasi
kegiatan regular meeting dengan kepuasan komunikasi karyawan.
Berdasarkan
harga koefisien korelasi sebesar 0, 604 dimana harga korelasinya bersifat
positif, artinya semakin sering mengadakan regular meeting maka semakin
tinggi tingkat kepuasaan komunikasi karyawan
|
Tujuan
Penelitian
|
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam iklim komunikasi organisasi
dan kinerja karyawan pada PT. Menara Suci Sejahtera
|
Penelitian
ini bertujuan ingin mengetahui hubungan kegiatan regular meeting dan
kepuasaan komunikasi karyawan PT. Infomedia Nusantara Tbk Yellow pages Opertion
Surabaya periode februari sampai april 2011 dan ingin mengetahui sejauh
manakah hubungan kegiatan regular meeting dan kepuasaan komunikasi karyawan
PT. Infomedia Nusantara Tbk Yellow pages Opertion Surabaya periode februari
sampai april 2011
|
Perbedaan
|
Terletak pada
pembahasan, subyek, objek, dan lokasi penelitian
|
Terletak pada
metode penelitian, subyek, objek, dan lokasi penelitian
|
Persamaan
|
Terletak pada
metode penelitian yang digunakan
|
Terletak pada
metode pembahasan yang digunakan
|
F. Definisi Konsep
Untuk memperoleh pemahaman mengenai
penelitian yang dilakukan ini, maka penulis perlu menjelaskan definisi konsep
sesuai dengan judul, untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini.
1. Employee Relations
Employee
relations (hubungan dengan kepegawaian) atau disebut Publik
Internal atau juga hubungan masyarakat internal adalah sekelompok
orang-orang yang sedang bekerja di suatu perusahaan yang jelas baik secara
fungsional, organisasi maupun teknis dan jenis pekerjaan (tugas) yang dihadapinya.[3]
Efektifitas
hubungan internal tersebut akan memerlukan suatu kombinasi antara lain:
a. Sistem
manajemen yang sifatnya terbuka (Open Management).
b. Kesadaran
pihak manajemen terhadap nilai dan pentingnya memelihara komunikasi timbal
balik dengan para karyawannya.
c. Kemampuan manajer humas yang memiliki
keterampilan manajerial serta berpengalaman atau mendapatkan dukungan kualitas
sumber manusianya, pengetahuan, media dan teknis komunikasi yang dipergunakan.[4]
Manajemen
humas dalam mengelola employee relations merupakan salah satu sarana
manajemen yang bersifat teknis dan praktis, yaitu berupaya melakukan hubungan
komunikasi yang efektif melalui suri tauladan yang dimulai dari atasan dan
termasuk adanya komitmen bersama untuk melaksanakan budaya perusahaan baik di
tingkat manajemen korporat maupun tingkat pelaksanaan.
Selanjutnya, kegiatan employee relations dalam
suatu perusahaan atau organisasi dapat dilaksanakan dalam bentuk:
-
Program Pendidikan dan Pelatihan : Program
pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh perusahaan yakni dalam upaya
meningkatkan kinerja dan keterampilan (skill) karyawan dan kualitas maupun
kualitas maupun kuantitas pemberian jasa pelayanan dan sebagainya.
-
Program Motivasi Kerja Berprestasi : Program
ini diharapkan dapat mempertemukan antara motivasi dan prestasi serta disiplin
karyawan dengan harapan-harapan itu keinginan dari pihak perusahaan dalam
mencapai produktivitas yang tinggi.
-
Program
Penghargaan : Dimaksudkan adalah upaya perusahaan untuk memberikan suatu penghargaan
kepada para karyawan, baik yang berprestasi kerja maupun cukup lama masa
pengabdiannya. Dalam hal ini, penghargaan akan menimbulkan loyalitas terhadap
perusahaan.
-
Program
Acara Khusus : Merupakan program khusus yang sengaja dirancang di luar bidang
pekerjaan sehari-hari,misalnya dengan berpiknik bersama yang dihadiri oleh
pimpinan dan semua karyawannya dengan maksud untuk menumbuhkan rasa keakraban
diantara sesama karyawan dan pimpinan.
-
Program
Media Komunikasi Internal : Membentuk program media komunikasi internal melalui
bulletin,news release, dan majalah perusahaan yang berisikan pesan,informasi
dan berita yang berkaitan dengan kegiatan antar karyawan atau perusahaan dengan
pimpinan.
Melalui
kegiatan employee relations diharapkan akan menimbulkan hasil yang
positif, yaitu karyawan akan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pihak
pimpinan perusahaan, sehingga dapat menciptakan rasa memiliki, motivasi,
kreativitas yang tinggi dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin.
Disamping itu akan mengurangi timbulnyadampak negatife terhadap manajemen suatu
perusahaan seperti akan timbulnya rasa kejenuhan, kebosanan, bagi para
pekerjanya yang nantinya akan berakibat pada rendahnya loyalitas dan produktivitas
karyawan kepada perusahaan.
2. Kinerja Karyawan
Kinerja
dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.Para atasan atau manajer sering tidak
memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba
salah.Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah
merosot sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang serius.Kesan –
kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda – tanda
peringatan adanya kinerja yang merosot.[5]
Kinerja
seorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan
mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda - beda dalam mengerjakan tugasnya.
Pihak manajemen dapat mengukur karyawan atas unjuk kerjanya berdasarkan kinerja
dari masing - masing karyawan.
Kinerja
adalah sebuah aksi, bukan kejadian.Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak
komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga.Pada
dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat individual, karena setiap
karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan
tugasnya.Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan
kesempatan yang diperoleh.Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan hasil kerja
karyawan dalam bekerja untuk periode waktu tertentu dan penekanannya pada hasil
kerja yang diselesaikan karyawan dalam periode waktu tertentu.
Berdasarkan
keterangan di atas dapat pula diartikan bahwa kinerja adalah sebagai seluruh
hasil yang diproduksi pada fungsi pekerjaan atau aktivitas khusus selama
periode khusus. Kinerja keseluruhan pada pekerjaan adalah sama dengan jumlah
atau rata - rata kinerja pada fungsi pekerjaan yang penting. Fungsi yang
berkaitan dengan pekerjaan tersebut akan dilakukan dan tidak dilakukan dengan
karakteristik kinerja individu.
Kinerja
yang tinggi dapat tercapai oleh karena kepercayaan (trust) timbal balik yang
tinggi di antara anggota - anggotanya artinya para anggota mempercayai
integritas, karakteristik, dan kemampuan setiap anggota lain. Untuk mencapai
kinerja yang tinggi memerlukan waktu lama untuk membangunnya, memerlukan
kepercayaan, dan menuntut perhatian yang seksama dari pihak manajemen.[6]
G. Kerangka Pikir Penelitian
Kinerja
Karyawan
|
|
Komunikasi
Organisasi
|
|
Hubungan
Karyawan
|
|
Teori
Hubungan Manusia
|
|
Proses
Komunikasi karyawan
|
H. Metode Penelitian
Untuk memperkaya
data dan lebih memahami informasi dalam menyusun skripsi ini maka penulis
menggunakan beberapa metode, antara lain :
1. Pendekatan dan
Jenis Penelitian
Dalam penelitian tentang employee
relations dalam membina kinerja karyawan, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan
data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. makna adalah data yang
sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang
tampak, oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada
generalisasi, tetapi lebih kepada penekanan makna[7]
Sedangkan jenis penelitian yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Pendekatan
deskriptif digunakan dalam penelitian ini karena di dalam penelitian manajemen komunikasi bisnis berbentuk argumentasi
data-data dan dokumentasi sehingga harus menggunakan penelitian kualitatif
deskriptif . Pengamatan yang dilakukan peneliti kebanyakan datanya berupa
kata-kata bukan angka-angka jadi harus terlibat langsung di dalamnya.
2. Subjek, Objek,
dan Lokasi Penelitian.
a. Subjek penelitian adalah aspek
keilmuan komunikasi yang menjadi kajian penelitian. Subjek penelitian ini mengenai kegiatan Employee relations dalam membina kinerja
karyawan dan menggunakan subjek penelitian dalam kajian komunikasi organisasi.
b. Objek penelitian yang diambil dari beberapa informan, yakni : pimpinan
dan karyawan PT. ASHA RAMAS
ANUGERAH
c. Lokasi
penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Penelitian
dilakukan di Komplek Pertokoan Istana Permata, tepatnya di Jalan Ngagel Jaya Indah Kav A2-18 Surabaya
3.
Dalam penelitian ini penulis tidak menggunakan populasi dan sampel
yang dijadikan sumber data.Sumber data yang digunakan untuk melakukan
penelitian adalah :
a.
Data Primer
Data
primer merupakan data yang secara langsung diperoleh dari subjek penelitian
(informan) dan masih harus diteliti serta memerlukan pengolahan lebih lanjut
lagi.Data primer merupakan bagian integral dari proses penelitian bisnis dan yang sering kali diperlukan untuk
tujuan pengambilan keputusan.[8]
Data-data tersebut seperti hasil wawancara dengan para karyawan ASRA 10 Tours
& Travel.
b.
Data Sekunder
Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan dan data tersebut sudah
diolah seperti gambaran umum perusahaan, struktur organisasi. Data
ini juga bisa diperoleh dengan mempelajari berbagai pustaka dan literature
lainnya yang memiliki relevansi dengan sasaran penelitian seperti buku-buku
teks mengenai employee
relations dan kinerja karyawan.
4. Tahap
– tahap penelitian
Tahap ini terdiri atas tahap pra
lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap penulisan laporan.
a. Tahap Pra Lapangan
Tahap pra lapangan adalah tahap yang
mempersoalkan segala macam persiapan yang dilakukan sebelum peneliti terjun
langsung ke dalam kegiatan itu sendiri. Dalam tahap pra lapangan terdiri atas :
1) Menyusun rancangan penelitian
2) Memilih lapangan penelitian
3) Mengurus surat perizinan
4) Menjajaki dan menilai lapangan
5) Memilih dan memanfaatkan informan
6) Menyiapkan perlengkapan penelitian
b. Tahap pekerjaan lapangan
1) Tahap Pengumpulan Data
Dalam tahap ini peran peneliti sangat penting karena
pada penelitian ini peran aktif dan juga kemampuan peneliti dalam pengumpulan
data sangat diperlukan, tahap ini dilkaukan dengan cara interview, atau
wawancara mendalam dan dokumentasi.
2) Tahap Analisis Data
Dalam tahap ini merupakan proses yang dilakukan dari
analisis data yang telah didapatkan kemudian mengorganisasikan ke dalam suatu
pola, kategori dan satuan uraian dasar dan mencari perbandingan dan hubungan
antara data atau informasi yang berkaitan dengan permasalahan penelitian,
kemudian dihubungkan dengan teori yang sudah ada.
3) Tahap Pengabsahan Data
Agar data yang disajikan benar-benar akurat dan
dapat dipercaya, maka dalam tahapan ini peneliti akan mengecek dan melihat
kembali data yang ada kemudian disajikan dengan lengkap sebagai hasil peneliti.
4) Tahap Penulisan Laporan
Penulisan laporan merupakan hasil akhir dari suatu
penelitian, sehingga dalam tahap ini peneliti mempunyai pengaruh terdapat hasil
penulisan laporan. Penulisan laporan yang sesuai dengan prosedur penulisan yang
baik akan menghasilkan kualitas yang baik pula terhadap hasil penelitian.[9]
5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data ini, peneliti menggunakan tiga cara sebagai
upaya memperoleh data yang akurat,
yaitu :
a.
Wawancara
Peneliti melakukan serangkaian tanya jawab dengan
pihak perusahaan khususnya para karyawan.
b.
Studi literature
Peneliti
mengumpulkan data-data dengan membaca dan mempelajari teori-teori dan
literature-literatur yang berkaitan dengan objek penelitian. Seperti buku teks,
hasil-hasil penelitian terdahulu, dan materi lainnya dalam bentuk tulisan yang
mempunyai kaitan dengan fokus penelitian.
c.
Observasi
Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
terhadap realita yang terjadi di perusahaan.Peneliti melakukan pengamatan
langsung pada objek penelitian untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai
fakta dan kondisi di lapangan, selanjutnya membuat catatan – catatan hasil
pengamatan tersebut.
6. Teknik Analisis Data
Peneltian ini bersifat deskriptif, peneliti berusaha memberikan
gambaran, memaparkan serta menginterpretasikan objek yang diteliti dengan
kata-kata secara sistematis dan faktual.Pada tahap pertama, temuan data dari
hasil wawancara, observasi dan studi pustaka di kelompokkan.setelah itu
peneliti menyusun catatan (memo) mengenai segala aspek yang berkaitan dengan
proses penelitian termasuk tema dan pola data.
Selanjutnya peneliti menyusun rancangan konsep-konsep dari data
yang telah dikumpulkan.Tahapan berikutnya adalah penyajian data. Pada tahap
ini, peneliti mengorganisasikan data dengan menghubungkan data yang satu dengan
yang lain sehingga seluruh data yang dianalisis merupakan satu kesatuan. Data
yang telah tersaji merupakan kelompok-kelompok data yang dikaitkan dengan
kerangka teori yang digunakan.
Fase terakhir adalah penarikan dan pengujian kesimpulan.Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan prinsip induktif dengan mempertimbangkan
pola data yang ada.Peneliti melakukan interpretasi terhadap data yang telah
direduksi dan disajikan dengan mengeksplorasi teori yang relevan untuk
selanjutnya menarik kesimpulan atas temuan penelitian. Kesimpulan dapat
dikonfirmasi dan dipertajam untuk sampai pada kesimpulan final atas fenomena
yang diteliti.
7. Teknik Pemeriksaan
Keabsahan Data
Ada beberapa teknik pengabsahan data yang di
maksimalkan data yang dirumuskan oleh Lexy. J. Moleong dalam bukunya Metode
penelitian Komunikasi namun dalam penelitian ini, peneliti tidak mengambil
secara keseluruhan teknik keabsahan data yang dikemukakan tersebut, akan tetapi
sengaja memilih teknik keabsahan data yang sesuai dengan konteks penelitian
yang dilakukan peneliti dalam rangka menyempurnakan hasil penelitian.
Berikut ini adalah teknik keabsahan data yang digunakan, yaitu :
a. Perpanjangan keikutsertaan
Hal ini dilakukan untuk memperkuat
pengumpulam data. Dengan kata lain supaya data yang terkumpul benar – benar
valid dan dapat di pertanggungjawabkan, keikutsertaan tersebut tidak hanya
dilakukan dalam aktu singkat, melainkan memerlukan keikutsertaan peneliti pada
latar penelitian.
b. Ketekunan pengamatan
Ketekunan pengamatan dilakukan dengan
menemukan ciri – ciri dan unsur – unsur dalam situasi yang relevan dengan
persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal
tersebut secara rinci.Hal ini berarti bahwa peneliti hendaklahmengadakan
pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor –
faktor yang menonjol.
I. Sistematika Penelitian
Skripsi ini dibahas dalam
lima bab, yaitu sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan pendahuluan yang
menjelaskan, Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan
dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Definisi Konsep, Kerangka Pikir
Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.
BAB II :
KAJIAN TEORETIS
Dalam bab
ini dibahas tentang Kajian Teoritis dan Kajian Pustaka yang berkaitan dengan
Pola komunikasi organisasi terkait pada pimpinan dan karyawan PT.
ASHA RAMAS ANUGERAH.
BAB III :
PENYAJIAN DATA
Pada bab
ini berisikan tentang deskripsi subjek dan lokasi penelitin yaitu tentang
gambaran proses komunikasi yang terjadi antar pimpinan dan karyawan PT.
ASHA RAMAS ANUGERAH sebagai perusahaan jasa dan
menyajikan deskripsi data penelitian yang telah didapatkan di lapangan.
BAB IV :
ANALISIS DATA
Pada bab
ini berisikan tentang temuan penelitian yang dilakukan di PT.
ASHA RAMAS ANUGERAH serta konfirmasi temuan dengan teori sehingga data yang
diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.
BAB V : PENUTUP
Merupakan
bab terakhir dalam penulisan skripsi yakni penutup yang terdiri dari kesimpulan
dan saran – saran.
Lampiran 1 :
Jadwal Penelitian
No.
|
Kegiatan
|
Waktu Pelaksanaan
|
|||||||||||||||||||
Maret
|
April
|
Mei
|
Juni
|
Juli
|
|||||||||||||||||
1
|
Pengajuan Judul Skripsi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Studi Pendahuluan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Penyusunan Proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Bimbingan Proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Ujian Proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Revisi Proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Bimbingan Revisi Proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Pengumpulan Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Pengolahan dan Analisis Data
|
||||||||||||||||||||
9
|
Bimbingan Skripsi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Penyusunan Skripsi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
Ujian Skripsi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Lampiran 2 :
Pedoman Wawancara
Dalam melakukan penelitian mengenai kegiatan Employee
Relations dalam Membina Kinerja Karyawan yang di lakukan di PT. ASHA RAMAS
ANUGERAH SURABAYA, peneliti berpedoman pada pedoman wawancara yang telah
disusun. Hal pertama yang di lakukan oleh peneliti yaitu melakukan wawancara
kepada informan pertama yakni Pimpinan Perusahaan yang berkaitan dengan sejarah
perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, job
description tiap divisi, pola komunikasi yang diterapkan, feedback kinerja
karyawan yang di dapat atas pola komunikasi yang diterapkan, pelaksanaan
kegiatan employee relations dan kinerja karyawan.
Untuk
informan selanjutnya, yakni karyawan perusahaan. Adapun pelaksanaan wawancara
berkaitan dengan, hubungan interpersonal antara karyawan, hubungan antara
karyawan dan pimpinan, feedback pelaksanaan kegiatan employee relations bagi
karyawan, pembagian divisi bagi karyawan, faktor – faktor kinerja karyawan.
Lampiran
3
Daftar Pustaka
Effendy, Onong.Uchyana, 1992. Ilmu Komunikasi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Ruslan, Rosady, 2008. Manajemen Public Relations & Media
Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta : PT. Rajawali Pers.
--------,
2002. Manajemen Humas& Media
Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta : PT. Grafindo Persada.
Sugiyono, 2005. Memahami Penelitian Kualitatif . Bandung :
Alfabeta.
Purhantara,
wahyu, 2010. Metode Penelitian
Kualitatif Untuk Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Koentjoroningrat, 2000. Metode-metode Penelitian. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
[2]Ruslan,
Rosady, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi (Jakarta : PT. Rajawali Pers, Cet 9, 2008), hlm 271
[3]Ruslan,
Rosady, Manajemen Humas& Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2002), hlm 279
[4]Ruslan,
Rosady, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi (Jakarta : Rajawali Pers, Cet 9, 2008), hlm 271-272
[5]http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerjadi
akses pada 21 Maret 2013
[6]http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/kinerja-karyawan-definisi-faktor-yang.html
di akses pada 21 Maret 2013
[7]
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatuf( Bandung : Alfabeta, 2005), hlm. 3.
[8]
Purhantara wahyu, Metode Penelitian
Kualitatif Untuk Bisnis, cet pertama (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm 79
[9]Koentjoroningrat, Metode-metode Penelitian (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, Cet 2,
2000), hlm 42
Comments