Aliran Kapitalisme
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan
studi filsafat adalah mengantarkan seseorang ke dalam dunia filsafat, sehingga
minimal dia dapat mengetahui tentang filsafat, maksud dan tujuannya. Adapun
orang yang berfilsafat dengan yang tidak berfilsafat terletak pada sikap seseorang
terhadap hidupnya. Karena filsafat akan mengajarkan kepada kita tentang
kesadaran, kemauan, dan kemampuan manusia sesuai dengan kedudukannya sebagai
makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk Tuhan yang diaplikasikan dalam
hidup.
Dalam filsafat terdapat para filosof
dengan aliran-aliran yang dibawanya, yaitu salah satunya adalah aliran
kapitalisme. Kapitalisme adalah sebuah sistem ekonomi yang filsafat sosial dan
politiknya didasarkan kepada azas pengembangan hak milik pribadi dan
pemeliharaannya serta perluasan faham kebebasan. Sistem ini telah banyak
melahirkan malapetaka terhadap dunia. Tetapi ia terus melakukan
tekanan-tekanannya dan campur tangan politis, sosial, dan kultural terhadap
bansa-bangsa di dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Berdiri dan Tokoh-tokohnya
Eropa pernah diperintah
kerajaan Romawi yang telah mewariskan system feodalistik. Dalam waktu rentang
abad ke-14 sampai abad ke-16 muncul apa yang disebut kelas bourgeois (borjuis)
mengiring tahap feodal, dimana keduanya saling mengisi. Kemudian sejak awal
abad ke-16, ecara bertahap fase borjuis disusul dengan fase kapitalisme. Maka
yang pertama kali muncul ialah seruan kebebasan (Liberation) menyusul
seruan-seruan nasionalisme sekuler dan penciutan dominasi spiritual paus. Di perancis
kemudian muncul aliran bebas (natularisme) pada abad pertengahan ke-18 yang
melahirkan kaum naturalis. Disamping itu terdapat tokoh-tokoh aliran
kapitalisme, yaitu :
1.
David
Ricardo (1772-1832)
Yang
membahas hukum tentang pembagian hasil percapita dalam ekonomi kapitalisme. Teorinya
yang terkanal adalah Hukum Pengurangan Penghasilan. Kata orang ini berorientasi
falsafi yang bercampur dengan dorongan moral. Hal ini didasarkan kepada
ucapannya, “ Segala perbuatan dipandang menghilangkan moral jika bukan keluar
dari perasaan cinta kepada orang lain”.
2.
Lord
Keynes (1883-1946)
Teorinya
berkisar tentang pengannguran dan lapangan kerja. Teori ini telah melampaui
teori-teori yang lain. Kaarena itu dialah yang berjasa dalam menciptakan
lapangan kerja secara utuh bagi kekuatan aktif di masyarakat kapitalis.
Teori-teori itu disebut dalam bukunya yang berjudul Teori Umum Tentang Lapangan
Kerja, Bursa dan Mata Uang. Buku ini beredar pada tahun 1930.
B.
Prinsip-prinsip Kapitalisme
1.
Mencari
keuntungan dengan berbagai cara dan sarana, kecuali yang terang-terangan
dilarang Negara karena merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya.
2.
Mendewakan
hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-lebarnya agar setiap orang
mengerahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk menigkatkan kekayaan dan
memeliharanya serta tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah
peraturan-peraturan yang cocok untuk menigkatkan dan melancarkan usaha dan
tidak ada campur tangan Negara dalam kehidupan ekonomi kecuali dalam batas-batas
yang sangat diperlukan oleh peraturan umum dalam rangka mengokohkan keamanan.
3.
Perfect
Competition (Persaingan dalam kompetisi pasar)
4.
Price
System (Sistem harga bebas) sesuai dengan tuntutan permintaan dan kebutuhan,
dan bersandar pada peraturan harga yang diturunkan dalam rangka mengendalikan
komoditas dan penjualannya.
C.
Bentuk Kapitalisme
1.
Kapitalisme
perdagangan yang muncul pada abad ke-16 setelah dihapusnya sistem feodal. Dalam
sistem ini seorang pengusaha mengangkat hasil produksinya dari satu tempat ke
tempat lain sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan demikian ia berfungsi sebagai
perantara antara produsen dan konsumen.
2.
Kapitalisme
industri, lahir karena ditopang oleh kemajuan industri dengan penemuan mesin
uap oleh James Watt tahun 1765 dan mesin tenun tahun 1733. Semua itu telah
membangkitkan revolusi industri di Inggris dan Eropa, menjelang abad ke-19.
Kapitalisme industri tegak di atas dasar pemisahan antara modal dan buruh,
yakni antara manusia dan mesin.
3.
Sistem
Kartel, yaitu kesepakatan perusahaan–perusahaan besar dalam membagi pasaran
internasional. Sistem ini memberi kesempatan untuk memonopoli pasar dan
pemerasan seluas-luasnya. Aliran ini tersebar di Jerman dan Jepang.
4.
Sistem
Trust, yaitu sebuah sistem yang membentuk satu perusahaan dari berbagai
perusahaan yang bersaing, agar perusahaan tersebut lebih mampu berproduksi dan
lebih kuat untuk mengontrol dan menguasai pasar.
D.
Pemikiran dan Keyakinan-keyakinan Lainnya
Aliran
natularisme yang merupakan dasar kapitalisme ini sebenarnya menyerukan hal-hal
sebagai berikut :
1.
Kehidupan
ekonomi yang tunduk kepada sistem natur yang bukan buatan manusia. Dengan sifat
seperti itu akan mampu mewujudkan pengembangan hidup dan kemajuan secara
simultan.
2.
Tidak
ada campur tangan Negara dalam kehidupan ekonomi dan membatasi tugasnya hanya
untuk melindungi pribadi-pribadi dan kekayaan serta menjaga keamanan dan
membela Negara.
3.
Kepercayaan
kapitalisme terhadap kebebasan yang tiada batas telah membawa kekacauan
keyakinan dan perilaku.
4.
Rendahnya
upah dan tuntutan yang tinggi mendorong setiap anggota keluarga bekerja.
Akibatnya tali kekeluargaan putus dan sendi-sendi sosial di kalangan mereka
runtuh.
E.
Segi Negatif Kapitalisme
1.
Sistem
buatan manusia. Sekelompok kecil pribadi mendominasi pasar untuk mencapai
kepentingan sendiri tanpa menghargai kebutuhan masyarakat dan menghormati
kepentingan umum.
2.
Egoistik.
Dalam sistem kapitalisme, individu dan sekelompok kecil pribadi mendominasi
pasar untuk mencapai kepentingan sendiri tanpa menghargai kebutuham masyarakat
dan kepentingan umum.
3.
Monopolostik.
Dalam sistem kapitalisme, seorang kapitalis memonopoli komoditas dan
menimbunnya. Apabila barang tersebut habis di pasar, ia mengeluarkannya untuk
dijual dengan harga mahal yang berlipat ganda, mencekik konsumen dan
orang-orang lemah.
4.
Persaingan.
Sistem dasar kapitalisme membuat kehidupan menjadi arena perlombaan harga.
Semua orang berlomba mencari kemenangan, sehingga kehidupan dalam sistem
kapitalisme berubah menjadi riba, di mana yang kuat menerkam yang lemah. Hal
ini sering menimbulkan kebangkrutan pabrik atau perusahaan tertentu.
5.
Pengangguran.
Suatu fenomena umum dalam masyarakat kapitalis ialah munculnya pengangguran
yang mendorong pemilik perusahaan untuk menambah tenaga yang akan
memberatkannya.
6.
Boros.
Orang-orang kapitalisme memproduksi barang-barang mewah disertai iklan
besar-besaran, tanpa peduli kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat. Sebab yang
mereka cari keuntungan belaka.
7.
Tidak
berperikemanusiaan. Orang kapitalis sering mengusir begitu saja seorang buruh
karena alas an tenaga kerjanya kurang produktif. Tetapi kekejaman ini mulai
diperingan akhir-akhir ini dengan adanya perbaikan dalam tubuh kapitalisme.
F.
Perbaikan-perbaikan Kapitalisme
Inggris sampai tahun 1875, merupakan Negara kapitalis terbesar dan
termaju. Tetapi pada perempat akhir abad ke-19 muncul Amerika dan Jerman.
Menyusul Jepang setelah perang dunia ke-2. Pada tahun 1932 di Inggris, Negara
mulai langsung melakukan campur tangan secara besar-besaran. Di Amerika, campur
tangan mulai ditingkatkan sejak tahun 1933. Di Jerman, campur tangan Negara
dimulai sejak Hitler. Tujuanya tidak lain hanyalah memelihara kesinambungan
kapitalisme.
Campur tangan Negara ini terutama dalam bidang perhubungan,
pengajaran, dan perlindungan terhadap hak-hak warga Negara dan masa peraturan
yang bersifat sosial seperti asuransi sosial dan orang-orang jompo,
pengangguran, orang lemah, pemeliharaan kesehatan, perbaikan pelayanan dan
peningkatan taraf hidup.
Kapitalisme mulai berorientasi kepada perbaiakan sektoral
disebabkan munculnya kaum buruh sebagai kekuatan produktif di Negara-negara
demokrasi, tekanan dari komite hak-hak asasi manusia dan untuk memendung
ekspansi komunisme yang berpura-pura menolong kaum buruh dan mengklaim sebagai
pembelanya.
G.
Akar Pemikiran dan Keyakinannya
Akar kapitalisme, dalam beberapa hal bersumber dari filsafat Romawi
Kuno. Hal itu muncul pada ambisinya untuk memiliki kekuatan dan meluaskan
pengaruh serta kekuasaan. Kapitalisme berkembang secara bertahap dari
feodalisme, bourgeoisme, sampai kepada kapitalisme. Selama proses itu berlangsung telah berkembang
berbagai pemikiran dan ideologi yang melanda dalam arus yang mengarah kepada
pengukuhan hak milik pribadi dan seruan kebebasan.
Pada dasarnya tegak di atas pemikiran aliran bebas dan aliran
klasik. Kapitalisme pada dasarnya memerangi agama. Pada mulanya bersifat
pembangkangan terhadap kekuasaan gereja. Akhirnya membangkan setiap peraturan
yang mengandung moral. Kapitalisme tidak mementingkan peraturan bermoral,
kecuali menimbulkan manfaat pada dirinya, khususnya dari segi ekonomi.
Pemikiran dan pandangan yang muncul akibat revolusi industri di
Eropa, berperan menonjol dalam membatasi gejala-gejala kapitalisme. Kapitalisme
menyeru dan membela liberalism. Tetapi kebebasan politik telah berubah menjadi
kebebasan moral dan sosial selanjutnya menjadi permisifisme.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Inggris sampai tahun 1875, merupakan
Negara kapitalis terbesar dan termaju. Tetapi pada perempat akhir abad ke-19
muncul Amerika dan Jerman. Menyusul Jepang setelah perang dunia ke-2. Pada
tahun 1932 di Inggris, Negara mulai langsung melakukan campur tangan secara
besar-besaran. Di Amerika, campur tangan mulai ditingkatkan sejak tahun 1933.
Di Jerman, campur tangan Negara dimulai sejak Hitler. Tujuanya tidak lain
hanyalah memelihara kesinambungan kapitalisme.
Akar kapitalisme, dalam beberapa hal bersumber dari filsafat Romawi
Kuno. Hal itu muncul pada ambisinya untuk memiliki kekuatan dan meluaskan
pengaruh serta kekuasaan. Kapitalisme berkembang secara bertahap dari
feodalisme, bourgeoisme, sampai kepada kapitalisme. Selama proses itu berlangsung telah berkembang
berbagai pemikiran dan ideologi yang melanda dalam arus yang mengarah kepada
pengukuhan hak milik pribadi dan seruan kebebasan.
Comments