Resensi Buku : Kesehatan Mental
Judul Buku :
Kesehatan Mental
Judul Bab : Jenis jenis Gangguan mental, Kesehatan dalam Islam dan Insan Kamil, dan Petugas Terapi dan Teknik
Terapi.
Pengarang :
Yusria Ningsih, M.Kes
Penerbit : IAIN Sunan Ampel Perss
Tebal Halaman:
i-vi s/d 97
Tebal Bab : 49 s/d 95
Peresensi :
A’isyah Lya Areta
Dijelaskan
dalam buku kesehatan mental karangan Yusria Ningsih, M.Kes, dosen jurusan
Bimbingan KonselingIslam fakultas Dakwah IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA, dalam bab
tiga menjelaskan tentang Jenis-jenis
Gangguan Mental, dimana gangguan mental sendiri disebut juga kekalutan mental,
kekacauan mental, penyakit mental, atau gangguan mental. Dalam bab ini juga di
sebutkan bahwa gangguan mental adalah bentuk gangguan dan kekacauan fungsi
mental yang disebabkan oleh kegagalan atau mereaksinya mekanisme adaptasi dari
fungsi-fungsi kejiwaan terhadap stimulus ekstern dan ketegangan-ketegangan
sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur dari satu bagian, satu
organ, atau sistem kejiwaan. Pada bab ini ada sembilan sub pokok bahasan yang
terdiri atas pengertian gangguan mental, penyebab-penyebab gangguan mental,
tanda dan gejala permulaan gangguan mental, penyebab meningkatnya jumlah
individu yang mengalami gangguan mental, jenis-jenis gangguan mental, dan
depresi neoretik, serta contoh-contoh dari gangguan jiwa. Sementara pada Bab Empat menjelaskan
Kesehatan dalam Islam dan Insan Kamil, Insan Kamil dan Kesehatan Mental.
Kesehatan dalam Islam merupakan identitas diri bagi individu yang telah
mengamalkan ajaran agama, karena agama merupakan pedoman hidup bagi manusia,
agama juga merupakan satu petunjuk tentang berbagai aspek kehidupan manusia termasuk
pemgembangan mental yang sehat. Adapun fungsi agama terhadap pengembangan
mental manusia meliputi, pemeliharaan fitrah, pemeliharaan jiwa, pemeliharaan akal,
dan pemeliharaan keturunan, yang dimaksudkan adalah karena pada dasarnya
manusia membutuhkan agama sebagai tolak ukur perkembangan mental. Dijelaskan
pula mengenai Insan Kamil dan Kesehatan Mental, pada bagian ini pembahasannya
meliputi keimanan kepada Tuhan dan pengamalan ajaran-Nya dengan kesehatan
mental. Seperti halnya yang dijelaskanpada halaman 78 tentang sholat yang
aspek-aspek psikologi yang dapat membangun mental yang sehat, diantaranya,
aspek olah raga (gerak sholat), aspek relaksasi otot, aspek relaksasi kesadaran
indera, aspek meditasi, aspek auto sugesti, aspek penyaluran (katarsis) dan
pengakuan, dan sarana pembentukan kepribadian. Pada bab Lima menjelaskan
tentang Petugas Terapi dan Teknik Terapi, pada bab ini menjelaskan petugas
terapi, teknik terapi, stategi perencanaan, jangka waktu perencanaan, elemen
program, langkah-langkah perencanaan, dan evaluasi gannguan mental. Adapun
petugas terapi yang berwenang terhadap terapi keseimbangan taraf ringan dan
berat adalah; psychoanalisis, psikolog klinis, psikolog konseling, psikiater,
pekerja sosial psikiater dan perawat. Kemudian teknik terapi dapat dilakukan
dengan wawancara klinis, pengobatan psychomatis, hydrotherapy, terapi kerja,
terapi rekreasi dan psikoterapi. Langkah-langkah perencanaan di sini dapat
ditempuh dengan mengukur dan analisa situasi, perkiraan mengenai waktu yang akan
datang, merumuskan tujuan dan mengoperasionalkan program. Selanjutnya
dijelaskan pula mengenai evaluasi kesehatan mental yaitu dengan deskripsi,
konseptualisasi dan definisi, mengukur keperluan dan menggunakan pelayanan,
studi perbandingan, hasil penelian dan studi dampak.
Pada bab-bab yang telah disebutkan, dirasa sudah memenuhi kebutuhan
mahasisiwa untuk menunjang bidang akademis mahasiswa, terlebih mengenai
kesehatan mental, tetapi dalam penyusunannya masih ada sedikit kesalahan
penulisan yang susah untuk difahami pembaca.
Comments