Pengantar Dan Pengertian Bimbingan Dan Konseling Islam
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Sepanjang
manusia hidup di dunia ini, pastilah ia tak kan lepas dari suatu masalah, baik
itu masalah pribadi atau masalah dari orang lain. Namun kadang kala ada manusia
yang bisa menghadapi masalahnya sendiri dengan bijaksana tanpa campur tangan
orang lain. Akan tetapi tak sedikit pula dari mereka yang mengeluh untuk
dibantu dalam penyelesaian dari masalah yang dihadapi. Dalam kehidupan beragama banyak juga yang
ditemui masalah- masalah keagamaan, yang pada akhirnya masalah tersebut harus
ditangani dengan cara dan metode yang benar, sehingga bagaimana caranya
individu yang bermasalah itu dapat dengan mudah dan cepat dalam menyelesaikan
masalahnya sesuai prespektif Islam.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
apa
pengertian dari bimbingan dan konseling Islam?
2.
Apa
ciri-ciri bimbingan dan konseling Islam?
3.
Bagaimana
tujuan dalam bimbingan dan konseling Islam?
4.
Manfaat
apa saja yang ada pada bimbingan dan konseling islam?
5.
Pendekatan
apa saja yang digunakan dalam bimbingan dan konseling Islam?
C.
TUJUAN
MASALAH
1.
Mengetahui
pengertian bimbingan dan konseling Islam
2.
Dapat
menyebutkan ciri-ciri bimbingan dan konseling Islam
3.
Mengetahui
tujuan dalam bimbingan dan konseling Islam
4.
Mengetahui
manfaat bimbingan dan konseling islam
5.
Dapat
mengetahui pendekatan yang digunakan dalam konseling Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Singkat Tentang Bimbingan Konseling Islam
Melihat
perkembangan sejarah agama-agama besar di dunia, bimbingan konseling islam
sebenarnya telah dilakukan oleh para Nabi dan Rosul, Sahabat nabi, para ulama’,
pendeta, rahib, dan juga pendidik di lingkungan masyarakat dari zaman ke zaman.
Oleh karena itu, masalah bimbingan konseling di lingkungan masyarakat beragama
secara non formal telah dikenal sebagai suatu kegiatan bagi orang yang memegang
kedudukan pimpinan dalam bidang keagamaan, hanya saja di dalam kegiatannya
belum didasari teori-teori pengetahuan yang berhubungan dengan teknis serta
administrasi pelaksanaannya, serta belum dilembagakan secara normal.
Melihat
kompleksitas permasalahan yang terjadi di era globalisasi ini, dimana
persaingan begitu ketat, sehingga bimbingan harus dikembangkan secara baik,
karena dampak era global dapat berkaitan dengan personal, sosial maupun
lapangan pekerjaan, maka jenis bimbingan yang dikembangkan harus berkaitan
dengan bimbingan dan konseling dalam berbagai bidang.(Samsul Munir, 2010:36)
Sehingga muncullah bimbingan dn konseling islam sebagai wadah untuk memecahkan
segala problema yang berkaitan dengan nilai-nilai keislaman.
B.
Pengertian
Bimbingan dan Konseling Islam
·
Bimbingan
Bimbingan
adalah terjemah dari istilah bahasa inggris “Guidance”. Guidance adalah kata dalam bentuk masdar yang
berasal dari kata kerja ”to guide” artinya menunjukkan, membimbing, atau
menuntun orang ke jalan yang benar.
Jadi, guidance berarti pemberi petunjuk, pemberian
bimbingan atau tuntunan kepada orang lain yang membutuhkan.
·
Konseling
Counseling adalah kata dalam bentuk masdar dari ”to
counsel” yang artinya memberikan nasehat atau memberi anjuran kepada orang lain
secara face to face (berhadapan muka satu sama lain).
Jadi, counseling adalah pemberian nasehat atau
penasehatan kepada orang lain secara individu (perseorangan) yang dilakukan
dengan face to face.(Arifin, 1978:18)
·
Islam
Islam adalah ajaran islam yang menyimpan khazanah-khazanah
berharga yang dapat digunakan untuk menyelesaikan problem kehidupan manusia.(Saiful Akhyar Lubis,
2007:85)
·
Bimbingan konseling islam
Bimbingan
konseling islami adalah proses pemberian bantuan terarah, continu dan
sistematis kepada setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi fitrah
beragama yang dimilikinya secara optimal dengan nilai-nilai yang terkandung di
dalam Al-Qur’an dan hadits. Dengan bimbingan dibidang agama islam merupakan kegiatan
dari dakwah islamiah. Karena dakwah yang terarah adalah memberikan bimbingan
kepada umat islam untuk betul-betul mencapai dan melaksanakan keseimbangan
hidup fid dunya wal akhirah. (Rasyad Shaleh,
1977:128-129)
Anwar Sutoyo
mengemukakan pengertian bimbingan dan Konseling Islam berdasarkan hasil seminar
dan lokakarya nasional (semiloknas) Bimbingan dan konseling Islami sebagai
berikut:
Pengertian bimbingan dibedakan dengan pengertian konseling.
a. Bimbingan Islami di definisikan sebagai proses
bantuan yang diberikan secara ikhlas kepada individu atau sekelompok individu
untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt, dan menemukan serta
mengembangkan potensi-potensi mereka melalui usaha mereka sendiri, baik untuk
kebahagiaan pribadi maupun kemaslahatan sosial.
b. Konseling Islam didefinisikan sebagai proses
bantuan yang berbentuk kontak pribadi antara individu atau sekelompok individu
yang mendapat kesulitan dalam suatu masalah dengan seorang petugas professional
dalam hal pemecahan masalah, pengenalan diri, penyesuaian diri, dan pengarahan
diri, untuk mencapai realisasi diri secara optimal sesuai ajaran Islam.(Erhamwilda,
2009: 95)
Istilah
bimbingan konseling Islam (BKI) dalam bingkai ilmu dakwah adalah irsyadul Islam.
Derivasi dari istilah-istilah ini dapat juga digunakan istilah-istilah ta’lim,
tawjih, maw’izhah, nashihah dan istisyfa (terapi dalam konteks psikoterapi).
Irsyadul islam berarti proses pemberian bantuan terhadap diri sendiri (irsyad
nafsiyah), individu (irsyad fardhiyah) atau kelompok kecil (irsyad
fi’ah qalilah), agar dapat keluar dari berbagai kesulitanuntuk mewujudkan
kehidupan pribadi, individu dan kelompok yang salam, hasanah thayyibah, dan
memperoleh ridla Allah dan dunia akhirat. Pemberian bantuan tersebut dapat berupa ta’lim,
tawjih, nashihah, maw’izhah, dan istisyfa dalam bentuk
internalisasi dan tranmisi pesan-pesan Tuhan. (Isep Zainal Arifin, 2009:8)
Pada seminar Bimbingan dan Konseling Islami yang diselenggarakan oleh UII
di Yogyakarta pada tahun 1985 dirumuskan bahwa konseling islami adalah proses
pemberian bantuan terhadap individu agar menyadari kembali eksistensinya
sebagai makhluk Allah yang seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan
petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
M.D. Dahlan dalam buku konseling islami karya Saiful Akhyar Lubis mengemukakan
bahwa konseling islam adalah bimbingan kehidupan yang pada intinya tertuju
kepada do’a rabbana atina fi ad-duya hasanah wa fil al-akhirati hasanah wa
qina ‘azaba an-nar. Berisikan rintisan jalan ke arah penyadaran kepriadaan
manusia sebagai makhluk Allah, dengan menumbuhkan rasa tentram dalam hidup
karena selalu merasa dekat dengan Allah dan ada dalam lindunganNya.
Kyai Muhammad Hamdani menulis dalam bukunya “Psikoterapi & Konseling
Islam, Penerapan Metode Sufistik”. Konseling islam adalah aktivitas konselor
memberikan bimbingan, pelajaran, dan pedoman kepada individu yang minta
bimbingan (klien/konseli) dalam hal sebagaimana seharusnya ia dapat
mengembangkan potensi akal pikirannya, kejiwaannya, dan keimanannya, serta
dapat menanggulangi problematika kehidupannya dengan baik dan benar secara
mandiri yang berparadigma kepada al-Qur’an dan as-Sunnah Rasulullah Saw.(Saiful Akhyar Lubis,
2007:87-95)
C.
Ciri-ciri
Bimbingan dan Konseling Islam
Ciri khas
konseling islam yang sangat mendasar adalah, sebagai berikut:
1.
Berparadigma
kepada wahyu dan ketauladanan para Nabi, Rasul dan ahli warisnya.
2.
Hukum
konselor memberikan konseling kepada konseling klien, dan konseling klien yang
meminta bimbingan kepada konselor adalah wajib dan suatu keharusan bahkan
merupakan ibadah.
3.
Akibat
konselor menyimpang dari wahyu dapat berakibat fatal bagi dirinya sendiri
maupun klien dan Allah SWT menghukumi mereka sebagai orang yang mendustakan
agama (kafir), melanggar agama dengan sengaja, terang-terangan (zhalim), dan
mengabaikan agama (fasiq).
4.
Sistem
konseling islam dimulai dengan berpengaruh kepada kesadaran nurani dengan
membacakan ayat-ayat Allah setelah itu baru melakukan proses terapi dengan
membersihkan dan mensucikan sebab-sebab terjadinya penyimpangan-penyimpangan,
kemudian setelah tampak dalam cahaya kesucian dalam dada (qalb), akal fikiran
dan kejiwaan, baru proses bimbingan dilaksanakan dengan mengajarkan pesan-pesan
Al-Qur’an dalam mengantarkan individu kepada perbaikan-perbaikan diri secara
esensial dan diiringi dengan Al-Hikmah, yaitu rahasia-rahasia dibalik segala
pristiwa yang terjadi di dalam hidup dn kehidupan.
5.
Konselor
sejati dan utama menurut konseling islam adalah mereka yang dalam proses
kehidupan selalu dibawah bimbingan atau pimpinan Allah dan Al-Qur’an, Hadits,
Ijma’ dan Qiyas.(Hamdani Bakran Adz-Dzaky, 2001:137-138)
Konseling islam
mengandung 2 dimensi/konsep, yaitu:
1.
Dimensi
spiritual adaah membimbing manusia pada kehidupan rohani untuk menjadi beriman
dan bertakwa kepada Allah.
2.
Dimensi
material adalah membantu manusia untuk dapat memecahkan masalah kehidupan agar
dapat mencapai kemajuan.(Saiful Akhyar Lubis, 2007:85-86)
D.
Karakteristik
Konselor dalam Bimbingan Konseling Islam
Karakteristik
manusia yang menjadi tujuan bimbingan konseling islami adalah manusia yang
mempunyai hubungan baik dengan Allah sebagai hubungan vertikal dan hubungan
baik dengan manusia dan lingkungan sebagai hubungan horizontal.(Samsul Munir,
2010:23-24)
Seorang
konselor islami yang profesional seharusnya memiliki 2 hal, yaitu:
1.
Pengetahuan
tentang bimbingan dan konseling secara umum.
2.
Pengetahuan
agama islam secara mendalam.(Hallen, 1998:22)
E.
Tujuan
Bimbingan dan Konseling Islam
Tujuan
konseling islam adalah membantu seseorang mengambil keputusan dan membantunya
menyusun rencana guna melaksanakan keputusan tersebut. Dengan kompetisi
tersebut ia bertindak atau berbuat sesuatu yang konstruktif sesuai dengan perilaku
yang didasarkan atas ajaran islam. Berikut ini dipaparkan beberapa pendapat
para ahli mengenai tujuan dalam bimbingan konseling islam.
Tujuan
konseling islam menurut Moh. Surya, yaitu:
a.
Agar
individu memiliki kemampuan intelektual yang diperlukan dalam pekerjaan dan
kariernya.
b.
Agar
memiliki kemampuan dan pemahaman, pengelolahan, pengendalian, penghargaan, dan
pengarahan diri.
c.
Agar
memiliki pengetahuan atau informasi tentang lingkungan.
d.
Agar
mampu berinteraksi dengan orang lain.
e.
Agar
mampu mengetahui masalah-masalah kehidupan sehari-hari.
f.
Agar
dapat memahami, menghayati dan mengamalkan kaidah-kaidah ajaran islam yang
barkaitan dengan pekerjaan dan karir.
Menurut Ach.
Badawi tujuan konseling islam adalah:
a.
Agar
manusia dapat berkembangan secara serasi dan optimal unsur raga dan rohani
serta jiwanya, berdasarkan agama islam.
b.
Agar
unsur rohani pada jiwa individu itu berkembang secara serasi dan optimal:
akal/pikiran, kalbu/rasa, dan nafsu yang baik/karsa, berdasar atas ajaran
islam.
c.
Agar
berkembang secara serasi dan optimal unsur manusia sebagai makhuk yang sekarang
hidup didunia dan kelak akan hidup di akhirat, berdasarkan atas ajaran islam.
Menurut Saiful
Akhyar tujuan konseling islam adalah:
a.
Secara
preventif membantu klien untuk mencegah timbulnya masalah pada dirinya.
b.
Secara
kuratif/korektif membantunya untuk memecahkandan menyelesaikan masalah yang
dihadapi.
c.
Secara
perseveratif membantunya menjaga situasi dan kondisi dirinya yang telah baik
agar jangan sampai kembali tidak baik(menimbulkan kembali masalah yang sama).
d.
Secara
developmental membantunya menumbuh kembangkansituasi dan kondisi dirinya yang
telah baik agar baik secara berkesinambungan, sehingga menutup kemungkinan
untuk munculnya kembali masalah dalam kehidupannya.(Saiful Akhyar Lubis,
2007:111-115)
F.
Manfaat
Bimbingan dan Konseling Islam
dalam buku bimbingan dan konseling Islam
karya deni Febriani dijelaskan tentang beberapa manfaat dari Bimbingan dan
konseling, di antaranya :
1. Dapat membantu dan menurunkan tingkat
stress dan depresi yang dialami
2. Memahami dan menerima diri sendiri dan
orang lain sehingga akan meningkatkan hubungan yang efektif
3. Merasakan kepuasan dalam hidup
4. Mendorong perkembangan personal
5. Meningkatkan hubungan yang lebih efektif dengan orang
lain
6. Memaksimalkan fungsi diri dan kehidupan kita
sehari-hari
7. Mengangkat semangat diri
Pendekatan Bimbingan dan Konseling Islam
1.
Pendekatan
Fitrah
Problem-problem
yang merupakan kendala bagi baiknya perkembangan fitrah itu diselesaikan
melalui proses konseling islam. Untuk itu, individu dibantu menemukan
fitrahnya, sehingga dapat selalu dekat dengan Allah dan bimbingan untuk
mengembangkan dirinya, agar mampu memecahkan masalah kehidupannya, serta dapat
melakukan self counseling dengan bimbingan Allah.
2.
Pendekatan
Sa’adah Mutawazinah
Upaya konseling
islam adalah untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah kehidupan dunia, dan
untuk itulah ia diperlukan. Jika masalah kehidupan dunia tidak ada, tentu
konselor ada, tentu konselor tidak diperlukan. Hanya saja harus dipandang bahwa
masalah kehidupan di dunia selain bersift empirik, juga akan terpengaruh pada
kehidupan spiritual tersebut. Oleh karena itu, penyelesaian problem yang
dihadapi klien adalah dalam upaya memperoleh ketentraman hidup didunia, dan
dengan ketentraman itu kien dapat memahami kembali jati dirinya serta sekaligus
menjadi dekat dengan Allah.
3.
Pendekatan
Kemandirian
Upaya
pembiasaan klien untuk bertanggung jawab secara mandiri, sangat dituntut dalam
penyelenggaraan konseling islam. Pada gilirannya, diharapkan klien dapat
menyadari bahwa pertanggung jawaban pribadi, konselor harus dapat menyakinkan
klien bahwa kemandirian dan pertanggung jawaban pribadi itu adalah salah satu
kunci hidup didunia yang mazra’ah akhiroh, kemudian dunia untuk
kemandirian akhirat.
4.
Pendekatan
Keterbukaan
Dalam proses
konseling islami klien harus terbuka dan jujur dalam menyampaikan keluhan dan
pertanyaan, dan konselor harus terbuka dan terus terang pula dalam menyampaikan
jalan keluar pemecahan dan penyelesaian masalah kehidupan klien.
5.
Pendekatan
Sukarela
Hubungan yang
didasari ikhlas dalam konseling islami akan dapat menciptakan kesejukan dihati
para klien. Untuk itu konselor harus mampu menumbuhkan keyakinan klien bahwa ia
sedang berhadapan dengan konselor yang memberikan bantuan dengan penuh ikhlas.(Saiful
Akhyar Lubis, 2007:119-132)
BAB III
KESIMPULAN
1.
Sejarah
bimbingan konseling islam sebenarnya telah dilakukan oleh para Nabi dan Rosul, Sahabat
nabi, para ulama’, pendeta, rahib, dan juga pendidik di lingkungan masyarakat
dari zaman ke zaman.
2. Ciri khas konseling islam, yaitu: Berparadigma kepada wahyu, hukum
konselor memberikan konseling kepada konseling klien, dan konseling klien yang
meminta bimbingan kepada konselor adalah wajib, sistem konseling islam dimulai
dengan berpengaruh kepada kesadaran nurani, konselor sejati adalah mereka yang
dalam proses kehidupan selalu dibawah bimbingan atau pimpinan Allah dan
Al-Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qiyas.
3. Karekteristik manusia yang menjadi tujuan bimbingan konseling
islami adalah adanya hubungan vertikal dan hubungan horizontal.
4. Tujuan konseling islam adalah membantu seseorang mengambil
keputusan dan membantunya menyusun rencana guna melaksanakan keputusan
tersebut.
5.
Manfaat
Bimbingan dan Konseling Islam adalah: memberikan kesempatan kepada klien, menjadikan
menemukan pribadi dan selalu memiliki prisip dan landasan.
6.
Pendekatan
bimbingan konseling islam, yaitu:
a.
Pendekatan
Fitrah
b.
Pendekatan
Sa’adah Mutawazinah
c.
Pendekatan
Kemandirian
d.
Pendekatan
Keterbukaan
e.
Pendekatan
Sukarela
DAFTAR PUSTAKA
Adz-Dzaky Hamdani Bakran, 2001. Psikoterapi&Konseling
Islam, Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru
A. Hallen. Bimbingan dan Konseling, 1998, jakarta : kencana
Erhamwilda, 2009 konseling Islami. Yogyakarta:
Graha ilmu
Isep Zainal Arifin. 2009 Bimbingan
Penyuluhan Islam. Jakarta : rajawali press
Lubis Saiful Akhyar, 2007, Konseling Islami,
Yogyakarta: eLSAQ Press
Munir Samsul, 2010 bimbingan dan konseling
Islam. Jakarta :Amzah.
Shaleh A. Rasyad, 1977. Managemgent Dakwah,
Jakarta: PT Bulan Bintang
Comments