Mengembangkan Cinta Yang Ideal
A. PENGANTAR
Sebagai makhluk yang memiliki perasaan, kita tentunya mampu merasakan
cinta, entah mencintai atau di cintai, cinta melibatkan perasaan yang mendalam,
terkadang rasa ketidakegoisan, maupun komitmen, dan cinta merupakan misteri
besar dalam kehidupan manusia.
Cinta merupakan komponen yang sudah ada di dalam hidup kita sejak kita
mulai berada di dalam kandungan. Cinta dari ibu, cinta dari ayah, cinta dari
sanak saudara, hingga cinta dari guru, cinta dari sahabat, dari pasaangan, dan
seterusnya, demikian pula saat kita mencintai orang lain. Kita mencintai kedua
orang tua kita, saudara kita, sahabat kita, pasangan, dan seterusnya.
Tetapi apakah cinta kepada orang tua, cinta kepada sahabat, dan cinta
kepada pasangan adalah perasaan yang sama? Tulisan ini akan membahas cinta yang
di rasakan oleh sepasang manusia dari sudut pandang psikologi.
B. TEORI
POKOK
1.
Asal-Usul Cinta
Dari mana cinta datang? Saya mendadak menjadi
teringat pada sebuah lagu yang berlirik, “cinta datang tiba-tiba”. Apakah cinta
datang secara tiba-tiba begitu saja?
Teori perilaku mengatakan bahwa cinta muncul akibat adanya
penguatan positif yang kita rasakan di dalam diri. Kita jatuh cinta kepada
seseorang karena orang tersebut selalu memerhatikan atau menghargai diri kita.
Dengan teori ini juga dapat dijelaskan alasan seorang anak begitu menyukai
seorang guru yang selalu memberikan sang anak permen setiap mereka bertemu.
Hubungan cinta akan muncul ketika ada sepasang manusia yang saling memberikan
perasaan positif satu sama lain.
Teori kognitif menjelaskan bahwa cinta muncul karena kita berpikir
bahwa kita mencintai. Jika kita melakukan sesuatu tanpa diberikan apapun dan
kita masih melakukannya, maka kita jatuh cinta. Sebagai contoh, seorang
laki-laki berpikir, “Saya selalu menemani dia berbelanja, padahal saya tidak
mendapatkan apa-apa dari kegiatan ini. Kenapa saya mau menjemput dia? Kenapa
saya mau menemani dirinya hingga larut malam? Saya pasti sedang jatuh cinta
kepada dirinya!” Beginilah teori kognitif. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa
saat kita mengira seseorang menyukai kita, maka kita akan semakin mudah
tertarik kepadanya.
Teori evolusi menyatakan bahwa cinta muncul karena pada dasarnya
kita membutuhkan perlindungan. Dengan cinta, kita mendapatkan pemenuhan atas
perlindungan, dan kita dapat bereproduksi serta mewariskan genetika kepada
generasi selanjutnya.
Teori biologi menjelaskan cinta muncul karena adanya feromon.
Feromon adalah zat kimia yang dikeluarkan oleh manusia dan hewan. Zat ini
diproses di dalam hipotalamus, dan feromon memengaruhi pilihan kita terhadap
pasangan. Dengan kata lain, kita tertarik pada lawan jenis karena tertarik
terhadap feromon yang ia keluarkan.
2.
Macam-Macam
Cinta
Secara
umum cinta terbagi menjadi dua, yaitu romantic love (cinta
romantis) dancompanionate
love. Romantic love melibatkan
rasa senang akan cinta, namun di satu sisi juga merasa khawatir akan kehilangan
pasangan. Cinta romantis selalu mengharapkan cinta yang ideal, cinta yang penuh
akan kebahagiaan dan romantika. Sedangkancompanionate love adalah cinta yang melibatkan
perasaan mendalam, kedekatan, dan juga keintiman. Pasangan dengan companionate love akan
dapat menerima pasangan apa adanya dan percaya terhadap pasangan.
Contoh
dari romantic love adalah cinta
yang umumnya terjadi pada sepasang remaja, sedangkan companionate love adalah cinta yang umumnya
terjadi pada sepasang lansia yang sudah menikah selama puluhan tahun.Romantic love, meski
penuh dengan harapan yang positif kepada pasangan dan melibatkan kekhawatiran
akan kehilangan pasangan, bukanlah jenis cinta yang buruk. Romantic love akan
menjadi cinta yang baik jika dapat dikembangkan companionate love.
John
Alan Lee, seorang psikolog, menyatakan teori tentang cinta yang disebut sebagai
warna cinta. Warna-warna cinta tersebut adalah:
a.
Eros
atau romantic
lover: cinta dalam bentuk eros adalah cinta yang muncul
semata-mata karena ketertarikan fisik. Cinta seperti ini adalah cinta yang mementingkan
nafsu, dan tidak dapat bertahan lama.
b.
Ludus
atau game-playing
lover: sesuai dengan namanya, cinta ini semata-mata seperti
sebuah permainan. Orang yang ludus menyukai rayuan gombal. Cinta ini biasanya
ditemukan pada kasus cinta monyet.
c.
Storge
atau quiet and calm lover: cinta
ini adalah cinta yang “diam”. Rasa cinta ini tidak muncul dengan tiba-tiba dan
tidak mengharapkan cinta yang ideal, romantis, pernikahan, atau sebagainya.
Jika cinta ini berakhir, pasangan manusia tetap bisa berteman.
d.
Mania
atau crazy
lover: cinta ini disebut gila karena penuh dengan posesivitas
dan ketergantungan. Orang dengan cinta jenis ini akan begitu gelisah
ketika pasangan tidak di sampingnya, namun di satu sisi akan langsung mengalami
peningkatan mood ketika
pasangan sudah di sampingnya.
e.
Pragma
atau practical
lover: cinta ini penuh dengan daftar kualitas yang mereka
harapkan dalam sebuah hubungan. Orang yang pragma mengharapkan cinta yang dalam
dan berakhir pada pernikahan, bahkan mereka sudah merencanakan masa depan dari
cinta mereka.
f.
Agape
atau selfless
lover: cinta yang tidak mengharapkan apapun. Cinta yang tulus.
Tidak mengharapkan balas, tidak cemburu, dan tidak meminta apapun.
Robert
Sternberg, seorang profesor psikologi, menggolongkan cinta dengan cara yang berbeda.
Cinta adalah kombinasi dari hasrat (passion), keintiman atau kedekatan (intimacy), dan
komitmen. Macam-macam cinta berdasarkan kombinasi tiga hal tersebut adalah:
1)
Suka (liking): adanya
keintiman atau kedekatan tetapi tidak ada hasrat dan komitmen. Liking
biasanya muncul pada sepasang teman atau sahabat.
2)
Infatuation: hanya ada hasrat tanpa ada kedekatan dan komitmen.
Cinta jenis ini dapat dengan mudah hilang dan berganti kepada pasangan yang
lain.
3)
Empty
love atau cinta kosong:
hanya ada komitmen, tanpa ada kedekatan dan hasrat. Meskipun cinta jenis ini
tidak melibatkan perasaan, tetapi perlu dikembangkan hingga terciptanya
kedekatan dan hasrat.
4)
Romantic
love atau
cinta romantis: ada
hasrat dan ada kedekatan, tetapi tidak ada komitmen. Cinta ini biasanya hanya
untuk sekedar kesenangan saja, umumnya pada kasus cinta monyet.
5)
Companionate
love: adanya kedekatan dan
komitmen, namun tanpa hasrat. Cinta ini dapat muncul pada sepasang sahabat atau
pasangan menikah yang mengalami penurunan hubungan.
6)
Fatuous
love: cinta yang memiliki
hasrat dan komitmen, tetapi tidak memiliki kedekatan. Cinta ini bisa dikatakan
cinta yang bodoh karena muncul meskipun belum mengenal pasangan dengan baik
(tidak adanya kedekatan). Cinta pada pandangan pertama dapat menjadi contoh
dari cinta jenis ini.
7)
Consummate
love: cinta yang memiliki
baik kedekatan, hasrat, dan komitmen. Cinta ini adalah cinta yang ideal dan
jenis cinta yang terbaik. Pasangan dengan cinta jenis ini saling memahami satu
sama lain, saling memiliki ketertarikan satu sama lain, dan memiliki komitmen
untuk mempertahankan hubungan.
C. ISU
SENTRAL
Kisah
Cinta Sejati Nyata Mantan Presiden Republik Indonesian B.J. Habibie
dan
Ibu Hasri Ainun Habibie"
Pertemuan mereka
diawali dari masa kecil mereka saat menduduki bangku SMA, mereka adalah dua
bintang kelas yang sangat populer di sekolah. Akan tetapi, saat itu bu Ainun
adalah jagoan sekolah yang terkenal agak tomboy sedangkan pak Habibie (atau
Roy, panggilan masa kecil beliau) adalah sosok yang terkenal jago bidang saintis
sedari duduk di bangku sekolah. Guru mereka dahulu sering menjodohkan mereka
berdua, akibat prestasinya yang tinggi di sekolah. Tapi hal ini hanya dianggap
lintas lalu oleh Roy.
Bu Ainun sedari dulu
memang primadona sekolah akan tetapi, hal tersebut tidak menggetarkan hati
Habibie remaja untuk mendekatiya. Sepulang dari luar negeri untuk menempuh
pendidikan, pak Habibie baru mulai menyadari pesona bu Ainun, saat bermain ke
rumah temannya yang kebetulan adalah kakak dari bu Ainun.
Beliau tiba-tiba melihat
Ainun sedang memakai pakaian kasual kaos dengan celana jins, hal ini membuat
Habibie terperangah dan beliau berkata:
“Ainun, mana mungkin
gula merah menjadi gula pasir?”
(Hal ini
memperlihatkan tercengangnya beliau melihat Ainun yang telah menjadi gadis
remaja dewasa yang cantik).
kisah ini berlanjut
hingga akhirnya mereka dipertemukan menjadi satu di pelaminan. Kata-kata yang
saya yang di ucapkan oleh pak Habibie adalah:
Trimakasih ya Allah
Engkau lahirkan aku untuk Ainun,dan Ainun untuk saya.
Trimakasih ya Allah
Engkau pertemukan aku dengan Ainun,dan Ainun dengan saya….
Ternyata ada juga
kisah cinta antara manusia yang dilandasi rasa cinta murni seperti kisah pak
Habibie dan ibu Ainun.
D. SOLUSI
DAN ANALISA
Solusi
Mengembangkan Cinta Yang Ideal
Cinta
yang ideal adalah consummate love. Untuk mengembangkan cinta yang
ideal, maka pasangan harus membina kedekatan. Pasangan harus saling terbuka dan
mau berbagi satu sama lain. Mereka harus mau memberikan masukan dan siap untuk
menerima masukan. Dengan sikap ini, pasangan seyogyanya mampu saling memahami.
Dengan ini akan muncul kedekatan.
Masing-masing
dari pasangan juga harus mampu memperbaiki diri dan mengembangkan diri; baik
secara fisik, kepribadian, maupun spiritual. Meskipun fisik bukanlah hal yang
menentukan hubungan, tetapi pasangan perlu menjaga penampilan fisik agar tidak
terlihat seperti tidak terurus, terkadang orang menghubungkan penampilan dengan
kepribadian. Begitu juga dengan kepribadian, munculkan sikap yang dewasa,
perhatian, hangat, dan sebagainya yang sekiranya dapat membuat pasangan nyaman.
Dengan
ini, diharapkan hasrat dapat muncul. Dan tentu saja, pasangan harus saling
berkomitmen. Saling berjanji bahwa cinta ini (jika sepasang kekasih) tidak akan
dikhianati dan mampu menjaga diri dari godaan lawan jenis lain.
Agape atau cinta yang tidak mengharapkan balasan merupakan cinta yang
juga tampak ideal. Tetapi bukan berarti cinta ini adalah bentuk cinta yang
pasrah menerima pasangan apa adanya. Dalam berhubungan, kita memang perlu
menerima keadaan pasangan sekalipun itu negatif. Misalnya adalah kasus pasangan
yang kasar atau tidak mau bekerja, itu adalah sifat yang kurang baik dalam
sebuah hubungan. Namun bukan berarti kita hanya pasrah menerima keadaan negatif
pasangan, seharusnya kita membantunya untuk berubah. Berikan dukungan dan
dampingan. Pasangan yang kasar jika dibiarkan tentu akan menimbulkan kekerasan,
baik dalam masa pacaran ataupun dalam masa pernikahan (KDRT).
Kita
perlu memberikan penjelasan bahwa sifat kasar tersebut adalah sifat yang
merugikan baik kepada diri sendiri, pasangan, dan hubungan. Ajaklah pasangan
untuk berubah, dampingi dia. Selama ini mungkin kita hanya meminta ia untuk
berubah tetapi tidak memberikan dukungan dan pendampingan sehingga pasangan
merasa disalahkan. Jika pasangan sudah menikah dan suami tidak mau
bekerja, berikan penjelasan mengapa sang suami perlu bekerja. Dalam rumah
tangga, adalah wajar jika memerlukan uang. Tidak perlu melimpah, tetapi cukup
untuk kehidupan sehari-hari saja sudah baik. Berikan dukungan kepada suami
untuk bekerja, jika perlu bantu suami untuk menemukan pekerjaan yang sesuai
dengan minat dan potensinya, atau istri dan suami bisa sama-sama bekerja agar
kondisi keuangan bisa lebih baik. Istri seharusnya tidak mendesak suami untuk
menghasilkan uang yang lebih banyak, tetapi memberikan dukungan dan
pendampingan agar suami dapat lebih bahagia dalam pekerjaan dan sejahtera baik
mental dan fisik.
Analisa
Sebenarnya
mengembangkan cinta yang ideal bukan lah hal yang sulit. Itu hanya memerlukan
kesadaran bagi para insan yang bercinta untuk mengembangkan cinta yang ideal.
Karena cinta yang ideal seperti kisah cinta sejati habibi ainun sangatlah
membahagiakan.
E. KESIMPULAN
DAN SARAN
Cinta adalah hal yang wajar namun
misterius dalam kehidupan manusia. Cinta terkadang menyebabkan rasa sakit,
tetapi juga memberikan rasa bahagia yang mendalam. Semua tergantung pada jenis
cinta dan pikiran kita. Dan betapa bahagianya jika kita
dapat mengembangkan cinta yang ideal seperti kisah cinta habibi ainun.
Artikel
ini bertujuan untuk mengemukakan teori-teoriyang mengajarkan cara mengembangkan
cinta yang ideal pada
kalangan remaja dan di harapkan dapat memberikan wawasan (insight) dan wacana
baru dalam upaya pemahaman terhadap cinta yang ideal, saehingga para remaja
akan mampu membentuk cinta yang ideal. Pemahaman terhadap beberapa teori
psikologi cinta bagi pendidik dan orang tua dapat di gunakan sebagai acuan
untuk memberikan solusi bagi dunia pendidikan pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya dalam mengurangi tindakan penyalahgunaan cinta. Sekiranya artikel
ini juga dapat digunakan sebagai wacana atau pertimbangan bagi para remaja
untuk membentuk hubungan percintaan yang baik.
F. REFERENSI
John D. Caputo, Gianni Vattimo, Wise Guides Love, edited
by Jeffrey W. Robbins (New
York: Columbia University Press, 2007).
Winanto Andi. (2009). Hubungan dan peran orang tua dalam percintaan pada remaja. Bandung: Sinar Baru
Algesindo
Comments