Ilmu Alam Dasar : Asal Mula Kehidupan

Pada dasarnya kita pernah bertanya-tanya pada diri kita sendiri maupun orang lain yang lebih mengerti tentang bagaimana alam semesta ini tercipta? Dan berapa umurnya?. Sebelum kita menjawabnya lebih baiknya kita ketahui dulu apa itu alam semesta?

Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, sel amoba dan lain sebagainya. Sedangkan makrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi.

A. Pengertian Dan Teori Terbentuknya Alam Semesta

Alam semesta jika dipandang secara ilmu pengetahuan sangatlah luas karena biasanya beradapan dengan masalah yang sangat kecil umurnya seperti sel ataupun atom (mikrokosmos) terkadang pula dihadapkan dengan masalah yang besar seperti alam semesta seperti planet dan alam semesta (makrokosmos).

Untuk mengetahui masalah yang terkecil pada alam semesta misal sel seorang ilmuan bangsa inggris Robert hooke pada tahun 1665 menggunakan mikroskop yang sangat sederhana, untuk melihat bahwa gabus terdiri dari stuktur gelembung berdinding sepertihalnya saraang lebah. Rongga berdinding ini disebut sel oleh para ilmuan sel sebagai kotak-kotak kecil berisi bahan kehidupan[1].

Teori terbentuknya alam semesta.

1) Teori ledakan

Teori ini berasal dari asumsi adanya suatu masa dan berat jenis yang sangat besar, meledak karena adanya reaksi inti setelah berjuta-juta tahun ledakan tersebut membentuk galaksi-galaksi yang ada pada saat ini. Mereka terus bergerak menjahui titik pusatnya, teori ini di dukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi itu memang bergerak menjahui titik pusat yang sama.

2) Teori ekspansi dan kontrapsi

Teori ini berlandaslkan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam semesta, yaitui “masa ekspansi dan kontrapsi” dalam masa ekspansi terbentuk galaksi beserta bintangnya. [2]

Antara teori ekspansi-kontrapsi sama-sama berpendapat bahwa semua yang ada pada zaman saat ini berasal dari partikel yang ada pada zaman dahulu inti sari dari teori ini adalah alam semesta ini tidak berawal dan tidak berakhir, jadi pada hakekatnya alam semesta ini akan abadi.

Membicarakan alam semesta tentunya tidak terlepas dari tata surya. Istilah surya sendiri berasal dari kata lain matahari. Tata surya merupakan organisasi yang teratur pada matahari seperti apa yang kita ketahui bahwa matahari dikelilingi oleh planet-planet. Planet juga dikelilingi oleh benda lain yaitu satelit.

Matahari adalah suatu bola gas yang pijar yang pada kenyataannya tidak berbentuk bulat. Tempratur di permukaan matahari bisa mencapai 6000° celcius. Jenis batuan atau logam yang kita kenal sekuat apapun itu akan melebur pada tempratur setinggi itu. Tempratur tertinggi terletak pada pusatnya yang bisa mencapai 25 juta derajat celcius. Berikut ini adalah manfaat matahari terhadap kehidupan di bumi.

1.Sumber sinar dan sumber panas (energy) utama bagi bumi.

2. Matahari mengontrol stabilitas peredaran bumiyang berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta juga mengontrol peredaran planet lain.

3. Matahari bisa dikatakan bintang yang terdekat dengan bumi, maka dengan mempelajari matahari, kita juga dapat memehami bintang-bintang lain.[3]

Keberadaan matahari sebagai benda yang mampu memancarkan cahaya sendiri dan bulan bersifat memantulkan cahaya dinyatakan dalam Al-Qur’an surat Yunus ayat 5:

“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui”.

Selain matahari, bumi dan bulan juga terdapat planet lain seperti:

Ø Merkurius

Ø Venus

Ø Mars

Ø Yupiter

Ø Saturnus

Ø Uranus

Ø Neptunus

Tidak menutup kemungkinan nanti suatu ketika akan di temukan planet baru, entah beberapa juta tahun yang akan dating

Benda-benda lain dalam tata surya, terdapat plannet-planet yang di sebutkan di muka, maka terdapat benda-benda lain, yaitu:

a. Planotoieda atau Astoreida,

Pada tahun 1801, piazi seorang astronom berkebangsaan itali melalui obserfasinya dengan teleskopnya menemukan benda langit yang berdiameter ± 900Km beredar mengelilingi matahari, beberapa tahun kemudian kejadian serupa berulang kembali, akhir-akhir ini benda semacam itu telah di ketahui sebanyak ± 2000 buah dan yang terbesar bernama ceres dengan diameter 750 Km.

b. Komet atau bintang berekor

Banyak-banyak orang menyebut komed dengan nama bintang berekor, tetapi kenyataannya komet bukan merupakan bukan bintang alam dalam artian yang sebenarnya. Komet sebenarnya merupakan kumpulan bungkah-bungkah batu yang di selubungi oleh kabut gas. Cahaya matahari yang mengenai komet sebagai di pantulkan sedang lainnya berupa sinar ultra fiolet, akan terjadi eksitasi pada gas yang menghubungi komet. Akibad aksitasi ini akan terjadi resonansi atau fluorescensi, dan gas yang memancarkan cahaya. Di banding dengan planet komet mempunyai lintasan yang lebih lonjong dan tidak selalu terletak pada bidang eklitika, komet sebenarnya beredar secara periodic.

c. Meteor atau bintang beralih

Meteor bukan tergolong bintang karena meteor merupakan anggota tata surya. Pernah beberapa meteor besar sampai di permukan bumi dan di sebut meteorit. Meteorit pernah jatuh di permukaan bumi yang menimbulkan kawah meteor di Arezona dan Siberia.

Meteorid di golongkan menjadi tiga jenis:

1. Meteorit bersinekel yang mengandung 90% besi dan 8% nikel

2. Meteorit batu yang mengandung banyak kalsium dan magnesium

3. Meteorit tektit yang mengandung asam kersik 80%

Ada beberapa anggapan yang menduga berasal dari letusan di bulan ada pula yang beranggapan berasal dari debu asteroida yang terlepas dari sedania dan ada pula anggapan dalam meteor berasal dari debu komet yang terlepas.

d. Satelit

Satelit merupakan pengiring planet yang beredar mengelilingi planet bersamaan dengan mengelilingi matahari. Perdaran satelit mengelilingi planet di sebut gerak revolusi satelit, di samping itu satelit juga melakukan gerak rotasi yaitu beredar mengelilingi sumbunya sendiri. Pada umumnya arah rotasi dan revolusi satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi planetnya dari barat ketimur kecuali satelit planet neptunus. Planet yang tidak mempunyai satelit adalah merkurius, fenus dan kemungkinan besare Pluto.[4]

B. Bumi Dan Asal Mula Kehidupan

Masalah yang terbesar yang mengganggu para ahli fikir adalah bagaimana sebenarnya bumi ini tercipta. Pada permulaan abad ke 18, sebelah timur mesopotamia, yang kini di kenal sebagai Negara irak, para ahli archeologi menemukan sisa tulisan pada tanah liat. Ternyata tulisan itu memuat, antara lain tentang kejadian bumi. Cerita tentang adanya banjir besar zaman nabi nuh, juga terdapat dalam tulisan itu. Hal itu sangat sangat sesuai dengan cerita-cerita dalam kitab suci.

Bagaimana proses penciptaannya dan berapa lama penciaptaan tersebut terjadi? Al-qur’an telah menjelaskan dalam surat qaf ayat 38 yang bunyinya:

“Dan Sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan”.

Berkenaan dengan bentuk muka bumi, firman Allah S.W.T. dalam Al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 19:

“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran”.

Jika bumi ini terhampar mungkin ia berbentuk bulat, segi empat atau bentuk lainnya. Jika kita pergi kekutub utara dan kutub selatan kita akan menyaksikan terbentangnya planet bumi fenomena ini tidak dapat terjadi sedemikian rupa melainkan jika bumi berbentuk bulat (Sulaiman Noordin, 2000:12 )[5]

Firman Allah S.W.T:

“Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. ingatlah Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”.

Asal mula kehidupan di bumi ada beberapa pendapat yang berupa hipo tesis ataupun teori terkait dengan asal mula kehidupan di bumi di antaranya:

1. Generatio Spontania

Sebelum abad 17 orang menganggap bahwa makhluk hidup terbentuk secara spontan dengan sendirinya seperti halnya. Ulat yang timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus.

2. Cosmozua

Makhluk hidup berasal dari luar bumi mungkin dari planet lain namun pendapat ini terlalu lemah karena tidak di dukung fakta oleh fakta dan juga tidak menjawab asal mula kehidupan itu sendiri.

3. Omne Vivum Ex Ovo

Fransisco redy (1626-1597) dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang meletakan telurnya dengan sengaja di situ. Dari percobaan selanjutnya ia memperoleh kesimpulan yang serupa yaitu bahwa asal mula kehidupan itu adalah telur atau “Omne Ovo Ex Vivo”[6]

4. Menurut Harun yahya Allah SWT menciptakan manusia dengan 4 cara:

· Nabi Adam As telah di ciptakan dari tanah liat (al –maidah:26)

· Siti hawa telah di ciptakan dari tulang rusuk nabi adam As (An-nisa:1)

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”.

· Nabi Isa As, di lahirkan tanpa seorang ayah (mariam:34)

· Manusia biasa di ciptakan melalui proses biasa yang memerlukan perpaduan sperma dalam rahim manusia (al-qiamah:37-40)

“37. Bukankah Dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), 38. Kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, 39. Lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan.40. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?”[7]

asal mula kehidupan di bumi bukan tanpa sebab karena semua yang ada di bumi ini pasti ada yang menciptakan baik itu manusia, hewan maupun tumbuhan ataupun benda lainnya. Kita mempercayai bahwa asal mula kehidupan asal mula manusia berasal dari nabi adam dan hawa yang di turunkan dari surga.

Dari pemaparan di atas dapatdi tarik kesimpulan bahwa alam semesta adalah suatu ruangan yang maha besar yang di dalamnya terdapat kehidupan biotic dan abiotik serta di dalamnya terjadi berbagai peristiwa alam baik yang dapat dicerna akal manusia ataupun tidak.

Untuk proses terbentuknya alam semesta para ahli mengemukakan pendapat yang berbeda-beda dengan dasar-dasar yang berbeda pula. Dari sudut pandang islam kita meyakini bahwa alam se mesta ini terbentuk atas kehendak sang Illahi Rabbi tidak ada yang meminta dan tidak ada pula yang dapat menolaknya.


DAFTAR PUSTAKA

Trianto, 2007, Wawasan Ilmu Alam Dasar. Jakarta: prestsi pustaka publisher.

Ahmadi, Abu, 1991, Ilmu Alam Dasar.Jakarta: Rineka Cipta.

Jasin, Maskurin, 1992, Ilmu Alam Dasar.jakarta: Rajawali Pers.

Ally Abdullah, Rahma Eny, 1996, MKDU Ilmu Alam Dasar.Jakarta: Bumi Aksara.


[1] Abu ahmadi, Ilmu alam dasar, rineka cipta, 40


[2] Ibid, 45-46.


[3] Ibid, 47


[4] Maskuri jesin, Ilmu Alam Dasar, Rajawali Pers, 99-102


[5] Trianto, Wawasan ilmu alam dasarprestasi pustaka, 143


[6] Abu ahmadi, Ilmu alam dasar, rineka cipta, 69


[7] Trianto, Wawasan ilmu alam dasarprestasi pustaka, 254

Comments

Popular posts from this blog

Ucapan dan Perbuatan Nabi Sebagai Model Komunikasi Persuasif

Proses dan Langkah-langkah Konseling

Bimibingan Dan Konseling Islam : Asas-Asas Bki