Psikologi Perkembangan Anak Sekolah

Pada hari-hari pertama anak masuk sekolah kebanyakan mereka merasa bangga dan gembira. Bangga oleh karena sejak itulah ia benar-benar diakui sebagai anak sekolah yang sebenarnya, dari pada waktu di taman kanak-kanak, yang belum perlu membawa buku-buku yang banyak, dan masih harus dikawal dan dijemput, pada waktu berangkat dan pulang. Gembira oleh karena sejak itu ia berada di dalam pergaulan dengan teman-temannya yang lebih banyak lagi jumlahnya, bahwa disana mendapat kepandaian yang lebih tinggi dari pada di taman kanak-kanak yang hampir setiap harinya hanya bernyanyi sambil bertepuk, bermain dengan alat-alat yang tidak memuaskan keinginannya lagi. Tetapi, makin lama anak memasuki dunianya yang baru itu, sering merasakan hal-hal yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa bangga dan gembiranya, disebabkan oleh beberapa masalah.

Mulai umur 6 tahun ini, seorang anak pertumbuhan badannya relative seimbang, maka anak menjadi senang bermain keseimbangan dan penguasaan badan. Pertumbuhan fisik yang berlangsung secara baik itu sudah barang tentu ikut berpengaruh terhadap perkembangan psikis anak.

Anak yang berada di kelas awal sekolah dasar (SD) adalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.

Karakteristik perkembangan anak pada SD biasanya pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya. Mereka telah dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola dan telah berkembang koordinasi mata dan tangan untuk memegang pensil maupun gunting. Selain itu perkembangan anak dari sisi social, terutama anak yang berada pada usia kelas awal SD antara lain mereka telah dapat menunjukkan keakuannya tentang jenis kelaminnya, telah mulai berkompetisi dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, telah mampu berbagi dan mandiri.

Pada periode anak usia ini sedang belajar di sekolah dasar (SD) waktunya untuk mengembangkan kemampuan intelektualnya dan mendapat pelajaran tentang Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan social.



A. Tahap-tahap Psikologi Perkembangan Anak Sekolah

Masa anak sekolah diawali engan tercapainya kematangan bersekolah (S.C.Utami Munandar, 1999: 1). Seorang anak dapat dikatakan matang untuk bersekolah apabila anak telah mencapai kematangan (fisik, intelektual, noral, dan social Moh. Kasiram, tt: 75).

Tentang cepat atau lambatnya anak mencapai kematangan ini, banyak tergantung pada keadaan anak (kesehatan fisik, sifat-sifatnya) dan opendidikan sebelumnya. Anak yang sakit-sakitan anak yang dimanjakan, biasanya banyak kesulitan dalam memasuki dunia sekolah.

Banyak ahli menganggap masa ini sebagai masa tenang atau masa latent, dimana apa yang telah dipupuk pada masa-masa sebelumnya akan akan berlangsung terus untuk masa-masa selanjutnya (Singgih dan Yulia Singgih, 2002: 13)

Perkembangan yang terjadi pada periode ini adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan Mental Intelektual

Periode ini ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan baru, yaitu mengklasifikasikan (mengelompokkan), menyusun, atau mengasosiakan (menghubungkan atau menghitung) angka-angka atau bilangan. Kemampuan yang berkaitan dengan perhitungan (angka) seperti menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Disamping itu, pada masa ini anak sudah memiliki kemampuan memecahkan masalah (problem solving) yang sederhana.

Kemampuan intelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar diberikannya berbagai berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola piker atau daya nalarnya. Kepada anak sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan, seperti membaca, menulis dan berhitung. Disamping itu, kepada anak diberikan juga pengetahuan-pengetahuan tentang manusia, hewan, lingkungan alam.

Untuk mengembangkan daya nalarnya dengan melatih anak untuk mengembangkan daya nalarnya dengan melatih anak untuk mengungkapkan pendapat,gagasan, atau penilaiannya terhadap berbagai hal, baik yang dialaminya maupun peristiwa yang terjadi dilingkungannya. Misalnya yang berkaitan dengan materi pelajaran, tata tertib sekolah, pergaulan yang baik dengan teman sebaya atau orang lain.



2. Perkembangan Bahasa

Bahasa adalah sarana berkomunikas dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi , dimanapikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat atau, gerak dengan menggunakan kata-kata, kalimat bunyi, lambing, gambar atau lukisan. Dengan bahasa semua manusia dapat mengenal dirinya, sesame manusia, alam sekitar, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai moral atau agama.

Dalam hal ini, Sis Heyster berpendapat bahwa ada tiga fungsi bahasa, yaitu:

· Bahasa sebagai alat pernyataan isi jiwa

· Bahasa sebagai peresapan

· Bahasa sebagai alat untuk menyampaikan pendapat (Agus Sujanto, 1998: 27)

3. Perkembangan Emosi

Emosi merupakan factor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu, dalam hal ini termasuk perilaku belajar. Emosi yang positif seperti perasaan senang, bergairah, bersemangat atau rasa ingin tahu akan mempengaruhi individu untuk mengonsentrasikan dirinya terhadap aktivitas belajar, seperti memperhatikan penjelasan guru, membaca buku, aktif dalam berdiskusi, mengerjakan tugas, dan disiplin dalam belajar.

Sebaliknya, apabila yang menyertai prose suatu emosi negative seperti merasa tidak senang, kecewa, tidak bergairah, maka proses belajar akan mengalami hambatan, dalam arti individu tidak dapat memusatkan perhatiannya untuk belajarsehingga kemungkinan besar dia akan mengalami kegagalan belajarnya. Mengingat hal tersebut,maka guru seyogyanya mempunyai kepedulian untuk menciptakan situasi belajar yang menyenangkan atau kondunsif bagi terciptanya proses belajar- mengajar yang efektif. (Elfi Yuliani Rochmah, 2005: 170)


4. Perkembangan Sosial

Maksud perkembangan sosial ini adalah pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga dikatakan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok,tradisi dan moral (agama). Perkembangan sosial pada anak-anak Sekolah Dasarditandai dengan adanya perluasan hubungan, disamping dengan keluargajuga dimulai membentuk ikatan baru dengan membentuk ikatan baru (peer group) atau teman sekelas, sehingga ruang gerak hubungan sosialnya bertambah luas.

Pada masa usia ini anak-anak melepaskan diri dari keluarga, ia makin mendekatkan diri pada orang-orang lain disamping keluarga. Meluasnya lingkungan social bagi anak menyebabkan anak menjumpai pengaruh-pengaruh yang ada diluar pengawasan orang tua. Ia bergaul dengan teman-teman. (Siti Rahayu, 2006: 183) Berkat perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman sebaya maupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya.

5. Perkembangan Moral

Pada masa perkembangan ini Anak mulai mengenal konsep moral (mengenal benar-salah atau baik-buruk) pertama kali dari lingkungan keluarga. Pada mulanya, mungkin anak tidak mengerti konsep moral, tetapi lambat laun anak akan memahaminya. Usaha menanamkan konsep moral sejak usia dini (prasekolah) merupakan hal yang seharusnya, karena informasi yang diterima anak mengenai benar-salah atau baik-buruk akan menjadi pedoman pada tingkah lakunya kemudian hari.

6. Perkembangan Penghayatan Keagamaan

Periode ini merupakan masa pembentukan nilai-nilai agama sebagai kelanjutan periode sebelumnya. Kuwaitis keagamaan anak akan sangat dipengaruhi oleh proses pembentukan atau pendidikan yang diterimanya. Berkaitan dengan hal tersebut, pendidikan agama disekolah dasar mempunyai peranan yang sangat penting. (Elfi Yuliani Rochmah, 2005: 175)

7. Perkembangan Fisik dan Motorik

Pada masa ini pertumbuhan fisik tidak seperti pada masa bayi dan kanak-kanak awal, atau seperti pada masa remaja. Peningkatan tinggi badan setahun sekitar 5-6 cm. bentuk badan mempengaruhi tinggi dan berat badan. Secara umum perkembangan fisik sejalan dengan perkembangan mental. Terutama pada tahun-tahun pertama gizi dan kesehatan mempunyai dampak yang besar terhadap perkembanga kecerdasan. Perbedaan antara jenis kelamin dalam pertumbuhan fisik menjadi lebih nyata pada masa ini. (Elfi Yulaini Rochmah, 2005: 175)

Jans (1973) membicarakan mengenai arti seksualitas dan tingkah laku sesuai jenis kelamin dalam masa kanak-kanak. Dia menganggap adanya tiga factor penting dalam timbulnya tingkah laku tersebut, yaitu factor biologi, factor social dan factor kognitif. (F.J. Monks, 2006: 165)



B. Karakteristik Psikologi Perkembangan Anak Sekolah

1. Ketangkasan meningkat, melompat tali dan bermain sepeda.

2. Mengetahui arah, bertindak menentang dan tidak sopan.

3. Mampu menguraikan obyek2 dg gambar.

4. Mulai dpt membaca dg lancar.

5. Cemas thdp kegagalan.

6. Peningkatan minat pd bid agama.

7. Malu dan sedih.

8. Kecepatan dan kehalusan aktifitas motorik meningkat.

9. Mampu menggunakan peralatan rumah tangga.

10. Keterampilan lbh individual.

11. Ingin terlibat sesuatu kegiatan.

12. Menyukai kelompok dan model.

13. Mencari teman scr aktif.

14. Perubahan sifat.

15. Mampu melakukan aktifitas rmh tangga.

16. Adanya keinginan utk menyenangkan dan membantu org lain.

17. Mulai tertarik dg lawan jenis. (Siti Azizah Rahayu)



C. Tugas-tugas Psikologi Perkembangan Anak Sekolah

1. Belajar ketangkasan fisik dan bermain

2. Membentuk sikap yang sehat terhadap diri sendiri

3. Belajar bergaul dengan teman sebaya

4. Belajar memainkan peran sesuai jenis kelaminnya

5. Belajar keterampilan dasar denga membaca, menulis dan berhitung

6. Belajar mengembangkan konsep sehari-hari

7. Mengembnagkan kata hati, moralitas dan skala nilai

8. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi

9. Mengembangkan sifat yang positif terhadap kelompok social atau lembaga (Siti Azizah Rahayu)



Kesimpulan


A. Tahap-tahap Psikologi Perkembangan Anak Sekolah

· Perkembangan mental intelektual

· Perkembangan bahasa

· Perkembangan emosi

· Perkembangan sosial

· Perkembangan moral

· Perkembangan penghayatan keagamaan

· Perkembangan fisik dan motorik


B. Karakteristik Psikologi Perkembangan Anak Sekolah

· Ketangkasan meningkat, melompat tali dan bermain sepeda.

· Mengetahui arah, bertindak menentang dan tidak sopan.

· Mampu menguraikan obyek2 dg gambar.

· Mulai dpt membaca dg lancar.

· Cemas thdp kegagalan.

· Peningkatan minat pd bid agama.

· Malu dan sedih.

· Kecepatan dan kehalusan aktifitas motorik meningkat.

· Mampu menggunakan peralatan rumah tangga.

· Keterampilan lbh individual.

· Ingin terlibat sesuatu kegiatan.

· Menyukai kelompok dan model.

· Mencari teman scr aktif.

· Perubahan sifat.

· Mampu melakukan aktifitas rmh tangga.

· Adanya keinginan utk menyenangkan dan membantu orang lain.

· Mulai tertarik dg lawan jenis. (Siti Azizah Rahayu)


C. Tugas-tugas Psikologi Perkembangan Anak Sekolah

· Belajar ketangkasan fisik dan bermain

· Membentuk sikap yang sehat terhadap diri sendiri

· Belajar bergaul dengan teman sebaya

· Belajar memainkan peran sesuai jenis kelaminnya

· Belajar keterampilan dasar denga membaca, menulis dan berhitung

· Belajar mengembangkan konsep sehari-hari

· Mengembnagkan kata hati, moralitas dan skala nilai

· Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi

· Mengembangkan sifat yang positif terhadap kelompok social atau lembaga (Siti Azizah Rahayu)



DAFTAR PUSTAKA



· Yuliani Rochmah, Elfi. 2005. Psikologi perkembangan. Yogyakarta: Teras.



· D. Gunarsa, Singgih. 2002. Dasar Dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia



· Monks,F.J. 2006. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press



· Sujanto, Agus. 1998. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Aksara Baru



· Hadiatono, Siti Rahayu. 2006. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Comments

Popular posts from this blog

Ucapan dan Perbuatan Nabi Sebagai Model Komunikasi Persuasif

Proses dan Langkah-langkah Konseling

Bimibingan Dan Konseling Islam : Asas-Asas Bki