Resum Bisnis Visit Wisata Ikan Lele Di Desa Kedung Bocok Kecamatan Tarek Sidoarjo
Desa kedung bocok kecamatan tarek
kabupaten sidoarjo, ysng terletak di pinggiran antara kota sidoarjo dengan kota
mojokerto. Desa tersebut sekarang telah menjadi tempat wisata yang bergerak
dibidang pembudidayaan ikan lele, dari pembesaran sampai pembuatan alternative
pakan, bahkan sekarang ini sudah mulai mengepakan sayapnya untuk mulai bergerak
di bidang pemproduksi aneka makanan dan camilan dari bahan ikan lele. Mulai
dari (BASOLE) bakso lele, kerupuk lele, abon lele juga masih banyak yang
lainya.
Katakanla Pak Polo berpendapat kalau
di lihat secara sekilas pandang kita melihat usaha tersebut provit yang dihasilkan
memang sangat besar tapi dilain itu banyak sekali kendala-kendala dan halangan
yang dihadapi oleh oleh petani lele, dari mulai pengembangan lahan juga kendala
pengembangan produksi olahannya, yang disebabkan karna terbentur biyaya yang
kurang memadai.
Di lain itu sesuatu yang sangat
diunggulkan dari petani ikan lele tersebut yakni: mereka telah berhasil
mengalihkan pakan dari pakan POORKOSENTRAT dialihkan dengan membuat pakan
sendiri atau yang di namakan pakan alternative. Yang di samping cara
mendapatkanya mudah juga harga produksi pakannya relative murah bahkan ikan
lele yang dipanen yang aslinya 3 bulan sekali panen, kini menjadi 2 bulan
sekali panen, bahkan lele yang dihasilkan menjadi lebih gemuk dan besar-besar,
jadi mampulah untuk menambah keuntungan dari pendapatan di atas rata-rata. Karena bahan-bahan pakan yang diproduksi yakni
hanya diambilkan dari limbah-limbah pabrik di daerah sidoarjo, seperti limbah
Gndum, Limbah ikan, dan limbah serbuk tulang, yang di beli dengan harga yang
relative murah. Kemudian bahan-bahan tersebut di kirim ke gudang pemproduksi
pakan, baru setelah itu bahan-bahan diolah menjadi pakan. Sebelum mulai
mengolah pakan, limbah-limbah tersebut masih harus memulai berbagai macam
proses dari proses pencampuran, penggilingan, sampai proses fermentasi.
Cara pembuatan pakanya yakni:
Limbah gandum dicampurkan dengan
limbah serbuk tulang kemudian dibasahi dengan cairan prebiotik diaduk sampai
merata kemudian didiamkan selama 3 tiga jam. Dilain itu proses penggilingan
Limbah Ikan dimulai, setelah selesai semua antara adonan gandum + serbuk tulang
juga gilingan ikannya selesai, semuanya di campur menjadi satu dalam satu timba
atau bascom. Lalu di diamkan atau difermentasi selama empat hari, setelah empat
hari baru pakan bisa di berikan kepada ikan lele.
Selain alternative pakan itu, masih
banyak lagi alternative pakan yang dipakai petani lele jikalau bahan baku pakan
yang biasanya digunakan tidak ada, seperti artenatif pakan menggunkan ampas
tahu, cacahan daun papaya dll. Walaupun ikan lele ini jenis ikan yang mau
memakan apa saja, bahkan Kotoran manusiapun mau di makanya, tapi para petani
lele ini tidak mau hal tersebut karna komitmen utamanya yakni mengutamakan
keunggulan daging & kwalitas rasa dari daging lele yang dihasilkan.
Comments